Pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan bangunan beton ringan
METEKOHY, Karel, Ir. Iman Satyarno, ME., Ph.D
2008 | Tesis | S2 Magister Sistem TeknikPencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah/limbah, khususnya limbah plastik pada saat ini sudah sangat serius. Dalam jangka panjang akibat buruk yang dikhawatirkan adalah menurunnya kwalitas tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya. Untuk itu perlu ada suatu perhatian yang serius dalam penanganan masalah limbah plastik tersebut secara terpadu dan terarah, salah satu alternatif dalam penaganan masalah tersebut adalah pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan bangunan, yaitu sebagai beton ringan, atau disebut beton plastik. Dalam penelitian ini, jenis limbah plastik yang digunakan adalah dari golongan thermoplast dan dari subgrup plastik komodity High Density Polyethylene (HDPE). Dengan komposisi campuran antara semen, plastik, pasir, dan air, untuk mendapatkan kuat tekan, berat jenis dan penyerapan maksimum. Variasi perbandingan campuran antara plastik dan pasir adalah: 100 %, 80 %, 60 %, 40 %, 20 %, dan 0 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin kecil persentase plastik yang digunakan dalam campuran beton, maka kuat tekan dan berat jenis beton yang dihasilkan akan semakin besar, sebaliknya semakin besar persentase plastik yang digunakan dalam campuran beton maka tingkat penyerapan yang terjadi akan semakin besar. Kuat tekan maksimum beton rerata adalah: 2.335 MPa, pada variasi campuran kelima (V), yaitu semen 225 kg/m3, plastik 20 %, pasir 80 %. Berat jenis maksimum beton rerata adalah: 1827.73 kg/m3, pada variasi campuran kelima (V), yaitu semen 225 kg/m3, plastik 20 %, pasir 80 %. Penyerapan maksimum rerata yang terjadi adalah: 11.50 %, pada variasi campuran pertama (I), yaitu semen 225 kg/m3, plastik 100 %, pasir 0 %. Untuk penggunaan dilapangan besarnya persentase plastik yang digunakan dalam campuran beton, dapat disesuaikan dengan perencanaan sehingga mencapai kuat tekan, berat jenis, dan penyerapan yang dapat memenuhi spesifikasi teknis dalam kegunaan dan peruntukannya, selain itu juga tergantung dari jumlah kandungan semen yang digunakan dalam campuran beton.
Environmental pollution due to waste, particularly plastic waste is a very serious problem. In long term, bad effect is decrease in quality of soil, water, air and other natural resources. Therefore, it needs a serious integrated and directed effort in dealing with the plastic waste problem. An alternative is use of plastic waste as construction material as light concrete or plastic concrete. In this research, plastic waste used was of thermoplastic group and from High Density Polyethylene (HDPE) commodity plastic subgroup. Mix composition consisted of cement, plastic, sand and water to get maximal stress strength, specific gravity, and absorption. Composition variations of mix of plastic and sand were 100 %, 80 %, 40 %, 20 % and 0 %. Results of the research indicated that the lesser percentage of plastic used in the concrete mix, the greater stress strength and specific gravity of the concrete. Meanwhile, the greater plastic percentage used in concrete mix the stronger absorption level. Average maximum stress strength of the concrete was 2.335 MPa, occurred in Mix (V), with 225 kg/m3 cement, 20 % plastic and 80 % sand. Average maximum specific gravity of the concrete was 1827.73 kg/m3, occurred in Mix (V), with 225 kg/m3 cement, 20 % plastic and 80 % sand. Average maximum absorption was 11.50 %, occurred in Mix (I), with 225 kg/m3 cement, 100 % plastic and 0 % sand. For field usage, degree of plastic percentage used in concrete mix can be adjusted to planning, so it can reach stress strength, specific gravity and absorption levels meeting technical specification in usability and appropriation that also depend on cement content used in concrete mix.
Kata Kunci : Limbah plastik,Beton ringan,Berat jenis,Penyerapan maksimum,Kuat tekan, Plastic waste, light concrete, stress strength, specific gravity, absorption