Analisis tingkat pengetahuan pengendara sepeda motor tentang perlengkapan keselamatan hubungannya dengan perilaku berkendara dan alasan penggunaan perlengkapan keselamatan

SIHOTANG, Jonter, Prof. Dr. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc

2008 | Tesis | S2 Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Berdasarkan analisis terhadap kendaraan yang terlibat kecelakaan, menunjukkan bahwa sebagian besar kecelakaan lalu lintas yang terjadi melibatkan sepeda motor. Pengendara sepeda motor yang terlibat dalam kecelakaan umumnya mengalami tingkat fatalitas yang cukup tinggi. Hal ini antara lain karena kurangnya perlindungan keselamatan yang ada pada pengendara sepeda motor dibandingkan dengan moda kendaraan lainnya dan kurangnya kesadaran untuk menggunakan perlengkapan atau atribut keselamatan pada saat mengendara sepeda motor.Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi resiko kecelakaan dan fatalitas bagi para pengendara sepeda motor adalah penggunaan perlengkapan keselamatan sepeda motor pada saat mengendara. Namun demikian dalam pengamatan sehari-hari diketahui bahwa jarang seorang pengendara sepeda motor menggunakan perlengkapan keselamatan tersebut secara lengkap seperti helm standard, jaket berwarna (memantulkan cahaya), sepatu, sarung tangan dan kacamata. Penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan pengendara sepeda motor tentang perlengkapan keselamatan dan hubungannya dengan perilaku dalam menggunakannya. Selain itu alasan untuk menggunakan dan tidak menggunakan perlengkapan keselamatan (safety equpiment) tersebut. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku serta alasan penggunaan perlengkapan keselamatan bagi pengendara sepeda motor terutama para pegendara yang berusia muda, maka dengan teknik pengambilan sampel purposive random sampling, dan dengan instrumen penelitian kuesioner dalam Skala Likert, sebanyak 230 responden didapatkan yang merupakan pelajar SMU dan Mahasiswa di 2 SMU dan 2 Universitas di DI Jogjakarta yaitu serta SMU Negeri 3 dan SMU Negeri 9 Universitas Atmajaya dan UPN Veteran. Dari hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan analisis statistik deskriftif, korelasi dan regresi, diketahui bahwa tingkat pengetahuan keseluruhan responden adalah sedang. Demikian juga apabila responden dipisahkan antara SMU dan mahasiswa tingkat pengetahuan yang dimiliki adalah dalam kategori sedang. Sedangkan tingkat perilaku dalam menggunakan perlengkapan tersebut juga dalam kategori sedang baik untuk keseluruhan responden maupun jika responden dipisahkan antara SMU dan mahasiswa. Rata-rata tingkat pengetahuan pelajar SMU lebih tinggi dari pada mahasiswa namun perbedaannya tidak inifikan. Rata-rata tingkat perilaku pelajar SMU lebih tinggi dari mahasiswa dan berbeda secara segnifikan. Rata-rata tingkat pengetahuan responden laki-laki lebih tinggi dari perempuan tapi perbedaanya tidak signifikan. Sedangkan untuk tingkat perilaku rata-rata perilaku responden perempuan lebih tinggi dari lakilaki namun perbedaanya tidak signifikan. Hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan perilaku dalam berkendara sehari-hari untuk keseluruhan responden andalah cukup atau sedang dengan indeks korelasi (R) sebesar 0,482, untuk responden SMU, koefisien korelasi (R) sebesar 0,664 sedangkan untuk mahasiswa koefisien korelasinya (R) nya adalah 0,004 atau tidak berhubungan sama sekali. Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa lama kepemilikan SIM tidak berhubungan dengan pengetahuan dan perilaku. Nilai R2 untuk keseluruhan responden adalah 0,232 atau dengan perkataan lain perilaku dalam menggunakan perlengkapan keselamatan tersebut 23, 2 % dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki sedangkan sisanya sebesar 76,8 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar pengetahuan. Untuk pelajarar SMU Nilai R2 nya sebesar 0,441 atau dengan perkataan lain pengetahuan berpengaruh sebesar 44,1 % terhadap perilaku menggunakan perlengkapan tersebut. Sedangkan untuk mahasiswa pengetahuan yang dimiliki tidak berpengaruh terhadap perilaku dalam menggunakan perlengkapan tersebut. Terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan dan tidak menggunakan perlengkapan keselamatan, hanya atribut jaket dan helm digunakan karena kesadaran akan fungsi atau alasan keselamatan, sedangkan sisanya diluar aspek keselamatan. Untuk faktor-faktor yang menyebabkan tidak digunakannya atribut tersebut dalam berkendara, sebagian besar responden mejawab karena tidak adanya kewajiban untuk menggunakannya dengan persentasi responden antara 60-70 %.

Accidents data analysis on vehicles involvement shown that most of traffic accidents involved motorcycle. Most motorcycles which were involved on those accidents had high accidents severity. This situation was caused by that motorcycle lack of safety occupant protection comparing to other mode of transportation and also lack of awareness on wearing safety equipment among motorcyclists while driving. An effective way to reduce the accidents involvement and severity of motorcycle is by wearing complete and standard safety equipment for motorcyclist while driving. Nevertheless on daily observation it is seen that is rarely found motorcyclists wearing these complete safety equipment such as standard helmet, protective/reflective clothing, boots, gloves and glasses. This study is intended to explore the motorcyclists safety knowledge level and its correlation to daily behavior of wearing those equipments. Also others reasons which affecting the wear and not wear those safety equipments. To explore the knowledge and behavior level and reasons of wearing those equipments especially young motorcyclists and by using purposive random sampling method with research instrument questioners on Likert Scale, 230 respondents were fill out the questioner whom were students of 2 Senior High School which are SMU 3 and SMU 9 and students of 2 Universities which are University of Atmajaya and University of UPN Veteran. Base on data analyses conducted using descriptive, correlation and regression method, it was found that for all respondents the knowledge safety level was fair or medium, the same levels are also found if the respondents divided into SMU and mahasiswa, the safety knowledge level are also fair/medium for both respondents. For behavior level of wearing those equipments for all respondents, and if respondent divide into SMU and mahasiswa the behavior level is also at fair/medium. Averagely the knowledge level of SMU is higher that university students but this difference was not statistically difference. For behaviour level averagely SMU students also have higher behavior level and its difference was statistically significant. The knowledge level of men respondent were higher that woman but not statistically significant while for behavior level women respondeds averagely were higher that men but not statistically difference as well. The correlation between the knowledge on those equipment with daily behavior is fair or medium, the correlation value index (R) is 0,482 for all respondents, while for the SMU respondents the R value is 0,664 and this correlation is also fair or medium level , while for Mahasiswa respondents, the correlation index is 0.004 or no correlations at all. The length of driving license had no correlation both with knowledge and behavior level The Value of R2 of all respondents is 0.232, or in other words it can be said that behavior of wearing safety equipment is affected by knowledge on those equipments while 76,8 % affected by others factors out of knowledge. For SMU respondents the R2 value is 0,441 or it can be said that 44,1 % of behavior of wearing those equipments is affected by knowledge while 55,9 % is affected by others factors out of knowledge. While for Mahasiswa the knowledge on safety equipment has no affect at all. Factors which are affected on the wearing and not wearing those equipment, only helmet and jacket were use base on its function purposes while the rest out of safety reasons. Factors affected not wearing those equipments most respondents said that there is no compulsory for wearing those equipments with percentage between 60-70 %.

Kata Kunci : sepeda motor, keselamatan, kecelakaan lalu lintas, tingkat pengetahuan, motorcycle , safety, traffic accident, knowledge level