Perencanaan Sistem Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor di Dusun Lucu Palongan Desa Campoan Kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo Jawa Timur
MUKHLIS, Teuku, Teuku Faisal Fathani ST, MT, Ph.D
2008 | Tesis | S2 Teknik SipilPenelitian ini dilatarbelakangi oleh peristiwa gerakan tanah yang terjadi di Dusun Lucu Palongan, Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Gerakan tanah yang terjadi berupa tanah gerak dengan retakan tanah yang sudah mengalami penurunan sampai 3 meter pada bagian mahkota. Gerakan tanah terjadi pada lahan pertanian masyarakat. Dusun Lucu Palongan yang berada pada daerah perbukitan, merupakan daerah yang mempunyai tingkat kerentanan terhadap bahaya gerakan tanah cukup tinggi, hal tersebut dipengaruhi oleh morfologi yang merupakan dataran tinggi dengan lereng yang curam, juga kondisi geologi terdiri dari batuan dasar breksi gunungapi, diatasnya tertutup oleh lapukan endapan koluvial berupa kerakal, kerikil, pasir, lanau dan lempung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dan mekanisme terjadinya gerakan tanah, mengetahui kondisi wilayah dan kondisi masyarakat, mengetahui daerah rawan yang akan terkena dampak dari tanah longsor dan perencanaan sistem peringatan dini bencana tanah longsor. Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data primer dari investigasi/pengamatan lapangan. Selain itu juga diperlukan peta geologi dan peta rupabumi daerah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan pekerjaan di lapangan dan pekerjaan di laboratorium. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan menggunakan program SLOPE/W. Dari penelitian ini diketahui bahwa gerakan tanah yang terjadi di Dusun Lucu Palongan merupakan tipe longsoran (slides). Adanya persawahan pada lereng yang membuat air secara terus menerus ada di permukaan tanah akan menyebabkan kenaikan intensitas air yang masuk ke bawah permukaan, menurunkan kuat geser tanah secara signifikan karena penjenuhan dan akan menambah beban lereng, merupakan faktor-faktor penyebab terjadinya gerakan tanah di daerah penelitian. Daerah yang paling rawan jika terjadi longsoran adalah Dusun Bretan dan Dusun Batuampar Desa Selowogo. Informasi adanya gejala/kejadian gerakan tanah pertama sekali diketahui oleh warga Dusun Lucu Palongan melalui alat pemantau gerakan tanah. Kemudian informasi tersebut diteruskan sampai diterima oleh warga Dusun Bretan dan warga Dusun Batuampar. Setelah mendapatkan informasi, warga Dusun Bretan dan Dusun Batuampar harus segera mengungsi melalui jalur evakuasi yang telah ditentukan.
The research is initiated by soil mass movement occurrence in Lucu Palongan Sub-village, Campoan Village, Mlandingan District, Situbondo Regency, East Java. The soil mass movement situated in community’s farm land is a typical ground faulting with soil cracks subsided by 3 meters at the crown area. Lucu Palongan Sub-village is located at hills terrain which is critically prone to soil mass movement due to the morphological characteristic of plateu with steep slopes in addition to geological setting of volcanic breccia bedrock covered by colluvial sediments namely gravel, pebble, sand, silt and clay. The study is conducted to find out the causal factors and mechanism of soil mass movement, to observe the condition of the affected areas and society, to discover the areas vulnerable to landslide effects and to plan early warning system for landslide disaster. The primary data for the research is gathered from field investigation or observation. Geological and topographical maps of those areas are correspondingly required as well. The study employs field research and laboratory work method. Analysis on the slope stability is carried out by employing SLOPE/W program. The study finds out that soil mass movement in Lucu Palongan Subvillage is a typical slide. The causal factors of soil mass movement at the researched areas are the farm lands existed on the slopes have caused water on land surfaces accumulated, thence the intensity of water slipping into subsurface increased, shear strength of soil significantly diminished due to saturation, and loads over slopes intensified. The most vulnerable areas to landslide are Bretan and Batuampar Sub-village of Selowogo Village. The indications of soil mass movement were initially noticed by the residents of Lucu Palongan Sub-village through landslide monitoring instrument. Afterward, the information was communicated to the people of Bretan and Batuampar Sub-village. Once receiving information, the residents of Bretan and Batuampar Sub-village have to immediately manage evacuation to the schemed evacuation route.
Kata Kunci : Gerakan Tanah, SLOPE/W, Sistem Peringatan Dini, Pemberdayaan Masyarakat, Alat Pemantau Gerakan Tanah, Soil Mass Movement, Early Warning System, Community Based Development, Landslide Monitoring Instrument