Laporkan Masalah

Kajian efisiensi pemupukan N pada tanaman tebu di tanah udipsamments dan hapluderts yang diberi kompleks urea-humat

BANATY, Oka Ardiana, Dr. Ir. Benito Heru Purwanto, M.Agr.Sc

2008 | Tesis | S2 Ilmu Tanah

Masalah utama penggunaan pupuk N pada lahan pertanian adalah efisiensinya yang rendah, kelarutannnya yang tinggi dan kemungkinan kehilangannya melalui penguapan, pelindian dan immobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompleks urea dengan humat gambut terhadap Efisiensi pemupukan N di tanah‐tanah yang bermasalah terhadap pemupukan N pada tanaman Tebu. Penelitian dilakukan dalam rumah kaca disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang digunakan dua jenis tanah, yaitu tanah Udipsamments Kalitirto dan Hapluderts Gunung Kidul, yang masing‐masing tanah berdiri sendiri. RAKL dirancang menggunakan dua faktor perlakuan, yaitu dua aras perlakuan macam pupuk dan 5 aras takaran pupuk. Faktor pertama adalah macam pupuk yaitu urea(H1) dan urea berlapis humat (H2),faktor kedua adalah takaran pupuk yaitu K1= 100%, K2= 90%, K3= 80%, K4= 70%,dan K5=60% dosis N dari kebutuhan. Bahan humat yang digunakan adalah hasil ekstraksi gambut dari Kalimantan Tengah dan gambut Rawapening, Jawa Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efisiensi pemupukan N pada tanaman Tebu di tanah Udipsamments lebih tinggi daripada di tanah Hapluderts. Efisiensi pemupukan N di tanah Udipsamments dengan pemupukan urea‐humat mencapai 52,06 % pada takaran pupuk yang lebih rendah (hanya 70% dari kebutuhan N) sedangkan pemupukan dengan urea hanya 26% pada takaran yang sama. Di tanah Hapluderts efisiensi pemupukan N dengan urea humat tertinggi mencapai 44,54 % pada takaran 70% dari kebutuhan N, sedangkan dengan urea efisiensi tertinggi dicapai pada takaran 80% dari kebutuhan yaitu 43,06%. Pupuk urea‐humat yang diaplikasikan hasil ekstraksi gambut Kalimantan dengan kadar 1% humat, karena beberapa sifat yang menguntungkan daripada gambut Rawapening yaitu; pH pupuk lebih mendekati netral, kandungan N lebih tinggi dan KPK bahan humat Kalimantan lebih tinggi.

The prominent amstraints of N fertilization applied on agricultural land is are low efficiency, high solubility, and its possible loss through vaporization, leaching, and immobilization. This research aims to understand the influence of urea‐humate complex application on the efficiency of N fertilization in soils that have problem with N fertilization. The research was conducted at glass house and arranged in Randomized Completely Block Design (RCBD). Two types of soil were used, namely Udipsamments of Kalitirto and Hapluderts of Gunung Kidul, as independent. RCBD was designed using two treatment factors, namely two levels of fertilizer type treatment as first factor and 5 levels of fertilizer rate as second factor. First factor consisted of urea (H1) and humate‐coated urea (H2). While second factor consisted of K1= 100%, K2= 90%, K3= 80%, K4= 70%, and K5=60% of recommended requirement of N for suger cane. The humate was extracted from peat soil of centered Kalimantan and Rawapening, central Java. The Result showed that efficiency of urea‐humate complex fertilizer applied in Udipsamments was higer then that applied in Hapluderts. Efficiency of urea‐humat fertilization on Udipsamments was 52.06 % at lower rate (70% recomended N rate), while that of applied by urea fertilizer was 26% at the same rate. Efficiency of urea‐humate fertilization on Hapluderts was 44.54 % at 70% recomended N rate, while that of applied by urea fertilizer was 43,06% at 80% recomended N rate. The urea‐humate fertilizer extraction from Kalimantan peat soil containing 1% humate, because have some advantages over Rawapening one in terms of the fertilizer pH that is close to neutral, higher N, and higher KPK of Kalimantan humate.

Kata Kunci : Pupuk urea,humat,Pupuk urea,Kompleks,Nitrogen dan efisieni, urea fertilizer, urea‐humate fertilizer, complex, nitrogen, and efficiency


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.