Laporkan Masalah

Analisis koefisien tanaman padi sawah pada lima metode sistem pemberian air

TARRU, Reni Oktaviani, Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D

2008 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Penggunaan air untuk berbagai kepentingan semakin meningkat sedangkan ketersediaan air semakin berkurang. Hal ini akan berdampak terjadinya persaingan dalam memenuhi kebutuhan air pada berbagai bidang. Pada bidang Pertanian kususnya, penggunaan metode konvensional pada tanaman padi berpedoman pada standar nilai kc yang dikeluarkan oleh FAO (Anonim,1986) dengan menggunakan metode genangan menerus, yang akan mengakibatkan kebutuhan air sangat besar. Oleh karena itu perlu dicari suatu nilai kc tanaman padi yang sesuai dengan metode pemberian air serta membandingkannya dengan nilai kc yang telah ada yaitu nilai kc yang digunakan oleh FAO dan Nedeco/Prosida. Pada penelitian ini metode pemberian air yang digunakan adalah metode MTR (Modified of Traditional Irrigation), AWD (Alternate Wetting and drying), SDC (Semi Dry Cultivation) dan SRI (System of Rice Intensification). Metode tersebut diharapkan mampu menggantikan sistem tanam metode konvensional (TRI) yang boros air (genangan menerus). Metode pemberian air tersebut dapat diukur parameter-parameter sebagai masukan untuk perhitungan nilai ETc dan ETo untuk selanjutnya digunakan untuk menentukan nilai kc, dimana nilai kc merupakan perbandingan antara ETc dengan ETo, nilai ETc didapatkan dengan prinsip water balance yang nilainya didapatkan dari pengukuran secara langsung pada lysimeter sedangkan nilai ETo didapatkan dari pengukuran panci evaporasi dan perhitungan dengan metode Penman Modifikasi, Penman Monteith dengan menggunakan data klimatologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kc yang diperoleh pada masingmasing metode pemberian air berbeda tergantung sistem pemberian air yang digunakan. Nilai kc yang terkecil dengan nilai rerata sebesar 0.6 pada metode SDC karena pada metode ini pemberian air secara terputus dan maksimum kedalaman adalah 0 mm (jenuh). Nilai kc terbesar adalah pada sistem tradisional (TRI) dengan nilai rerata 1.1 diikuti AWD sebesar 0.7. Semakin kecil nilai kc juga berdampak positip pada berkurangya kebutuhan air irigasi.

Water usage for various purposes tends to increase while water availability decreases. This causes competition in fulfilling water need in various fields. In the field of agriculture, the use of traditional irrigation method in rice plant has guidance on kc value standard published by FAO (Anonymous, 1986) by using continuous flooding resulting in very high demand in water. Therefore, a suitable crop coefficient (kc) value of rice plant should be found based on the actual water irrigation method TRI, MTR, AWD, SDC, SRI and be compared with available kc value, i.e., the kc value used by FAO and Nedeco/Prosida. In this study water irrigation methods used are MTR (Modified of Traditional Irrigation), AWD (Alternate Wetting and Drying), SDC (Semi Dry Cultivation), and SRI (System of Rice Intensification) methods. The use of these methods is expected able to substitute traditional method of cultivation system (TRI). In these methods, input parameters can be measured for calculating Crop Evapotranspiration ( ETc) and Reference Crop Evapotranspiration (ETo) that subsequently used to calculate kc value where kc value is ratio between (ETc) and (ETo), and where ETc value is obtained from water balance principle from directly measuring at lysimeter, whereas ETo is obtained from measuring evaporation pan and calculation using Modified Penman method, Penman Montheith with climatology data from nearest station. The result shows that kc values obtained from each water irrigation method are different depending on water irrigation system used. The lowest kc value with average 0.6 is in SDC method because this method is intermittent water supply and maximum depth is 0 mm (saturated). The maximum kc value is in TRI method with average 1.1 followed by AWD method with average 0.7. The smaller the kc value giving positive impact to the reduction of irrigation water need.

Kata Kunci : Koefisien tanaman padi,Irigasi sawah,Pemberian air, Crop coefficient, water irrigation method


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.