Pengaruh Refeeding Bubur Tempe dan Bubur Daging Ayam Terhadap Lama Diare pada Anak Diare Akut Usia 6-24 Bulan di R.S. DR. Cipto Magunkusumo Jakarta

BUDIWIARTI, Yosefin Endang, Prof. dr. Sri Suparyati S., SpAK, PhD

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Terapi diet selama dan setelah diare merupakan bagian terpenting dalam penatalaksanaan diare yang melengkapi terapi rehidrasi.Tempe merupakan makanan tradisionil yang cukup murah dan mudah didapat. Tempe mempunyai kandungan zat gizi lengkap dan cukup tinggi dalam bentuk yang mudah dicerna dan diserap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian bubur refeeding tempe (Brete) terhadap lama diare pada anak umur 6 – 24 bulan dengan diare akut. Metode: Jenis dan rancangan penelitian adalah Eksperimental klinik random, tersamar tunggal. Sample penelitian dibagi menjadi 2 kelompok secara random. Jumlah sampel masing masing kelompok sebanyak 25 orang. Data karakteristik responden dianalisa secara dekriptif, dan diuji menggunakan Xsquare, Student t-test dan Mann Whitney U-Test, demikian juga dengan data yang lain. Hasil: Daya terima Breda (69,9%) lebih tinggi dari pada Brete (48,3 %) dengan perbedaan tidak bermakna. Asupan energi dan protein dari Breda lebih tinggi dari pada asupan energi dan protein dari Brete dengan perbedaan yang bermakna. Asupan energi dan protein total dari bubur dan makanan lain kelompok Breda lebih tinggi tetapi perbedaannya tidak bermakna. Asupan Zn baik dari bubur dan dari asupan makanan keseluruhan tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok subyek penelitian. Lama diare pada kelompok yang mendapat Breda (1,92 hari) sedikit lebih pendek dibanding kelompok Brete (2,64 hari) dengan perbedaan yang bermakna . Kesimpulan: Lama diare kelompok yang mendapat Breda lebih singkat dibanding lkelompok yang mendapat Brete. Brete dapat digunakan sebagai alternatif makanan anak diare karena harganya yang jauh lebih murah dari pada Breda dan lama penyembuhan yang tidak jauh berbeda.

Background: Feeding theraphy during and after diarrhea is a crucial part in the management of diarrhea which complements rehydration therapy. Tempe is traditional food which is inexpensive and accessible. It containis complete and relatively high nutrients which are discernible and absorbable. Objective: The study aimed to identify the effect of tempe refeeding supply of duration of diarrhea among children of 6 – 24 months old with acute diarrhea. Method: This was a random clinical quasi experiment. Samples consisted of 2 random groups with as many as 25 people per group. Data of respondent characteristics were analyzed descriptively and tested using Chi-square, student t-test and Mann Whitney U-Test, and so were other data. Result:. Absorption to chicken refeeding porridge (69.9%) was higher than tempe refeeding porridge (48.3%) with no significant difference. Intake of energy and protein from chicken refeeding porridge was higher than that of from tempe refeeding porridge with significant difference. Total intake of energy and protein from chicken refeeding porridge and other foods was still relatively higher than that of tempe, but the difference was insignificant. Intake of zinc both from the porridge and from foods in total did not show significant difference in the two groups. Duration of diarrhea in the group with chicken refeeding porridge was 1.92 days, shorter than those with tempe refeeding porridge (2.64 days) at significant difference. Conclusion: Duration of diarrhea of the group with chicken refeeding porridge was shorter than those with tempe refeeding porridge. However, tempe refeeding porridge could be used as alternative food for chicken with diarrhea because it was much more cheaper than children refeeding porridge and time of recovery was not much different.

Kata Kunci : diare, terapi diet, tempe, pengobatan, diarrhea, feeding, tempeh, treatment