Laporkan Masalah

Studi taksonomi kultivar sawo (Manilkara zapota(L.) van Royen) di Propinsi Banten berdasarkan profil terpenoid dan tanin

ELISTI, Winna, Drs. Purnomo, MS

2008 | Tesis | S2 Biologi

Sawo (Manilkara zapota (L.) van Royen) berasal dari Yucatan Peninsula- Mexico, Hindia barat dan Florida-USA. Pertama kali dibawa ke Asia oleh bangsa Spanyol yaitu ke Philipina dan India. Salah satu distribusi sawo di Indonesia adalah Propinsi Banten. Penelitian taksonomi tentang keragaman sawo di Propinsi Banten bertujuan untuk mengetahui jumlah kultivar, kekhasan, dan hubungan kekerabatan antar kultivar. Koleksi sampel diambil secara acak dari wilayah Serang, Tangerang, Lebak, Cilegon, dan Pandeglang. Di Propinsi Banten didapatkan empat kultivar sawo, yaitu sawo apel kelapa, sawo apel bener, sawo apel pinang, dan sawo manila kulon. Identifikasi morfologi dilakukan dilapangan dan dengan herbarium. Identifikasi senyawa golongan terpenoid dan tanin melalui profile Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Terdapat 15 karakter morfologi, 25 profil KLT senyawa terpenoid, dan 16 profil KLT senyawa tanin yang digunakan untuk pengelompokan. Analisis data dilakukan dengan penghitungan indeks similaritas dengan simple matching yang menghasilkan matrik kedekatan atau kesamaan berdasarkan skor 0 atau 1 dari karakter biner, metode agglomerative (pendekatan penggabungan OTUs) dan metode klaster average linkage untuk menunjukan hubungan kekerabatan (dendogram) dengan menggunakan sistem komputer SPSS 13.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan karakter morfologi, profil KLT senyawa terpenoid dan tanin diperoleh dua pengelompokan, yaitu kelompok sawo apel kelapa dengan sawo apel pinang dan kelompok sawo apel bener dengan sawo manila kulon.

Sapodilla (Manilkara zapota (L.) van Royen) is a species which has its origin from Yucatan Peninsula-Mexico, West Indies and Florida-USA. Firstly it was brought to Asia by Spanish to Philippines and India. One of sapodilla distribution areas in Indonesia was Banten Province. Taxonomical research on sapodilla variety in Banten Province aimed to know the kind of its cultivars, characteristics, and familial relationship among cultivars. The sample collection was randomly taken from Serang regions, Tangerang, Lebak, Cilegon, and Pandeglang. There were four sapodilla cultivars taken in Banten Province, i.e. apel-kelapa sapodilla, apel-bener sapodilla, apel-pinang sapodilla, and manila-kulon sapodilla. Morphological identification was taken on field using herbarium. Compound identification of terpenoid and tannin groups were conducted through the profiles of Thin Layer Chromatography (TLC). There were 15 morphological characters, 25 TLC profiles of terpenoid compound, and 16 TLC profiles of tannin compound used for grouping purpose. Data was analysis using similarity index measurement with simple matching which resulted in closeness matrix or similarity based on scores of 0 or 1 from binary character, agglomerative method (OTUs integration method) and cluster average linkage method to show familial relationship (dendogram) using SPSS 13.0 program. The result suggested that according to morphological characters, TLC profiles of terpenoid and tannin compounds separated into two groupings obtaining, i.e. apel-kelapa sapodilla groups with apel-pinang sapodilla and apel-bener sapodilla groups with manila-kulon sapodilla.

Kata Kunci : Manilkara zapota (L) van Royen,Morfologi,Terpenoid,Tanin,Manilkara zapota (L.) van Royen, morphology, terpenoid, tannin.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.