Keefektifan pemberian ekstrak jahe dan kombinasi ekstrak jahe dengan piridoksin untuk mual dan muntah pada emesis gravidarum
ARIANTO, Komang, dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, Ph.D., Sp.OG
2008 | Tesis | S2 PPDS I-Obstetri dan GinekologiLatar Belakang: Mual dan muntah adalah suatu hal yang biasa pada kebamilan awal. Meskipun kondisi ini tidak mengancam jiwa, hal ini dapat menyebabkan distress wanita hamil dan keluarganya. Lebih lanjut dapat menyebabkan ketidakmampuan temporer dalam proporsi yang tinggi dari wanita pekerja, dan sekitar 25% dari wanita hamil dengan mual dan inuntah kehilangan waktu untuk pekerjaanya. Penyebab dari mual dan muntah dalam kehamilan masih belum jelas. Sebagai konsekuensinya, berbagai variasi pengobatan telah digunakan secara empirik. Bagaimanapun, pemakaian obat-obat untuk: kondisi ini terbatas karena ditakutkan adanya efek teratogenik. Produk alami seperti jahe telah dianjurkan sebagai alternative pengobatan, tetapi data mengenai efikasinya masih terbatas. Tujuao: Untuk mengetahui keefektifan pemberian ekstrak jahe dan kombinasi ekstrak jahe dengan piridoksin untuk: mengurangi mual dan muntah pada emesis gravidarum. Disain Penelitian: Prospective Randomized controlled trial. Metode: Wanita hamil dengan mual dan muntah, yang berkunjung pertama kali di klinik antenatal dengan umur kehamilan kurang dari 17 minggu, ditawarkan untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian. Selama 4 bulan 105 pasien setuju untuk ikut dalam penelitian dan dirandomisasi untu.k diberikan masing-masing ekstrak jahe 350 mg+piridoksin 37,5 mg tiap 12 jam, ekstrak jahe 350 mg tiap 12 jam, dan plasebo (Laktosa) selama 5 hari. Penurunan derajad mual dinilai dengan menggunakan visual analog scale dicatat mulai 24 jam sebelum pengobatan dan selanjutnya dalam 5 hari pengamatan selama mendapatkan pengobatan. Demikian halnya dengan penurunan episode muntah juga dicatat. Basil: Semua partisipan diobsevasi kecuali 7 pasien keluar dari penelitian. Visual analog score dari post terapi dikurangi base line mual menurun secara signifikan pada kelompok jahe+piridoksin (4.06±1.98) d.ibandingkan dengan kelompok plasebo (1.31± 1.96~ p<0.05). Hasil juga menurun secara signifikan dalam kelompok jahe saja (3.45±1.20) dibandingkan dengan kelompok plasebo (1.31± 1.96~ p<0.05). Jumlah episode muntah juga menurun secara signifikan dalam kelompok jahe+piridoksine (1.33± 1.29) dibandingkan dengan kelompok plasebo (0.00±1.02; p<0.05). Hasil juga menurun secara signifikan pada kelompok jahe saja (0.82±1.1 0) d.ibandingkan dengan kelompok plasebo (0.00± 1.02; p<0.05). Tidak ada perbedaan efek sam ping antara jahe dan plasebo untuk emesis gravidarum pada kehamilan Kesimpulao: Penggunaan kombinasi jahe+piridoksin atau jahe saja efektif untuk mengurangi beratnya mual dan muntah pada kehamilan.
Back grounds: Nausea and vomiting are common in early pregnancy. Although the condition is not life threatening, it can cause considerable distress to pregnant women and their families. Moreover it can cause temporary disability in a high proportion of employed wome~ and as many as 25% of nauseous pregnant women require time off from work. The cause. of nausea and vomiting in pregnancy is still unknown. As a consequence, a wide variety of treatments have been used empirically. However, the use of drugs for this condition is limited because of the concern for potential teratogenic effects. Natural product such as ginger have been suggested as alternative treatments, but data on their efficacy are limited. Objective: To determine the effectiveness of combine ginger and pyridoxine and ginger alone for the treatment of nausea and vomiting in pregnancy. Study design: Prospective Randomized controlled trial. Methods: Women with nausea and vomiting of pregnancy, who first attended an antenatal clinic at before 17 weeks gestation, were invited to participate in the study. During 4 months, I 05 eligible women gave consent and were randomized to receive either ginger 350mg + pyridoxine 37,5mg/12 hours, ginger 350 mg/12 hours, and placebo (lactosa) for 5 days. Subjects graded the severity of their nausea using visual analog scales and recorded the number of vomiting episode in the previous 24 hours before treatment, and again during 5 consecutive days while taking treatment. Results: All participant were observed except 7 patients were Joss of follow up. The visual analog score of post. therapy minus base line nausea decreased significantly in the ginger+pyridoxine (4.06±1.98) compared with placebo group (1.31±1.96; p<0.05). The result is also significantly decreased in the ginger alone (3 .45±1.20) compared with placebo group (1.3 1±1.96; p<0.05). The number of vomiting episodes also decreased significantly in the ginger+pyridoxine(1.33± 1.29) compared placebo group (0.00±1.02; p<0.05). The result is also significantly decreased in the ginger alone (0.82±1.10) compared with placebo group (0 .00± 1.02; p<0.05). No different adverse effect of ginger for emesis gravidarum on pregnancy. Conclusion: The use of combined ginger + pyridoxine or ginger alone is effective for relieving the severity of nausea and vomiting of pregnancy.
Kata Kunci : Ginger,Nausea and vomiting,Pregnancy