Deteksi resistensi larva Aedes aegypti (Linn.) dan Aedes albopictus (Skuse) terhadap malation dan temefos serta pemetaan kerawanan infeksi demam berdarah dengue di Kecamatan Sukarame Kota Palembang Sumatera Selatan
SITORUS, Hotnida, dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, M.Sc. Ph.D
2008 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran TropisLatar Belakang: Malation dan temefos telah digunakan selama lebih dari 20 tahun di Indonesia dalam mengendalikan Ae. aegypti dan Ae. albopictus sebagai vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD). Perlu dipertimbangkan untuk mengetahui status kerentanan terkini Ae. aegypti dan Ae. albopictus terhadap insektisida yang sering digunakan dalam kegiatan pengendalian vektor di kota Palembang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status kerentanan Ae. aegypti dan Ae. albopictus terhadap malation dan temefos serta menentukan distribusi spasial kerawanan wilayah terhadap infeksi demam berdarah dengue (DBD) berdasarkan beberapa variabel. Bahan dan cara: Telur Aedes yang dikoleksi dengan ovitrap berasal dari 9 kelurahan di Palembang, Sumatera Selatan. Data sekunder yang diperlukan untuk pemodelan spasial diperoleh dari dinas kesehatan setempat. Uji kerentanan larva Ae. aegypti dan Ae. albopictus mengacu kepada prosedur yang ditetapkan oleh WHO (1981). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan baik larva Ae. aegypti dan Ae. albopictus tidak memperlihatkan sifat resistensi terhadap malation dan temefos di 9 kelurahan menurut kriteria Davidson Zahar (1973). Populasi Ae. aegypti dan Ae. albopictus dari 9 kelurahan memperlihatkan sifat kerentanan yang relatif sama terhadap malation, namun sebaliknya kerentanan larva Ae. aegypti dan Ae. albopictus terhadap temefos relatif berbeda. Kerentanan populasi larva terhadap temefos 0,02ppmdari Kelurahan Srijaya yang dikategorikan toleran memiliki mortalitas 82,4% yang mengindikasikan populasi di wilayah ini cenderung akan menjadi resisten. Simpulan: Larva Ae. aegypti dan Ae. albopictus dari Kecamatan Sukarame belum memperlihatkan resistensi terhadap malation dan temefos baik dengan dosis diagnostik WHO maupun dosis diagnostik lokal. Distribusi spasial kerawanan wilayah terhadap infeksi DBD memperlihatkan kelurahan Sukarame dan Kebun Bunga dikategorikan mempunyai resiko sedang sedangkan 4 kelurahan lain dikategorikan beresiko rendah.
Background: For more than 20 years malathion and temephos are being used for controlling Ae. aegypty and Ae. albopictus as dengue vector. It was considered essential to know the current susceptibility status of Aedes aegypti and Ae. albopictus against insecticides commonly used in the vector control programme in Palembang. Objective: The aim of the research was to determine Ae. aegypti and Ae. albopictus susceptibility status against malathion and temephos, and also to determine spatial distribution of the risky area toward DHF occurrence based on few variables. Methods : Sampling of Aedes that collected with ovitrap were carried out in 9 village of Sukarame subdistrict. Secondary data for spatial modelling were collected from public health authority. The larva susceptibility test followed guidelines for laboratory and field testing of mosquito larvicides published by WHO (1981). Result: The Results showed that resistance to malathion and temephos was not detected in Ae. aegypti and Ae. albopictus larvae among 9 villages according to Davidson Zahar criteria. Larval susceptibility of Ae. aegypti and Ae. albopictus to malathion were similar among sites, however larval susceptibility of Ae. aegypti to temephos showed quite different among villages. The Srijaya population that classified as tolerant to temephos (0,02 ppm), the mortality of larvae was 82,4% indicates this population tends to become resistant. Conclusion: Ae. aegypti and Ae. albopictus larvae from Sukarame subdistrict did not showed resistance phenomena to malathion and temephos with WHO’s diagnostic dose and local diagnostic dose. The spatial distribution of the risky area toward DHF occurrence showed Sukarame and Kebun Bunga villages categorized as medium risk while 4 other villages categorized as low risk.
Kata Kunci : Resistensi,Malation,Temefos,Aedes aegypti,Aedes albopictus