Pengaruh Interferensi Sinyal GSM 900 Terhadap Data Pengamatan GPS Frekuensi tunggal
HARTANA, Ir. Djawahir,. M.Sc
2008 | Tesis | S2 Teknik GeomatikaSekarang ini, GPS menjadi metode penentuan posisi yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang. Bertambahnya jumlah BTS dan semakin luasnya aplikasi GPS, membawa konsekuensi kemungkinan yang tidak bisa dihindari bahwa operasi GPS dilakukan di bawah tower-tower BTS. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh interferensi sinyal GSM 900 terhadap data pengamatan GPS single frequency secara diferensial menggunakan receiver GPS Leica System 300. Hipotesis yang diajukan adalah pengamatan GPS pada lokasi yang dekat dengan BTS GSM 900 yang memancarkan sinyal dengan kekuatan -65 dBm sampai dengan -50 dBm diduga dapat menyebabkan ketelitian baseline lebih rendah dari 10 mm + 1 ppm. Penelitian dilakukan pada area di sekitar BTS yang terletak di Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Pengamatan GPS yang dilakukan di sekitar BTS terdiri dari 32 titik pengamatan. Titik-titik pengamatan tersebar pada lokasi yang mempunyai kuat sinyal GSM -50 dBm, -55 dBm, -60 dBm, dan -65 dBm. Pada setiap kelompok kuat sinyal GSM dilakukan pengamatan GPS sebanyak 8 kali sebagai sampel. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kuat sinyal GSM dengan ketelitian baseline. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan ketelitian baseline hasil pengamatan GPS dengan ketelitian yang mengacu pada spesifikasi receiver. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketelitian baseline berkisar antara 0,3792 mm sampai dengan 0,5173 mm, ketelitian baseline tersebut masih memenuhi spesifikasi teknis ketelitian alat sebesar 10 mm + 1 ppm. Namun demikian, ada kecenderungan bahwa semakin kecil kekuatan sinyal GSM yang dipancarkan dari BTS semakin teliti komponen vektor baseline yang dihasilkan.
Recent days, GPS was being method of positioning used widely in any applications. The increasing number of BTS tower and on the other hand the wider GPS applications result in posibility that GPS operation can be conducted surrounding BTS towers. This research is to find out the influence of GSM 900 signal to the GPS single frequency data observed differencially by GPS receiver Leica System 300. Hypothesis of this research is GPS measurement surrounding the GSM 900 BTS that transmit signal strength at -65 dBm to -50 dBm might cause the baseline precision is lower than 10 mm + 1 ppm. This research was conducted in Sariharjo, Ngaglik, Sleman. GPS measurement that was done surrounding the BTS consisted of 32 observational points. Measurement points distributed in the location by GSM signal strength -50 dBm, -55 dBm, -60 dBm, and -65 dBm. GPS measurement was conducted 8 times as sample on each group of GSM signal strength. Regression analysis was used to find out the correlation between GSM signal strength and baseline precision. Evaluation was performed by comparing baseline precision resulted by GPS measurement with precision refered to standard receiver spesification. The result of research shows that baseline precision is 0,3792 mm to 0,5173 mm; this baseline precision meets technical specifications of device that was determined by 10 mm + 1 ppm. However, there is a tendency that the lower signal strength of GSM result in more precise baseline component.
Kata Kunci : Interferensi Radio,Kuat Sinyal GSM,Ketelitian Baseline, Radio interference, GSM signal strength, baseline precision