Laporkan Masalah

Efek L-ornitin L-aspartat terhadap tekanan parsial amonia pada penderita sirosis hati dengan ensefalopati hepatikum

TRIHARNOTO, Prof. dr. Siti Nurdjanah, Sp.PD-KGEH, M.Kes

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Penderita sirosis hati sering mengalami ensefalopati hepatikum (EH). Ensefalopati yang berat dapat menyebabkan penurunan kesadaran hingga koma. Teori utama yang menjelaskan kejadian EH adalah kenaikan kadar amonia darah. Amonia dalam cairan biologis berada dalam dua bentuk yaitu bentuk ion (NH4+) dan dalam bentuk non ion atau gas (NH3). Pada membrana biologis, amonia yang bebentuk gas dapat secara bebas menembus sawar darah otak . Tekanan parsial amonia (pNH3) yang berbentuk gas memiliki korelasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kadar total amonia darah. Bentuk terapi utama adalah penurunan kadar amonia darah. Terapi dengan L-ornitin L-aspartat (LOLA) diketahui aman, dapat menurunkan kadar amonia darah, dan memberikan perbaikan ensefalopati hepatikum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian LOLA intra vena dibanding plasebo dalam menurunkan tekanan parsial ammonia pada pasien sirosis hati dengan ensefalopati hepatikum. Penelitian ini merupakan uji klinis acak terkontrol tersamar ganda, membandingkan LOLA intravena dengan plasebo pada pasien sirosis hati dengan ensefalopati hepatikum yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta. Dari perhitungan besar sampel didapatkan masing– masing kelompok 19 pasien. Kelompok terapi mendapat terapi standar ditambah LOLA intravena 20 gram dicampur dengan glukosa 5% 250 ml diberikan dalam 4 jam pada hari pertama dan kedua, serta 10 gram pada hari ketiga. Kelompok plasebo mendapat terapi standar ditambah plasebo (250 ml glukosa 5%) diberikan dalam 4 jam selama tiga hari berturutan. Luaran utama adalah tekanan parsial amonia pada dua kelompok. Uji independent t digunakan untuk menilai perbedaan penurunan tekanan parsial amonia dan Chi square untuk proporsi perbaikan ensefalopati. Nilai p=0,05 ditetapkan untuk menilai kemaknaan statistik, dan dihitung dengan interval kepercayaan 95%. Simpulan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi klinisi dalam menangani pasien sirosis hati dengan ensefalopati hepatikum

Severe encephalopathy can decrease consciousness and even worse becomes comma. The main theory explaining HE is the increase of blood ammonia level. In biologic fluid, ammonia exists in two forms that is ionized ammonia (NH4+) and non-ionized or gaseous form (NH3). In biologic membrane the gaseous form can freely penetrate blood brain barrier. The ammonia partial pressure (pNH3) of non-ionized ammonia has better correlation compared to total blood ammonia. One of the important treatment of HE is to reduce blood ammonia level. The treatment of LOLA is known to be save, can reduce blood ammonia level and improve HE. The aim of this study is to assess the effect of intra venous LOLA compared to placebo in reducing ammonia partial pressure in liver cirrhosis patients with HE. The study is double blind randomized controlled trial. The subjects were liver cirrhosis patients with HE who were hospitalized in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. The calculated sample size is 19 patients in each arm. The treatment arm received standard treatment plus 20 gram intravenous LOLA mixed with 250 ml glucose 5% given for 4 hours in the first and second day, and 10 gram in the third day. The placebo arm received 250 ml glucose 5% given for 4 hours on the top of standard treatment for three days consecutively. The primary outcome is the decrease of ammonia partial pressure in both groups. The statistic test used is independent t test, p value = 0,05 was established to assess statistical significance, with 95% confidence interval. Conclusion from this study is expected to be an input for clinicians in managing liver cirrhotic patients with HE.

Kata Kunci : Amonia,Sirosis hati,Ensefalopati hepatikum,L,ornitin L,aspartat,Tekanan parsial amonia,LOLA, ammonia partial pressure,L-ornithine L-aspartate, liver cirrhosis hepatic encephalopathy, randomized controlled trial double blind


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.