Sistem Pedukung Kep[utusan BAPPEDA Dalam Menentukan Prioritas Program Pembangunan Daerah Dengan Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) :: Studi Kasus: Bappeda Kabupaten Bantul
AZHAR, Saiful, Ir. Surjono, M.Phil
2008 | Tesis | S2 Teknologi InformasiBappeda (Badan Perencanaan Pemerintah Daerah) merupakan suatu badan khusus yang dimiliki daerah untuk merencanakan program pembangunan. Program-program yang direncanakan merupakan program yang diajukan oleh komponen masyarakat, pemerintah maupun swasta. Program-program tersebut diprioritaskan dan kemudian diajukan ke Musrenbangda (musyawarah perencanaan pembangunan daerah). Jika prioritas program sudah disepakati maka Bappeda dapat menyusun program-program yang memiliki prioritas utama untuk dikerjakan terlebih dahulu dalam RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahunan). Program-program yang sudah diprioritaskan merupakan program-program yang sudah dapat mensinkronisasikan buttom up dan up to bottom. Pada tesis ini, peneliti membangun suatu sistem pendukung keputusan yang dapat membantu Bappeda dalam memprioritaskan program pembangunan daerah. Sistem tersebut menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process) dan MFEP untuk menghasilkan keputusan. Sedangkan kriteria yang digunakan dengan mengacu pada Undang-Undang No 15 tahun 2005 seperti, RPJMD, RKP, Musrenbangda, Renja SKPD dan analisa input/output. Hasil wawancara maka dapat ditentukan nilai bobot dari masing-masing kriteria seperti RPJMD (26,7 %), RKP (7,7%), Musrenbangda (39,7%), Renja SKPD ( 20,1%) dan Analisa input/output(5,8%). Score kegiatan maupun score program diberikan oleh pihak Bappeda yang memiliki kapasitas dan pengalaman untuk menganlisa suatu program pembangunan terhadap kriteria yang sudah ditentukan. Suatu program yang memiliki prioritas tinggi merupakan program yang memiliki nilai intensitas tertinggi. Hasil penelitian diperoleh, prioritas program pembangunan yang paling utama dengan urutan terhadap intensitas tertinggi dalam suatu urusan adalah pendidikan (16.4552), kesehatan (15.1913), KB dan keluarga sejahtera (13.3469), Pekerjaan Umum(13.2387) dan seterusnya. Sistem ini menampilkan hasil keputusan dalam bentuk angka dan grafik sehingga mempermudah Bappeda dalam menganalisa.
Bappeda (Organization of region goverment planning) is a special organization owned every region for planning developement program. Programs planned are raised by society, goverment and private sector. Those programs found priority and than raised to Musrenbangda. If priority program has agreed so Bappeda can arrange programs which have high priority to do first in RKPD. The Programs had given high priority which can synchronization between buttom up and up to buttom. These thesis, writer develope a decission support system which can help Bappeda in get priority developement program. This system use AHP(Analytic Hierarchy Process) and MFEP (multyfactor Evaluation Process) for result of decission. Meanwhile criteria used with atttention to Undang-Undang No 15 2005 such, RPJMD, RKP, Musrenbangda, Renja SKPD and Input/Output analyse. The result of interview with Bappeda could be determined wight value from every criteria such RPJMD(26,7%), RKP (7,7%), Musrenbangda (39,7%), Renja SKPD ( 20,1%) and input/output Analyse(5,8%). Score kegiatan and score program given by Bappeda which have knowledge and enough experience to analysing a developement program to cireria had decided. A program which have hig priority is a program which have high intensity value. The result of this research got that program developement priority which have high priority with sequence to high intensity in a urusan are education (16.4552), health (15.1913), KB or secure and prosperous family (13.3469), public work(13.2387) and etc. This system view grafic and numbering to easy Bappeda analysing.
Kata Kunci : Analytic Hierarchy Process,Pembangunan Daerah, Bappeda, DSS, AHP, MFEP