Laporkan Masalah

Hubungan bentuk kepala dolikosefali/skaposefali dan brakisefali/plagiosefali dengan perkembangan psikomotor dan mental anak

HANUM, Nazliah, dr. Suryono yudha Patria, Ph.D, Sp.A

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bentuk kepala dolikosefali/skaposefali dan brakisefali/plagiosefali dengan perkembangan psikomotor dan mental anak. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Semua sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diukur bentuk kepalanya dengan spread caliper yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Bentuk kepala diklasifikasikan berdasarkan skor index cephalic. Perkembangan anak diperiksa oleh psikolog menggunakan Bayley Scale of Infant Development II (BSID-II). Hubungan antara bentuk kepala dan perkembangan dianalisis dengan koefisien korelasi dan odds ratio (OR). Seratus enam puluh anak ikut dalam penelitian (26 (26,25%) dari poliklinik tumbuh kembang RS Dr. Sardjito Yogyakarta dan 134 (83,75%) dari posyandu. Tiga puluh satu anak (19,38%) dengan kelainan bentuk kepala (dolikosefali/skaposefali 10(6,25%), brakisefali/plagiosefali 21(13,12%). Pada brakisefali/skaposefali 3 (30%) anak dengan keterlambatan perkembangan mental (MDI: OR 4,8 (1,02-23,01), 5 (50%) anak dengan keterlambatan perkembangan psikomotor (PDI OR 8,16 95% CI 1,52-44,04). Pada brakisefali/plagiosefali : 6 (28,6%) anak dengan keterlambatan perkembangan mental (MDI : OR 4,8 (1,02-23,01) sedangkan keterlambatan perkembangan psikomotor menunjukkan perbedaan tidak bermakna. Korelasi index cephalic (IC) dan perkembangan psikomotor dan mental berbentuk curvilinear (r antara IC dan PDI 0,4; p<0,006; r antara IC dan MDI 0,2; p<0,204). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa bentuk kepala dolikosefali/skaposefali meningkatkan risiko keterlambatan perkembangan mental dan psikomotor anak, sedangkan brakisefali/plagiosefali meningkatkan risiko keterlambatan perkembangan mental. Terdapat korelasi bermakna antara kelainan bentuk kepala dengan keterlambatan perkembangan psikomotor

The purpose of this study was to asses the relationship between dolicocephaly/scaphocephaly and brachycephaly/plagiocephaly head shape and psychomotor and mental development of children. A cross sectional study have done. All children were measured the head shape using modified spread caliper. The head shape were classified based on cephalic index. Developmental examination of children by psychologist using Bayley scale for infant development (BSID-II). Relationship between head shape and development was analyzed using correlation-coeficient and odds ratio (OR). One hundred and sixty children were enrolled in this study. Twenty six (16.25%) from Growth and Development Clinic of Sardjito General Hospital, Yogyakarta, and 134 (83.75%) from posyandu. Thirty one children (19.38%) with abnormal head shape (dolicocephaly/scaphocephaly 10(6.25%), brachicephaly/plagiocephaly 21(13.12%). Within bracycephaly/scaphocephaly 3 (30%) with mental developmental delay (MDI: OR 4.8 (1.02-23.01), 5 (50%) with psychomotor developmental delay (PDI OR 8.16 95% CI 1.52-44.04). within brachicephaly/plagiocephaly 6 (28.6%) with mental developmental delay (MDI: OR 4.8 (1.02-23.01), PDI scores were not statistically different. There is correlation between index cephalic (IC) and psychomotor and mental development of children (r=0,4, p<0,006; between IC and PDI; r=0,2, p<0,204 between IC and MDI). We concluded that dolicosefali/scaphocephaly increased risk of mental and psychomotor developmental delay of children. Within brachicephaly/palgiocephaly only risk of mental developmental delay were increased. The correlation between abnormal head shape and psychomotor developmental delay were statistically significant .

Kata Kunci : psychomotor and mental developmental delayDolikosefali/skaposefali,Brakisefali/plagiosefali,Bayley Scale of infant Development II,BSID,II,Perkembangan psikomotor dan mental


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.