Laporkan Masalah

Fenobarbital sebagai faktor risiko depresi interiktal penderita epilepsi :: Laporan hail penelitian

WIBOWO, Teguh, dr. Damodoro Nuradyo, Sp.S(K)

2008 | Tesis | S2 PPDS I - Ilmu Penyakit Saraf

Latar Belakang: Epilepsi merupakan salah satu gangguan neurologis yang paling sering terjadi, namun memiliki kemungkinan yang tinggi untuk dapat dikendalikan jika ditangani secara memadai. Penatalaksanaan epilepsi terutama bergantung pada pemberian obat anti-epilepsi (OAE). Penggunaan OAE sering dihubungkan dengan efek samping seperti reaksi idiosinkrasi, efek neurokognitif, dan komplikasi lain akibat penggunaan jangka panjang. Depresi merupakan gangguan psikiatri yang paling banyak terjadi pada penderita epilepsi. Pengaruh penggunaan OAE merupakan salah satu etiologi depresi penderita epilepsi. Penelitian peranan jenis OAE tertentu terhadap kejadian depresi penderita epilepsi belum konklusif. Fenobarbital, fenitoin dan karbamazepin merupakan OAE yang sering diresepkan untuk penderita epilepsi di Indonesia. Tujuan: Mengetahui risiko relatif fenobarbital, fenitoin dan karbamazepin terhadap kejadian depresi penderita epilepsi. Metode: Penelitian kasus control, melibatkan 106 pasien epilepsi dengan monoterapi fenobarbital, fenitoin dan karbamazepin berumur ≥ 14 tahun yang dating ke poliklinik saraf dan poliklinik saraf anak RSUP DR. Sardjito, poliklinik saraf RS Klaten, poliklinik saraf RS Wates, poliklinik saraf RS Purworejo dan poliklinik saraf RS Banyumas. Subjek penelitian dilakukan pemeriksaan ada tidaknya depresi dengan CES-D. Hasil: Fenobarbital dibanding karbamazepin dan fenitoin dibanding karbamazepin berhubungan siknifikan dengan kejadian depresi pada penderita epilepsi masingmasing dengan OR 7,6 (95%CI 1,490-38,767; P=0,015) dan OR 3,788 (95%CI 1,090-13,162; P=0,036), variabel lain yang berhubungan dengan kejadian depresi pada penderita epilepsi adalah stresor psikososial dan tipe bangkitan parsial masing-masing dengan OR 3,012 (95%CI 1,039-8,737; P=0,042) dan 3,357 (95%CI 1,178-9,566). Simpulan: Fenobarbital dibanding karbamazepin dan fenitoin dibanding karbamazepin adalah faktor risiko kejadian depresi pada penderita epilepsi. Faktor risiko lain yang juga berperan dalam kejadian depresi pada penderita epilepsi adalah stresor psikososial dan tipe bangkitan parsial.

Background: Epilepsy is one of the most common neurological disorder, but it has a high probability to be controlled if properly treated. Epilepsy treatment especially depended on the administration of antiepileptic drugs (AED). The administration of AED often associated with adverse effects such as idiosyncratic reaction, neurocognitive effect, and other complications as the results of long-term treatment. Depression is the most common psychiatric disorder in epileptic patients. The effect of AED itself is one of the etiology for depression in epileptic patients. The studies on the role certain AEDs in depression incidents in epileptic patients are inconclusive. Phenobarbital, phenytoin, and carbamazepine are the most prescribed AEDs for epilepti patients in Indonesia. Objective: To assess the relative risk of phenobarbital, phenytoin, and carbamazepine in the depression events in epileptic patients. Method: Using case-control design, involving 106 patients with phenobarbital, phenytoin, or carbamazepine monotherapy with ≥ 14 years of age visiting neurology outpatient clinic and neuropediatry outpatient clinic of DR. Sardjito hospital, neurology outpatient clinic of Klaten hospital, neurology outpatient clinic of Wates hospital, neurology outpatient clinic of Purworejo hospital, and neurology outpatient clinic of banyumas hospital. Subjects were screened for depression using CES-D. Results: Phenobarbital compared with carbamazepine and phenytoin compared with carbamazepine has a significant correlation with the incidence of depression in epileptic patients, with OR 7,6 (95% CI 1,490-38,767; P=0,042) and 3,788 (95% CI 1,090- 13,162;P=0,036), respectively. Other variables that have significant correlation with incidence of depression in epileptic patients are psychosocial stressor and partial seizure type with OR 3,012 (95%CI 1,039-8,737; P=0,042) and 3,375 (95%CI 1,178-9,566), respectively. Conclusion: Phenobarbital compared with carbamazepine and phenytoin compared with carbamazepine are risk factors for depression events in epileptic patients. Other risk factors include psychosocial stressor and partial seizure type

Kata Kunci : Epilepsi,Depresi,Interiktal,Fenobarbital,Faktor resiko, epilepsy, interictal depression, risk factors, phenobarbital


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.