Penggunaan mouthguard pada perawatan awal kasus temporomandibular dissorders dengan pendekatan pemeriksaan magnetic resonance imaging
SURIDWAN, Wawan, Prof Dr. Haryo Mustiko D., drg, MS, Sp Pros (K)
2008 | Tesis | S2 PPDS I - ProstodonsiaKeluhan yang dimiliki pasien temporomandibular dissorders (TMD) dapat lebih dari satu pada saat bersamaan. Mendiagnosa dan menangani secara akurat temporomandibular dissorders (TMD) merupakan hal yang sulit Diperlukan alat bantu pemeriksaan yang dapat melakukan pencitraan terhadap jaringan lunak dengan baik, dan metode perawatan untuk mengatasi TMD. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan teknik radiografis magnetic resonance imaging (MRI ) sebagai sarana penegakan diagnosa dan untuk mengetahui penggunaan mouthguard pada perawatan awal kasus temporomandibular dissorders (TMD) Dilaporkan kasus dari seorang pasien laki-laki umur 16 tahun dengan keluhan bunyi kliking pada temporomandibular joint (TMJ) yang terjadi setelah perawatan ortodontik 1 tahun yang lalu. Pemeriksaan MRI pada TMJ dilakukan untuk menunjang penegakan diagnosa. Selanjutnya dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan posisi diskus dan kondilus pada gambaran MRI antara hasil MRI pasien dan gambaran MRI standar pada posisi buka dan tutup mulut. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap posisi diskus terhadap fossa, kondilus terhadap fossa, dan diskus terhadap kondilus. Untuk perawatan awal TMD, pasien dirawat awal menggunakan mouthguard dan dilakukan evaluasi setelah 1 bulan dan 2 bulan pemakaian mouthguard. Hasil dari analisa kualitatif dan analisa kuantitatif terhadap pencitraan MRI didapatkan hasil yang sama dengan diagnosa anterior disk displacement dan hipermobillitas kondilus. Hasil perawatan awal menggunaan mouthguard selama 1 bulan, bunyi kliking pada TMJ sebelah kanan membaik dan bunyi kliking pada TMJ sebelah kiri tidak ada perubahan. Dua bulan perawatan awal menggunakan mouthguard bunyi kliking pada TMJ sebelah kanan hilang dan bunyi kliking pada sebelah kiri membaik/melemah. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan MRI dapat membantu penegakan diagnosa TMD dan penggunaan mouthguard dapat mengurangi gejala TMD.
The patient with temporomandibular dissorders ( TMDs) may have more than one complain at the same time.Establishing the diagnosis and managing a patient with temporomandibular dissorders ( TMDs) is chalenging. Therefore, a supportive examination which can desribe soft tissue clearly is essentialy required. Similarly, spesific care is needed for a good outcome. This report aims to evaluate the usage of magnetic resonance imaging ( MRI ) in establishing the diagnosis of TMDs and the usage of mouthguard for the early management. A sixteen years old male with chief complain of clicking sound in temporomandibular joint (TMJ), with occured after orthodontic care a year ago. MRI of the TMJ was performed and was analyzed qualitatively as well as quantitatively. Qualitative analysis was done by comparing the MRI of discus and condylus position between the patient and the standard, both in open and close position of the mouth. Quantitative analysis was performed with regard to the position of discus to fossa, condyle to fossa, and discus to condyle. Early management was performed by using mouthguard and was evaluated in 1 month and 2 months after the usage of mouthguard. The qualitative and quantitative analysis of MRI showed the same result as anterior disk displacement and condyle hypermobility. After 1 month using of mouthguard the right clicking sound improved and the left side unchange. After 2 mounts using of mouthguard the right clicking sound dissapeared and the left side improved. It can be concluded that MRI enhance the diagnosis of the TMDs and the usage of mouthguard in TMD improves the symptom.
Kata Kunci : Temporomandibular dissorders,Magnetic resonance imaging,Temporomandibular dissorders – Magnetic resonance imaging - Mouthguard