Hubungan kedalaman poket dan kadar calprotectin dengan jumlah bakteri black-pigmented anaerob cairan sulkus gingva penderita rapidly progressive periodontitis
SARI, Desi Sandra, drg. Suryono, Ph.D
2008 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran GigiRapidly progressive periodontitis (RPP) adalah bentuk dari periodontitis yang ditandai adanya poket yang dalam, kehilangan perlekatan dan kerusakan tulang alveolar yang sangat cepat sampai kehilangan gigi dalam beberapa bulan. Kerusakan yang sangat cepat banyak dikaitkan dengan adanya kelainan fungsi kemotaksis dan fagositosis dari neutrofil. Calprotectin merupakan protein yang terkandung dalam sitoplasma neutrofil, fungsi ekstraselulernya dapat sebagai kemotaksis dan antimikroba. Bakteri yang mendominasi RPP adalah bakteri black-pigmented anaerob. Infeksi dari bakteri black-pigmented anaerob melalui lipopolisakarida berakibat disekresinya calprotectin dari neutrofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kedalaman poket dan kadar calprotectin dengan jumlah bakteri black-pigmented anaerob. Dua belas subyek yang telah didiagnosis RPP diambil cairan sulkus gingiva pada poket yang paling dalam menggunakan 2 paperpoint steril. Paperpoint pertama untuk membiakkan bakteri black-pigmented pada media blood agar dan dilakukan tes biokimiawi menggunakan API 20A. Paperpoint kedua untuk pengukuran kadar calprotectin menggunakan teknik ELISA. Hubungan antar variabel dianalisis dengan regresi berganda dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kedalaman poket dengan jumlah bakteri black-pigmented anaerob (p<0,05) dan tidak ada hubungan antara kadar calprotectin dengan jumlah bakteri black-pigmented anaerob (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara kedalaman poket dengan jumlah bakteri black-pigmented anaerob dibandingkan kadar calprotectin pada penderita RPP.
The purpose of this case report was to inform the treatment outcome of direct labial veneering of discolored maxillary anterior teeth. All maxillary and mandibular teeth turned into blackish brown which was more than grade fourth tetracycline discoloration. A 18-year-old female presented to Conservative Dentistry Clinic at Faculty of Dentistry, Gadjah Mada University, seeking for treatment of discolored maxillary anterior teeth. All teeth were absent of tenderness. Subjective examination revealed that all of her families’ teeth including her parents, brother and sister, even almost the entire community in her village (Tuafanu and the neighbor village, Kualin, NTT) suffered from the same condition as her teeth. Objective examination showed that all maxillary and mandibular teeth suffered from shiny blackish brown discoloration. Patient had no caries, no tenderness to percussion and palpation, and normal mobility (first degree mobility). The oral hygiene condition was good, gingival and oral mucosa tissues were free of pathological signs. The treatment planning for maxillary anterior teeth was direct veneer restoration using nano-filler resin composite (A 3,5 shade guide). At recall evaluation, direct veneer restoration resulted in better esthetic appearance. There was neither traumatic occlusion nor functional disturbances. No evidence of defect on marginal restoration and the result was satisfactory.
Kata Kunci : Rapidly progressive periodontitis,Calprotectin,Black,pigmented anaerobic bacteria,Probing Depth,Discoloration teeth, direct labial veneer restoration, resin composite