Laporkan Masalah

Mekanisme partispasi masyarakat dalam program rekonstruksi fisik pasca bencana alam

ZUANDI, Hasmi, Dr. Janianton Damanik

2008 | Tesis | S2 Magister Studi Kebijakan

Bencana Gempa dan Tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 yang menghancurkan sebagian besar infrastruktur di beberapa wilayah Nanggroe Aceh Darussalam dan menelan ribuan jiwa. Kabupaten Aceh Barat termasuk salah satu wilayah yang mengalami kerusakan yang cukup parah. Proses rekonstruksi fisik yang sedang berlangsung sesuai yang tertuang dalam blue print dengan memprioritaskan pembangunan perumahan, diharapkan dapat melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap pelaksanaan pembangunan pasca bencana. Namun pelaksanaan pembangunan perumahan yang ideal dengan melibatkan masyarakat ikut dalam pelaksanaan pembangunan belum terwujud, jika melihat dari kasus di Kabupaten Aceh Barat umumnya dan Kelurahan Suak Indrapuri pada khususnya. Masyarakat masih belum mendapatkan rumah dan masih tinggal di lokasi-lokasi pengungsian menjadi bertentangan dengan apa yang diprogramkan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi dengan target tahun 2007 masyarakat akan terbebas dari daerah pengungsian. Sementara di Desa Peunaga Cut Ujong, satu tahun pasca bencana Gempa dan Tsunami telah membangun rumah untuk masyarakat korban. Penelitian ini merupakan studi kasus. Penelitian di fokuskan kepada menjawab pertanyaan bagaimana mekanisme keterlibatan masyarakat Kelurahan Suak Indra Puri dan Desa Peunaga Cut Ujong dalam proses rekonstruksi fisik yang meliputi penyusunan kebijakan rekonstruksi, perumusan kebijakan, implementasi program, dan evaluasi program rekonstruksi serta mekanisme kelembagaan yang digunakan untuk melibatkan masyarakat dalam proses rekonstruksi fisik tersebut. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam, dokumentasi, observasi dan pelaksanaan Focused Group Discussion (FGD). Data-data tersebut dikatagorikan dengan membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Interprestasi dari fakta-fakta yang telah dianalisis di dua lokasi berbeda ditarik menjadi sebuah kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mekanisme keterlibatan masyarakat dalam proses rekonstruksi fisik di Desa Peunaga Cut Ujong lebih berhasil dibandingkan dengan mekanisme keterlibatan masyarakat di Kelurahan Suak Indrapuri. Dengan melibatkan lembaga adat dan tokoh-tokoh masyarakat untuk menggerakan masyarakat sehingga tercipta ruang bagi masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses pembangunan. Komitmen dan hubungan antar stakeholders juga merupakan faktor yang mengkibatkan terhambatnya partisipasi masyarakat disamping faktor yang mendorong adanya partisipasi masyarakat yaitu budaya gotong royong, kepemimpinan dan ketersediaan waktu oleh masyarakat untuk ikut dalam pelaksanaan pembangunan.

The earthquake and tsunami on 26 December 2004 devastated most infrastructures in several regions in Nanggroe Aceh Darussalam and took thousands of lives in which Aceh Barat District was one of the most devastated regions. The on-going physical reconstruction process which is described in the blueprint prioritizing housing development is expected to involve community to actively participate in the implementation of the post-disaster development program. The ideal housing development process which involves community, however, has not run well as seen in Aceh Barat District in general and Kelurahan Suak Indrapuri in particular. Some parts of the local community have not got houses to live in and still live in the refugee camps. This fact contradicts to the target of rehabilitation and reconstruction which suggests that the local community shall return to their previous residence by 2007. Meanwhile, one year aftermath, the tsunami survivor community in Peunaga Cut Ujong Village has got houses to live in. This case study-based research focuses on exploring the mechanism of community participation Kelurahan Suak Indra Puri and Peunaga Cut Ujong Village in the physical reconstruction process which includes policy making for reconstruction, policy formulation, program implementation, evaluation and the employed institutional mechanism to involve community in the physical reconstruction process. The data was collected by in-depth interviews, documentation, field observations and FGD (Focused Group Discussion). The collected data was categorized by describing facts, characteristics and relations among the surveyed phenomena in a systematic, factual and accurate way. Further, the afore-mentioned aspects were taken as the basis for making conclusion for this research. The research findings indicate that the mechanism of community participation in the physical reconstruction process in Peunaga Cut Ujong Village is more successful than that of Kelurahan Suak Indrapuri. The successful mechanism of community participation is driven by village administration policy which involves customary institutions and community leaders to generate the community to actively involve in the development process. The commitment and relations among stakeholders are considered to have hampered the community participation whereas the factors which support community participation include well-preserved community mutual work, leadership and allotted time by the community to get involved in the implementation of development program.

Kata Kunci : Partisipasi masyarakat,Bencana gempa bumi tsunami,lembaga masyarakat adat,Pembangunan perumahan, community participation, disaster/earthquake/tsunami, housing development, local community institution


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.