Hubungan akses KB dengan pemilihan kontrasepsi hormonal dan non hormonal di Kabupaten Purworejo

PANUNTUN, Sri, dr. Siswanto A.W., SU., M.Sc., ScD

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Laporan SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) 2002-2003 prevalensi KB di Indonesia mencapai 60 persen, dengan peningkatan KB hormonal sebanyak 16 persen, sementara itu terjadi penurunan KB non hormonal sebanyak 7 persen. Secara umum pemilihan kontrasepsi didasari dengan alasan yang jelas untuk mengatur jarak kelahiran atau membatasi kelahiran. Faktor yang menentukan dalam pemilihan kontrasepsi non hormonal meliputi akses fisik (jarak), ekonomi (biaya), administrasi (sumber pelayanan) dan akses kognitif (pengetahuan). Tujuan: Diketahuinya hubungan akses KB dengan pemilihan kontrasepsi hormonal dan non hormonal di Kabupaten Purworejo. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan case-control study. Subjek Penelitian: Sampel yang digunakan adalah wanita kawin umur 20-35 tahun yang menjadi akseptor KB baru dengan pilihan kontrasepsi non hormonal (IUD) sebagai kasus, dan yang memilih hormonal (pil dan suntikan) sebagai kontrol sejak 1 Januari 2004-31 Desember 2004. Jumlah sampel penelitian sebanyak 133 kasus dan 133 kontrol. Analisis Data: Analisis data yang digunakan secara kuantitatif dari analisis univariabel, bivariabel dan multivariabel. Uji statistik menggunakan uji Chi-square dan Logistic Regression. Hasil: Analisa bivariabel dan multivariabel menunjukkan hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara demand KB dengan pemilihan kontrasepsi non hormonal. Responden yang berada jauh dari tempat pelayanan KB cenderung memilih kontrasepsi non hormonal dengan peluang sebesar 1,9 kali (OR=1,9;CI95%=1,16-3,19). Variabel yang paling berpeluang tinggi mempengaruhi keinginan responden untuk memilih non hormonal adalah variabel sumber pelayanan sebesar 12,5 kali (OR=12,5; CI95%=5,22-30,11). Responden yang memanfaatkan fasilitas swasta berpeluang untuk memilih non hormonal. Kesimpulan: Responden dengan demand KB untuk mengatur jarak kelahiran kelahiran cenderung memilih kontrasepsi non hormonal. Faktor akses meningkatkan probabilitas pemilihan kontrasepsi non hormonal. Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi non hormonal adalah penghasilan.

Background: The report of 2002-2003 Indonesia’s Demographic and Health Survey (IDHS) suggests that the prevalence of family planning in Indonesia reach 60 percent with the hormonal contraceptive increase by 16 percent and the non hormonal contraceptive decrease by 7 percent. Generally, the choice of contraceptives is based on clear reasons to regulate the birth spacing or to limit births. Factors determining the choice of non hormonal contraceptives include physical access (distance), economy (cost), administration (service resource) and cognitive accesses (knowledge). Objective: To investigate the relationship between contraceptive accesses and the choice of hormonal and non hormonal contraceptives in Purworejo District. Method: This was an observational study with a case control study design. Subject: Samples were married women 20-35 years of age that became the new acceptors with the choice of non hormonal contraceptives (IUD) as the case (133 women) and of hormonal contraceptives (pill and injectable) as the control (133 women) from 1 January 2004 to 31 December 2004. Data analysis: The qualitative data analyses used were univariable, bivariable and multivariable. Statistical test used chi-square and logistic regression. Results: The bivariable and multivariable analyses showed that there was a significant relationship between family planning demand and the choice of non hormonal contraceptives. Respondent residing far from family planning services tended to choose non hormonal contraceptives with a chance of 1.9 times higher (OR=9.5;CI95%=1.16-3.19). The variable that had the greatest chance to influence respondents to choose non hormonal contraceptives was service resource that was 12.5 times (OR=12.5; CI 95% = 5.22-30.11). The respondents that utilized private facilities tended to choose non hormonal contraceptives. Conclusion: Respondents with family planning demand to spacing births were likely to choose non hormonal contraceptives. Other factors affecting the choice of non hormonal contraceptives were income.

Kata Kunci : Akses KB,Demand KB,Kontrasepsi hormonal dan non hormonal,Case control,family planning accesses, family planning demand, choice of hormonal and non hormonal contraceptives, case control