Pengaruh basic fibroblast growth factor terhadap jumlah fibroblas pada proses penyembuhan fraktur inkomplit rahang bawah :: Penelitian eksperimental histologis pada kelinci (Oryctolagus cuniculus)

SUPARKA, I Made Merta, drg. Muslich Asmordjo, SU, Sp.BM(K)

2008 | Tesis | S2 PPDGS I - Ilmu Ortodonsia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh basic Fibroblast Growth Factor (bFGF) terhadap jumlah sel fibroblas pada proses penyembuhan fraktur inkomplit rahang bawah. BFGF diidentifikasikan sebagai -146 asam amino yang berperan aktif dalam penyembuhan luka dan dapat merangsang terbentuknya pembuluh darah baru atau angiogenesis, proses pertumbuhan pada otot, hematopoesis, serta menstimulasi produksi aktivator kolagenase dan plasminogen. bFGF yang dihasilkan pada luka akan mengaktivasi platelet yang akan menyebabkan neutrofil, monosit dan fibroblas bergerak ke dalam luka BFGF memiliki efek proliferatif pada osteoblas, sehingga dapat meningkatkan proses pembentukan tulang dengan meningkatkan jumlah sel yang memiliki kemampuan mensintesa matriks tulang. Penelitian ini menggunakan l 0 ekor kelinci, jcnis kelamin jantan, berat badanm sekitar I ,5-2 kg. Kelinci dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok uji, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Pada kelompok uji dibuat fraktur sepanjang I em menggunakan bur kecepatan rendah pada symphisis mandibula dan diberi bFGF sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi bFGF. Pada hari kedua, semua kelinci didekapitasi untuk dilakukan pemeriksaan histologi untuk mengetahui jumlah sel fibroblas. Analisis statistik menggunakan student/ test. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antarajumlah sel fibroblas pada proses penyembuhan fraktur inkomplit tulang rahang bawah pada kelompok kasus yang diberi basic Fibroblast Growth Factor dibanding kelompok kontrol yang tidak diberi basic Fibroblast Growth Factor (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian basic Fibroblast Growth Factor (bFGF) dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pada proses penyembuhan fraktur inkomplit rahang bawah kelinci.

This study was performed to determine the effect of basic Fibroblast Growth Factor to the number of fibrobl ast cells in healing process of mandible incomplete fracture. BFGF which is contain of amino acid- 146 plays the important roles in the wound healing process, stimu late the angiogenesis, muscle growth and haematopoiesis. BFGF also stimulate the collagenase and plasminogen activator. BFGF can activate the platelet which cause the neutrophile, monocyte and fibroblast move to the around of injury. It also have the effect of proliferation on the osteoblast so it can increase the form of bone by increasing the number of cells which can synthes is the bone matrix. Ten male rabbits, I ,5-2 kg of weight and were devided into two groups, treatment and control group. The symphisis of mandible was made an incomplete fracture by drilling with low speed along I em. In the treatment group, bFGF was injected on the fracture but in the control group without bFGF. On the second day, all rabbits were decapitated and performed histological examination to count the fibroblast cells. Statistical analysis by using the student t test. The result of the research showed that the sign ificant difference in the number of fi broblasts cells between treatment group and control group (p < 0,05). It could be concluded that bFGF arise the number of fibroblast cells on the healing process of the rabbits mandible incomplete fracture.

Kata Kunci : Basic fibroblas growth factor,Rahang bawah,Penyembuhan fraktur