Laporkan Masalah

Pengelolaan kawasan sehat :: Studi kasus di Kampung Jetisharjo dan Cokrokusuman Kelurahan Cokrodiningratan Jetis Kota Yogyakarta

ASTUTY, Alinda Tri, dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kebij. dan Manaj. Pe

Latar Belakang : Pengembangan kawasan sehat sebagai bagian dari program Kota Sehat di Kota Yogyakarta belum maksimal khususnya di daerah bantaran sungai Code bagian utara, hal ini ditandai dengan belum terjalin dengan baik komitmen politik yang berupa dukungan dan kerjasama antar stakeholders yang terlibat dan belum optimalnya sistem pengelolaan sarana penyediaan air bersih dan pengolahan air limbah di permukiman pinggir sungai Code utara untuk mengurangi pencemaran terhadap air sungai sebagai bentuk sumbangan dalam pengembangan wilayah ini menjadi kawasan sehat. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui proses politik mengenai dukungan dan kerjasama antar lintas sektoral stakeholders dalam pengembangan kawasan sehat di kota Yogyakarta dan sistem pengelolaan Instalasi penyediaan air bersih di RW 07 kampung Jetisharjo dan Instalasi pengolahan air limbah komunal di RW 08 kampung Cokrokusuman Kelurahan Cokrodiningratan Jetis Kota Yogyakarta dalam menciptakan kenyamanan lingkungan Code utara sebagai wujud pengembangan kawasan sehat di kota Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus deskriptif. Variabel penelitian adalah proses politik pengelolaan kawasan sehat berupa dukungan dan kerjasama antar lintas sektoral stakeholders, pengelolaan Instalasi penyediaan air bersih dan instalasi pengolahan air limbah komunal secara mandiri dan kenyamanan lingkungan permukiman Code utara . Sampling penelitian dipilih secara snowball sampling. Data dikumpulkan dengan, observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan analisis data sekunder. Hasil : Kebersihan dan keindahan lingkungan merupakan bentuk perwujudan kenyamanan lingkungan di permukiman bantaran sungai Code bagian utara. Warga RW 07 kampung Jetisharjo dan RW 08 kampung Cokrokusuman dibantu oleh pemerintah Kota Yogyakarta berupaya mengembangkan lingkungannya menjadi desa siaga sebagai bagian dari kawasan sehat pada program Kota sehat. Hal ini ditandai dengan pengelolaan mandiri usaha air bersih Tirta Kencana oleh warga kampung Jetisharjo dan dan IPAL komunal oleh warga kampung Cokrokusuman. Namun, dukungan dan kerjasama stakeholders dalam perwujudan program Kota sehat ini belum maksimal karena masih terjadi pertentangan dalam hal peranan dari masing-masing pihak. Kesimpulan : Terwujudnya kawasan sehat di bantaran sungai Code utara sebagai bentuk pemberdayaan warga dan keterlibatan stakeholders dalam mengembangkan potensi daerah pinggir sungai Code utara menuju program Kota sehat di Kota Yogyakarta.

Background: The development of healthy areas as part of healthy city program at Yogyakarta Municipality has not been done optimumly, particularly in the northern area of Code river bank. This is indicated by lack of political commitment in the form of support and cooperation among related stakeholders ; ineffective management system of clean water supply and waste water processing facilities at the northern Code River bank to minimize river water pollution as a contribution towards the development of the area as a healthy area. Objective: To identify the political process in the form of support and cooperation across sectors among stakeholders in the development of healthy areas at Yogyakarta Municipality settlement as represented through the management system of clean water supply installation at RW 07 kampung of Jetisharjo and communal waste water processing installation at RW 08 kampung of Cokrokusuman, Kelurahan of Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta Municipality in creating comfortability aspect at northern Code environment as the actualization of healthy area development at the Yogyakarta Municipality. Method: This is a qualitative study with descriptive case study design. Variables of the study are derived through political process of healthy area management in the form of support and cooperation across sectors among stakeholders, the management of clean water and communal waste water processing installation by the community and the establishment of comfortable apects at northern Code housing environment. Sampling was made using snowball sampling technique. Data were obtained through observation, indepth interview, documentation and secondary data analysis. Result: Clean and beautiful environment is the implementation of comfort environment at the Northern Code River bank. The community of RW 07 of Jetisharjo and RW 08 of Cokrokusuman with the assistance of Yogyakarta municipal government made efforts in developing their environment to become as part of healthy areas in the healthy city program. This is indicated by the management of Tirta Kencana clean water provision by the community of Jetisharjo and communal waste water processing installation by the community of Cokrokusuman. However, the support and cooperation of stakeholders in the actuating of healthy city program has not been delivered optimally because of the presence of vested interest conflict among them. Conclusion: Despite some problems, there was some effort of implementation of healthy area at northern Code River bank as a form of community empowerment and stakeholder participation in the development of local potential of northern Code river bank as a healthy city at the Yogyakarta Municipality.

Kata Kunci : Program Kota Sehat, Pengelolaan Kawasan Sehat, Pemberdayaan Warga, healthy city, Code River, community empowerment, stakeholder.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.