Laporkan Masalah

Produktivitas kambing peranakan Etawah pada pola pemeliharaan sistem kandang kelompok dan kandang individu di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Propinsi DIY

AKA, Rahim, Ir. I Gede S. Budisatria, M.Sc.,Ph.D

2008 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dinamika, manajemen pemeliharaan dan produktivitas kambing PE pada pola pemeliharaan sistem kandang kelompok dan kandang individu di desa Girikerto kecamatan Turi kabupaten Sleman. Materi penelitian adalah petani peternak dan kambing PE yang dipelihara dengan sistem kandang kelompok dan kandang individu. Metode penelitian adalah metode survei bersifat deskriptif dan analitis. Parameter yang diamati adalah dinamika, karakteristik responden, tujuan pemeliharaan, rasio kepemilikan ternak, manajemen pemeliharaan, konsumsi pakan, PBBH, produksi susu induk, konversi pakan, feed cost per gain, panen cempe, produktivitas induk, dan kinerja reproduksi. Data dinamika, karakteristik responden, tujuan pemeliharaan, rasio kepemilikan ternak dan manajemen pemeliharaan dianalisis secara deskriptif. Untuk membandingkan PBBH pada kedua pola pemeliharaan menggunakan analisis kovarian dengan berat awal sebagai kovarian. Untuk membandingkan produksi susu induk, konsumsi, konversi dan feed cost per gain jantan umur 3-6 dan betina umur 6-12 bulan, serta kinerja reproduksi pada kedua pola pemeliharaan menggunakan analisis Independent-Samples T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika dan manajemen pemeliharaan pada pola pemeliharaan sistem kandang kelompok lebih baik dibandingkan dengan sistem kandang individu. Kinerja reproduksi yang menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) adalah umur pertama kali dikawinkan, S/C, umur sapih, umur bunting pertama kali, berat lahir, service period, dan kidding interval, sedangkan yang tidak nyata adalah umur pertama kali birahi, oestrus post partum, post partum mating, berat sapih dan litter size. Pertambahan berat badan harian (pra sapih umur 0-3, jantan umur 3-6, betina umur 6-12 bulan dan induk laktasi), konsumsi, konversi pakan dan feed cost per gain pada kedua pola pemeliharaan menunjukkan perbedaan yang tidak nyata. Panen cempe pada pola pemeliharaan kandang kelompok yaitu 225,7% lebih tinggi daripada panen cempe pada kandang individu yaitu 176,6%. Produktivitas induk pada kedua poal pemeliharaan menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05. Disimpulkan bahwa produktivitas kambing PE pada pola pemeliharaan sistem kandang kelompok lebih baik dibandingkan dengan produktivitas kambing PE pada kandang individu.

The research was conducted to investigate dynamics, management and productivity of Etawah Grade does under individual and group housing at Girikerto village, sub district of Turi, Sleman. Material consisted of farmers and their Etawah grade does kept under individual and group housing. Descriptive and analytic survey method were applied to collect data. Data consisted of dynamics, characteristics of farmers, reason for keeping, ratio of animal owned, management, feed intake, ADG, milk production, feed conversion, feed cost per gain, kid crop, doe productivity and reproductive performances. Descriptive analysis was applied to analyze dynamics, characteristics of farmers, reason for keeping, ratio of animal owned, and management, while post weaning ADG was analyzed using covariance analysis with initial bodyweight as covariate. Milk production, feed intake feed conversion, feed cost per gain of male under 3-6 months, female 6-12 months and reproductive performances were analyzed using Independent Samples T-test to identify differences between individual and group housing management systems. The result showed that dynamics and management of Etawah Grade does under group housing was better than individual management system. Reproduction performances that were significantly differ (P<0.05) are first insemination age, S/C, weaning age, first pregnant age, birth weight, service period, and kidding interval, while first oestrus age, oestrus post partum, post partum mating, weaning weight and litter size were not significant. The average daily gain of Etawah Grade (pre-weaning age 0-3, male age 3-6, female age 6-12 month and doe lactation), feed intake, feed conversion, and feed cost per gain were no significantly differ between both management systems. Kid crop at group housing management system were 225.7%, it was higher than those of individual management systems, namely 176.6%. Doe productivity that were significantly differ (P<0.05) between both management systems. It was concluded that performance of Etawah Grade does under group housing was better than individual management system.

Kata Kunci : Kambing Peranakan Ettawah,Produktivitas,Kandang Kelompok dan Individu,Doe performance, Etawah Grade goats, Group and individual housing


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.