Bukti adanya transmisi transovarial virus dengue pada nyamuk Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) di sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah

GUSTIANSYAH, Muhammad, Prof.dr. Sugeng Juwono Mardihusodo, DAP

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis (Entomologi Kesehatan)

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Penyakit viral ini ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti (Linn). Transmisi virDen umumnya terjadi secara horizontal, dari manusia pembawa virDen (donor) yang oleh nyamuk Ae. aegypti, tetapi transmisi diperkirakan juga bisa terjadi secara vertikal (transovarial) : yaitu dari nyamuk Ae. aegypti betina gravid yang terinfeksi virDen sebagai induk ke ovum (telur) dalam uterus nyamuk itu. Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah merupakan daerah endemis DBD. Data dari Dinas Kesehatan setempat menunjukkan, bahwa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2002 - 2006) selalu terjadi peningkatan kasus. Penelitian bertujuan untuk membuktikan adanya transmisi transovarial virDen pada nyamuk Ae.aegypti dengan indeks transmisi transovarial (ITT) yang berbeda di sejumlah desa/kelurahan endemis DBD dan sporadis DBD di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Jenis penelitian adalah observasional deskriptif. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan studi potong lintang. Sampel peneltian ini adalah nyamuk Ae. aegypti yang dikolonisasi di laboratorium asal telur yang dikoleksi dari daerah penelitan. Setiap kelurahan/desa diambil 36 ekor nyamuk untuk dilakukan pemeriksaan virDen dengan metode Imunositokimia-imunoperoksidase streptavidin biotin complex (IISBC) pada sedian pencet kepala (head squash). Hasil penelitian lapangan pada koleksi telur dengan menggunakan ovitrap dengan penempatan di dalam dan di luar rumah, ovitrap index (OI) di kelurahan/desa endemis DBD dan sporadis DBD lebih tinggi di dalam rumah dibandingkan di luar rumah, serta OI di kelurahan/desa endemis DBD lebih tinggi dibandingkan sporadis DBD. Penelitian laboratorium membuktikan telah terjadi transmisi transovarial virDen beberapa kelurahan/desa endemis DBD dan sporadis DBD di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur dengan indeks transmisi yang berbeda-beda. Indeks transmisi transovarial di daerah kelurahan/desa endemis DBD berkisar 19,4-25,0% dan di kelurahan/desa sporadis 2,8-8,3%. Berdasarkan uji Chi-Square ada perbedaan bermakna secara statistik (p-value=0,036 <0,05). Simpulan penelitian ini membuktikan adanya transmisi transovarial virDen dengan ITT yang berbeda pada daerah endemis DBD ( 19,4-25,0%) dan sporadis DBD (2,8-8,3%). Hasil uji statistik menunjukkan ada tingkat ITT nyata lebih tinggi di daerah endemis DBD dari pada sporadis DBD (p value <0,05).

Background: Dengue Hemorrhagic Fever is an infectious disease caused by dengue virus. This viral disease is transmitted by Aedes aepyti (Linn). Dengue viral transmission commonly occurs horizontally from human of dengue viral carrier and vertically (transovarial) from gravid female Aedes aegypti infected by dengue virus as mother to ovum (eggs) in the uterus of mosquitoes. District of Kotawaringin Timur, Central Kalimantan is an endemic area of dengue hemorrhagic fever. Data of health local health office show that there has been an increasing number of cases in the past five years (2002 – 2006). Objective: The study aimed to find out transovarial transmission of dengue virus of Aedes aegypti with differing transovarial transmission index at some dengue hemorrhagic fever endemic and sporadic villages of Sampit, District of Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Method: The study was descriptive observational with cross sectional design. Samples of the study were Aedes aegypti colonized at the laboratory of the origin of eggs collected from research location. As many as 36 mosquitoes were taken from each village of which their dengue viruses were examined using Immunositochemistry-Immunoperoxide Streptavidine Biotin Complex (IISBC) method from head squash regimen. Result: The result of field study on egg collection using ovitrap inside and outside the house showed that ovitrap index of dengue hemorrhagic fever endemic and sporadic villages in the house was higher than that of outside the house. Ovitrap index of dengue hemorrhagic fever endemic villages was higher than that of sporadic villages. The result of laboratory study indicated that there was transovarial transmission of dengue virus at some dengue hemmorhagic fever endemic and sporadic villages at Sampit, District of Kotawaringin Timur, Central Kalimantan with differing transmission index. Transovarial transmission index at dengue hemorrhagic fever endemic villages was between 19.4% - 25.0% and at dengue hemorrhagic fever sporadic villages was between 2.8% - 8.3%. The result of chi square test showed there was statistically significant difference (p=0.036<0.05). Conclusion: The study proved that there was transovarial transmission of dengue virus with differing transovarial transmission index at dengue hemorrhagic fever endemic areas (19.4% - 25.0%) and sporadic areas (2.8% - 8.3%). The result of statistical test showed that there was obviously higher level of transovarial transmission index at dengue hemorrhagic fever endemic areas than at sporadic areas (p<0.05).

Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue, Transmisi Virus, Transovarial transmission, Dengue virus, Aedes aegypti, ovitrap, Sampit, District of Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.