Laporkan Masalah

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi mutu tindakan pengendalian infeksi oleh mahasiswa dalam praktek klinik pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut :: Kajian di klinik jurusan kesehatan gigi Poltekkes Padang

ELDARITA, drg. Niken Widyanti S., MDSc

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Gigi

Latar Belakang: Rongga mulut manusia merupakan sumber potensial terjadinya infeksi silang. Tindakan pengendalian infeksi yang kurang baik masih banyak dijumpai. Kurikulum Pendidikan D III Kesehatan Gigi mengamanatkan peran, fungsi dan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa, salah satu peran adalah sebagai pelaksana pengendalian infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor– faktor yang mempengaruhi mutu tindakan pengendalian infeksi oleh mahasiswa dalam Praktek Klinik Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut di klinik gigi Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Padang. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Variabel bebas: unsur masukan (pengetahuan, keterampilan dan sarana), unsur lingkungan dan unsur proses. Variabel terikat: mutu tindakan pengendalian infeksi. Subyak penelitian: 56 mahasiswa tingkat III tahun akademik 2007/2008. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan checklist, selanjutnya dianalisis dengan uji regresi berganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mutu, pengetahuan, sarana, dan lingkungan pada kategori sedang, sedangkan keterampilan dan proses pada kategori baik. Hasil uji regresi berganda menunjukkan ada pengaruh bermakna antara faktor-faktor: pengetahuan (ß=0,187; p=0,001), keterampilan (ß=0,117; p=0,032), ketersediaan sarana (ß=0,206; p=0,035), dukungan unsur lingkungan (ß=0,412; p=0,005) dan kesesuaian proses (ß=0,038; p=0,041) terhadap mutu tindakan pengendalian infeksi. Faktor-faktor tersebut memberikan kontribusi pengaruh sebesar 69,4% dengan rincian: pengetahuan=18,7%, keterampilan=8,8%, sarana=8,6%, unsur lingkungan =15,0% dan unsur proses=8,1%. Kesimpulan: (1)Mutu tindakan pengendalian infeksi berada pada kategori cukup. (2) Semakin tinggi tingkat pengetahuan, keterampilan, ketersediaan sarana, dukungan unsur lingkungan dan kesesuaian proses semakin baik mutu tindakan pengendalian infeksi. (3) Pengetahuan memberikan kontribusi pengaruh paling besar.

Background: Human mouth cavity is a potential source for cross infection. Improper infection control intervention is still commonly found. Curriculum of Diploma III Dental Health Education specifies the role, function and competence that have to be achieved by students; one of the roles is as infection control staff. The study aimed to identify factors affecting the quality of infection control intervention carried out by students in the clinical practice of dental healthcare service at Dental Clinic of Dental Health Department, Padang Health Polytechnic. Method: An analytical study whith a cross sectional design was used to carrie out on 56 students of third academic year 2007/2008, to prove the influence of the independent variables (knowledge, skills, and facilities, environment and process) towards the dependent variable (quality of infection control intervention). Data were obtained through questionnaire and checklist and analyzed using double regression test. Result: The results of the study showed that quality, knowledge, facilities and environment belonged to average category, whereas skills and process belonged to good category. The result of double regression test showed that there was a significant effect between factors knowledge (β=0.187; p=0.0001), skills (β=0.117; p=0.032), availability of facilities (β=0.206; p=0.035), support of the environment (β=0.412; p=0.005) and process (β=0.038; p0.041) on the quality of infection control intervention. Those factors gave 69.4 % contribution on effect comprising of knowledge, skills, facilities, environment and process (18.7%, 8.8%, 8.6%, 15% respectively). Conclusion: (1) Quality of infection control intervention belonged to average category; (2) Better knowledge, skills, availability of facilities, support of the environment, and relevance with the process resulted in better quality of infection control intervention. (3) Knowledge had the greatest contribution.

Kata Kunci : Mutu pengendalian infeksi,Pengetahuan Unsur Proses,Ketrampilan,Pengetahuan unsur proses,Ketrampilan,knowledge, skills, facilities, process, quality of infection control


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.