Perilaku keselamatan dan kesehatan kerja, dosis radiasi, dan jumlah leukosit darah pekerja Reaktor Kartini

ABIDIN, Zaenal, Dr. Tri Wulan Tjiptono

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Kerja (Kesehatan Kerja)

Telah dilakukan penelitian mengenai perilaku K3, jumlah leukosit darah, hubungan antara perilaku K3 dengan dosis radiasi, dosis radiasi dengan jumlah leukosit, dan dosis terhadap nilai batas dosis (NBD) pada pekerja reaktor Kartini. Penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner pada pekerja yang bersedia menjadi responden dengan pernyataan tertulis sebanyak 25 orang, lembar pertanyaan sebanyak 15 butir dengan 4 pilihan, skor antara 1 sampai 4, total skor antara 15 sampai 60. Uji rentabilitas kuesioner dengan teknik Alpha Cronbach dan validitas dengan teknik korelasi product moment pada program SPS, angka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r, dengan signifikansi p= 0,05. Jumlah leukosit dan dosis radiasi diambil dari dokumen yang ada di bidang K2 PTAPB Batan Yogyakarta. Jumlah leukosit dan dosis radiasi didistribusi berdasar frekuensinya, dan dianalisis dengan program SPSS untuk dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 butir pertanyaan dinyatakan semuanya sahih, dan statusnya reliabel. Dari 25 orang yang diteliti; 80 % responden perilakunya baik; 16 % cukup baik, dan 4 % kurang baik, serta tidak ada yang berada pada kategori tidak baik, skor terendah 35 dan tertinggi 60 dengan rerata 53,2. Jumlah leukosit (/ml) pada tahun 1996 terendah 4700 dan tertinggi 9600, dengan rerata 7108; 12% responden memiliki jumlah leukosit lebih dari 9000, 80 % responden jumlah leukositnya 5000-9000, 8 % responden jumlah leukositnya kurang dari 5000. Dosis radiasi berdasar statistik deskriptif rerata pada tahun 1996 sampai dengan 2006 sebesar 1,303 mSv, rerata dosis radiasi paling tinggi berada pada tahun 1998, yaitu 2,0533 mSv, dan terendah pada tahun 2001 (0,9 mSv). Berdasarkan analisis bivariat pada hipotesis alternatif ”ada hubungan antara perilaku K3 dengan dosis radiasi pada pekerja reaktor Kartini”, dan hipotesis nihil “ tidak ada hubungan antara perilak K3 dengan dosis radiasi pada pekerja reaktor Kartini”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perilaku K3 pekerja reaktor Kartini Yogyakarta berada pada kategori baik; jumlah leukosit juga berada pada kategori normal (5000-9000/ml). Ada hubungan negatif yang signifikan antara perilaku K3 dengan dosis radiasi pada pekerja reaktor Kartini. Semakin baik perilaku K3, semakin rendah dosis radiasi; dan sebaliknya semakin kurang baik perilaku K3, semakin tinggi dosis radiasinya. Dosis radiasi tidak terbukti mempunyai hubungan dengan jumlah leukosit pada pekerja reaktor Kartini. Dosis radiasi yang diterima pekerja jauh di bawah 50 mSv/tahun, rerata dosis radiasi dari tahun 1996 sampai tahun 2006 sebesar 1,303 mSv.

A research study was conducted on health and worker safety (HWS) behaviors, blood leucocytes content, correlation between HWS behaviors and radiation dosage, radiation dosage and leucocytes content of the workers in the Kartini reactor, and the dosage on Dosage Value Limit (DVL). The study was conducted by giving a questionnaire to 25 workers who expressed in writing their willingness to be respondents. The questionnaire consisted of 15 items with 4 options, with a scale of 1-4; the score ranged from 15 to 60. The reliability of the questionnaire was assessed by the Cronbach’s Alpha technique and the validity by the product moment correlation technique using the SPS program. The obtained correlation coefficient were compared to the coefficient in the r table with the significance level of p=0.05. The contents of the leucocytes and radiation dosage were obtained from the documents available in the section of Health and Safety in the Center for Accelerator Technology and Material Process Batan Yogyakarta. The contents of the leucocytes were distributed in accordance to the frequency and the dosages were analyzed using the SPSS program to be described. The research results showed that the 15 items in the questionnaire were valid and the questionnaire was reliable. Of the 25 research respondents, 80% showed good, 16% moderately, 4% fairly, and no respondents showed poor behaviors. The lowest score was 35 and highest score was 60 with a mean of 53.2. The lowest content of leucocytes (/ml) in 1996 was 4700 and the highest was 9600 with a mean of 7108. There were 12% respondents whose leucocytes content was more than 9000, 80% respondent whose leucocytes content was 5000-9000, and 8% respondents whose leucocytes content was less than 5000. The mean of the radiation dosage according to the descriptive statistics was 1.303 mSv from 1996 to 2006, the highest mean of the radiation dosage was 2.0533 mSv in 1998, and the lowest was 0.9 mSv in 2001. In accordance to the bivariate analysis for the alternative hypothesis “there is a correlation between HWS behaviors and the radiation dosage of the workers in the Kartini reactor” and the null hypothesis “there is no correlation between HWS behaviors and the radiation dosage of the workers in Kartini reactor”. The conclusion of the study was that the HWS behaviors of the workers in the Kartini reactor Yogyakarta were in the good category: the content of leucocytes was also tn the normal category (5000-9000/ml). There was a significant negative correlation between the HWS behaviors and the radiation dosage of the workers in the Kartini reactor. The better the HWS behaviors were, the lower the radiation dosage was; and conversely, the worse the HWS behaviors were, the higher the radiation dosage was. There was no correlationbetween the radiation dosage and the leucocytes content of the worker. The radiation dosage was far below 50 mSv/year, and the mean of the radiation dosage was 1.303 mSv from 1996 to 2006.

Kata Kunci : Kesehatan Kerja,Perilaku Keselamatan,Dosis Radiasi dan Leukosit Darah, HWS behaviors, leucocytes content, radiation dosage, workers in Kartini reactor, DVL