Laporkan Masalah

Analisis pendapatan usaha tani padi sawah di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang :: Studi kasus di Desa Oelnasi dan Desa Oelpuah

FANGGIDAE, Ayub Atok, Dr. Catur Sugiyanto, M.A

2008 | Tesis | S2 Magister Ekonomika Pembangunan

Kegiatan usahatani merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat desa di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, dimana 70% masyarakatnya adalah petani. Desa Oelnasi memiliki lahan basah (lahan sawah) yang belum tergarap seluas 50 ha dan Desa Oelpuah seluas 71 ha. Selain lahan basah, Desa Oelnasi memiliki lahan kering seluas 1071 ha dan Desa Oelpuah 2031 ha yang belum tergarap. Selain lahan potensial yang belum tergarap Desa Oelnasi dan Desa Oelpuah juga didukung oleh irigasi teknis dan irigasi non teknis, namun berdasarkan data potensi wilayah Kecamatan Kupang Tengah tahun 2007 terdapat 95,49% Kepala Keluarga di Desa Oelnasi dan 92,33% di Desa Oelpuah dikategorikan prasejahtera dan sejahtera I. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani padi sawah yang menggunakan irigsi teknis dan non teknis dan untuk mengetahui pengaruh irigasi teknis terhadap produktivitas usahatani padi sawah di dua desa tersebut. Untuk mengetahui pendapatan usahatani padi sawah dilakukan perhitungan dengan cara jumlah penerimaan dikurangi dengan rata-rata pengeluaran petani pada musim tanam terakhir, dan uji beda dua rata-rata untuk membandingkan pendapatan petani yang menggunakan irigasi teknis dan irigasi non teknis, serta untuk mengetahui pengaruh irgasi teknis terhadap produktivitas petani digunakan regresi fungsi produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani padi sawah di Desa Oelpuah dan Desa Oelnasi yang dialiri irigasi teknis lebih tinggi dibandingkan pendapatan usahatani padi sawah di Desa Oelpuah dan Desa Oelnasi yang dialiri irigasi non teknis. Hasil produksi padi ada lahan irigasi teknis lebih tinggi dari hasil produksi padi pada lahan irigasi non teknis yang ditunjukkan oleh hasil analisis regresi bahwa setiap peningkatan luas lahan sebesar 1% menghasilkan produksi padi sebesar 1,086531 ton untuk lahan irigasi teknis dan hasil produksi padi sebesar 1,085842 ton untuk lahan irigasi non teknis dengan asumsi variabel lainnya tetap. Produksi padi dipengaruhi secara bersama oleh biaya yang dikeluarkan, luas lahan, jumlah pupuk, bibit, pestisida, dan jenis irigasi, sedangkan tenaga kerja tidak memberikan pengaruh positif atau belum dimanfaatkan secara optimal sehingga belum mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap peningkatan produksi padi. Dalam hubungannya dengan hasil analisis bahwa pendapatan dan produktivitas usahatani padi sawah di Desa Oelnasi dan Desa Oelpuah yang dialiri irigasi teknis tinggi dibandingkan pendapatan dan produktivitas usahatani padi sawah yang dialiri irigasi non teknis, maka kebijakan Pemerintah Kabupaten Kupang kedepan dianggap perlu untuk mengembangkan sistem irigasi teknis di Desa Oelnasi dan Desa Oelpuah yang masih memiliki lahan potensial cukup besar yang belum dikelola.

Farming is one source of income for society of central Kupang sub district in Kupang regency having 70% Farmer. Not only Oelnasi Village with 50 ha but also Oelpuah with 71 ha has Paddy Field where is not cultivated yet. In the other hand, both Oelnasi and Oelpuah have dry land where are not cultivated yet too with specification 1071 ha in Oelnasi and 2031 ha in Oelpuah. Furthermore the potential crop land in that areas are supported by both system and non system irrigation. In the contrary, based on data of Kupang potential area in 2007, there are both 95,49% in Oelnasi and 92,33% in Oelpuah categorized in unwelfare and welfare on level one family. This study aim to both analyze the income of Farmer using not only irrigation system but also non irrigation system in planning time in last of 2006 and know the effect of irrigation to rice crop production in that area. For knowing the income of rice crop production is accounted by the sum of income rice crop production minus the average of outcome in last planning time. The method of both income differential trial not only by using irrigation system but also non irrigation system and the effect of irrigation system for rice crop production is the regression of production function. The finding research state that the income of rice crop production by using irrigation system is better than non irrigation system in both of areas. The rice both crop production by using irrigation system is more than irrigation system showed by the regression analysis revealing the increase of rice crop production by using irrigation system for every 1% large land as many as 1,086,531 ton and 1,085,842 ton for rice crop production without using irrigation system. The crop production is effected by cost, large land, fertilizer, seed, pesticide, and kind of irrigations, while work force didn’t give significant effect because of optimal unused so contribution is not appeared yet for rice crop production. Related to the result of analysis, generally, whatever, kind of irrigation for potential land in both of area will help the increase of rice crop production. Therefore, the Kupang government policy should develop irrigation system.

Kata Kunci : Irigasi non teknis,Irigasi teknis,Usaha tani,Pendapatan,Padi sawah,Irrigation system, non irrigation system, income of rice crops production


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.