Mencari ibu di jagat anime: :: Wacana kritis terhadap konsep mopthering dan reproduksi dalam Final Fantasy VII: The advent children
REFIANTI, Indah Marti, Dr. Wening Udasmoro, M. Hum., DEA
2008 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan MediaTesis ini mendiskusikan wacana ibu, mothering, dan teknologi reproduksi kloning manusia dalam anime Final Fantasy VII The Advent Children. Untuk mendapatkan kajian komperhensif, maka tesis ini akan menjawab beberapa pertanyaan kunci, yakni: (1) bagaiamana wacana tentang konsep ibu, mothering, dan teknologi reproduksi cloning manusia dalam anime tersebut?; (2) bagaimana konteks ilmu pengetahuan dan teknologi modern serta tradisional mewujud dalam anime tersebut terkait dengan peran mothering dan reproduksinya?; dan (3) bagaimana kecenderungan yang dipilih anime ini dalam memposisikan teknologi reproduksi cloning manusia? Kajian ini menggunakan analisis tekstual dengan pendekatan imajinaritas social yang mengasumsikan peristiwa tekstual sebagai representasi dari peristiwa sosial. Wacana yang muncul dalam analisis kemudian dibandingkan dengan wacana dan praktik tentang ibu, mothering, dan teknologi reproduksi manusia yang berkembang dalam masyarakat Jepang. Dengan demikian akan diketahui bagaimana kecenderungan wacana yang berkembang dalam anime, apakah mereproduksi wacana dan praktik dominan dalam masyarakat Jepang atau bersifat melawan. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa Final Fantasy VII: The Advent Children ternyata cenderung mereproduksi wacana dan praktik tentang ibu, mothering, dan teknologi reproduksi cloning manusia yang ada dalam masyarakat Jepang. Perempuan tetap diposisikan sebagai figur ibu yang harus menonjolkan peran-peran mothering. Ibu dan mothering tetap dibutuhkan bagi perkembangan generasi muda, karena kalau tidak, mereka bisa menjadi generasi yang bingung dan cenderung brutal. Di samping itu, anime ini juga memposisikan teknologi reproduksi kloning manusia sebagai praktik yang berbahaya bagi kehidupan umat manusia di muka bumi ketika ada beberapa pihak yang berniat jahat dan tidak bisa mengendalikan anak-anak hasil kloning tersebut.
This thesis discusses discourses on mother, mothering, and reproductive technology of human cloning in Final Fantasy VII: The Advent Children. For gaining a comprehensive, this thesis will answer some core questions: (1) how this anime represents discourses on mother, mothering, and reproductive technology of human cloning?; (2) how does modern knowledge and technology embody in this anime?; and (3) how tendency of this anime in positioning reproductive technology of human cloning? This study uses textual analysis with social imaginarity approach that assumes textual events as representation of social events. By doing so, it will be knowledgeable how discursive tendency developed in this anime, whether it is reproducing dominant discourses and practices in Japanese society or resisting them. The result of this study shows that Final Fantasy VII: The Advent Children tends to reproduce discourses and practices of mother, mothering, and reproductive technology of human cloning which exist in Japanese society. Women are still posited as mother figure that must strengthen mothering roles. Mother and mothering are still needed for young generation development, because if not, they may become confused and, tend to be, brutal. Besides it, this anime also posits reproductive technology of human cloning as dangerous practice for human life in the earth, especially when there are some parties that have satanic desires and cannot control the cloning children.
Kata Kunci : Anime,Eugenik,Mothering,Kloning,The advent children,Final fantasy