Laporkan Masalah

Pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), penggunaan alat pelindung diri (APD), pelaksanaan inspeksi K3 dan kecelakaan kerja di tempat kerja (in the job accident) crew drilling di PT Pertamina (Persero) unit bisnis eksplorasi produksi Jambi

YUNIZAR, Hendarto Budiyono, SMI, MM

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Kerja

Latar Belakang PT. Pertamina (Persero) UBEP Jambi telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan, namun angka kecelakaan kerja di tempat kerja masih juga dialami crew drilling. Penyebab kecelakaan kerja yang dialami oleh crew drilling berasal dari faktor kondisi kerja dan faktor manusianya (unsafe condition and unsafe human act). Faktor kondisi kerja antara lain disebabkan oleh lapangan kerja yang licin bila hari hujan, kebisingan, suhu. Faktor manusia disebabkan oleh pengetahuan K3 crew drilling yang masih rendah akibat tidak pernahnya mengikuti pelatihan K3 secara khusus dan umum, sehingga berdampak pada prilaku crew drilling di mana saat mereka bekerja sambil berbicara, bergurau dan tidak memakai alat pelindung diri secara lengkap dan standar dan pelaksanaan inspeksi K3 yang dilakukan oleh bagian HSE tidak maksimal. Kondisi di atas terlihat oleh peneliti saat peneliti melakukan survei awal dan saat melakukan penelitian. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungannya antara pengetahuan K3, penggunaan alat pelindung diri dan pelaksanaan inspeksi K3 terhadap kecelakaan kerja di tempat kerja crew drilling di PT. Pertamina (Persero) UBEP Jambi kurun waktu tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Metode Penelitian ini merupakan penelitian Korelatip, yang dijalankan dengan metode survei dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi yang diambil pada penelitian berjumlah 42 orang responden, dari 45 orang keseluruhan jumlah crew drilling, dengan menggunakan kriteria inklusi yaitu masa kerja crew drilling minimal 3 tahun. Data untuk variabel independen dikumpulkan melalui kuesioner pengetahuan kerja yang terdiri dari 20 pertanyaan, penggunaan alat pelindung diri 12 butir pernyataan dan pelaksanaan inspeksi K3 16 pernyataan. Data untuk variabel dependen diambil melalui kuesioner, sedangkan checklist kecelakaan kerja di tempat kerja digunakan untuk mengetahui penyebab kecelakaan kerja di tempat kerja. Keseluruhan teknik analisis yang di kemukakan di atas dilakukan dengan menggunakan Seri Program Statistik ( SPS ) versi – 2005 (Hadi,2001). Taraf signifikansi uji hipotesis yang digunakan Hadi. 2000, adalah 0,01 (sangat signifikan) dan 0,05 (signifikan). Hasil dan kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara pengetahuan K3 dengan kecelakaan kerja di tempat kerja dengan nilai koefisien korelasi (r) = -0,445 dengan p= 0,003, penggunaan alat pelindung diri dengan kecelakaan kerja di tempat kerja dengan nilai koefisien korelasi (r) = -0,399 dengan p=0,009 dan pelaksanaan Inspeksi K3 dengan kecelakaan kerja di tempat kerja dengan nilai koefisien korelasi (r) = - 0,409 dengan p= 0,007. secara parsial. Berdasarkan persamaan regresi, di peroleh juga koefisien determinasi berganda Rpbis2 sebesar 0,5245, yang berarti pengetahuan K3, penggunaan alat pelindung diri dan pelaksanaan inspeksi K3 memberikan sumbangan efektif sebesar 52,45 % terhadap penurunan kecelakaan kerja di tempat kerja. Sumbangan efektif masing-masing variabel adalah: Pengetahuan K3 = 19,80 %, Penggunaan alat pelindung diri = 15,92% dan pelaksanaan inspeksi K3 = 16,73 %.

Background: Production Exploration Business Unit of PT. Pertamina Jambi has implemented management of occupational safety and health and environmental conservation; however drilling crew still encounter in the job accident. Causes of accidents among drilling crew may come from unsafe condition and unsafe human act. Factors of unsafe condition include poor implementation of occupational safety and health inspection, rigid work procedure, and slippery workplace during the rain. Factors of unsafe human act include poor knowledge of drilling crew on occupational safety and health, so that they act unsafely (they do not focus on their job and do not wear complete and standard self-protection equipment) while drilling. The researcher noticed this condition while doing preliminary survey and the study (filling in questionnaires). Objective: The study aimed to identify the relationship between knowledge on occupational safety and health, utilization of self-protection equipment and the implementation of occupational safety and health inspection and in the job accident of drilling crew of production exploration business unit of PT. Pertamina Jambi 2004- 2006. Method: This was a correlative study with survey method and cross sectional design. Subject of the study consisted of 42 respondents out of 45 all drilling crew with inclusion criteria of duration of occupation 3 years minimum. Data of independent variables were obtained from questionnaire on knowledge on occupation comprising 20 questions, the utilization of self-protection equipment comprising 12 questions and the implementation of occupational safety and health inspection comprising 16 questions. Data of dependent variables were obtained from checklist of in the job accident. All data were processed using SPSS version 2005 at significance level 0.01 (very significant) and 0.05 (significant). Result: There was negative very significant relationship between knowledge on occupational safety and health and in the job accident with r=-0.445 and p=0.003, between use of self-protection equipment and in the job accident with r=0.399 and p=0.009, and between the implementation of occupational safety and health and in the job accident with r=-0.409 and p=0.007 partially. Conclusion: Based on regression analysis, double determinant coefficient Rpibs2 was as much as 0.480. This meant that knowledge on occupational safety and health, use of self protection equipment and the implementation of occupational safety and health inspection gave effective contribution as much as 48% to the decline of accident rate in the workplace. Effective contribution of each variable was 19.175% (knowledge), 13.091% (use of self-protection equipment) and 15.711% (implementation of occupational safety and health inspection).

Kata Kunci : Alat pelindung diri,APD,Keselamatn dan kesehatan kerja,Inspeksi K3,Kecelakaan kerja,occupational health, self-protection equipment, inspection


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.