Deteksi Hipoksemia dan Hiperoksemia dengan Pulse Oksimetri pada neonatus pada anak-anak

RITONGA, Sri Murni Andriani, dr. Ekawaty Lutfia Haksari, MPH.,Sp.A(K)

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik (Ilmu Kesehatan Anak)

Pulse oksimetri yang bersifat tidak invasif telah digunakan untuk monitor kontinyu saturasi oksigen dari hemoglobin. Korelasi pengukuran saturasi oksigen antara pulse oksimetri dan analisis gas darah masih kontroversi. Pada penilaian hiperoksemia, perubahan sedikit saja saturasi oksigen diatas 90% akan terjadi perubahan yang besar pada tekanan oxigen arterial (PaO2). Hipoksemia mengancam jiwa pada neonatus dan anak, sehingga monitor kontinyu oksigen sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas dari pulse oksimetri untuk mendeteksi hipoksemia dan hiperoksemia pada neonatus dan anak, dan untuk mengetahui validitas terbaik dari variasi limit alarm. Metode. Ini merupakan penelitian dengan disain uji diagnostik. Subjek dalam penelitian ini adalah neonatus usia antara 0-28 hari yang dirawat di NICU dan anak usia 1 bulan – 14 tahun yang dirawat di PICU RS.Dr.Sardjito, dan membutuhkan pemeriksaan analisis gas darah, dari 1 April 2006 – 30 Juni 2007. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan dalam penelitian ini. Hipoksemia dan hiperoksemia diukur dengan menggunakan NellcorR pulse oksimetri, dan saat bersamaan juga diperiksa analisis gas darah menggunakan Rochee AVL OMNI-6 sebagai standar baku emas. Pengukuran kedua alat ini dilakukan oleh peneliti lapangan yang berbeda yaitu residen Ilmu Kesehatan Anak. Didapatkan 240 sampel neonatus yang masuk dalam penelitian ini. Deteksi hipoksemia menggunakan pulse oximetri pada cut off point 91% memberikan sensitivitas 81% (IK-95% : 70-91) dan spesifisitas 79% (IK-95% : 73-85), nilai duga positif 54% (IK-95% : 44-65), nilai duga negatif 93% (IK-95% : 89-97), rasio kecenderungan positif 3,79 (IK-95% : 2,79-5,14), rasio kecenderungan negatif 0,25 (IK-95% : 0,14-0,42). Deteksi hiperoksemia menggunakan pulse oximetri pada cut off point 95% memberikan sensitivitas 78% (IK-95% : 71-85) and spesifisitas 66% (IK-95% : 56-75), nilai duga positif 77% (IK-95% : 54-71), nilai duga negatif 66% (IK-95% : CI 70-84), rasio kecenderungan positif 2,26 (IK-95% : 1,69-3,02), rasio kecenderungan negatif 0,34 (IK- 95% : 0,24-0,47). Didapatkan 268 sampel anak yang masuk dalam penelitian ini. Deteksi hipoksemia menggunakan pulse oximetri pada cut off point 90% memberikan sensitivitas 80% (IK-95% : 58-83) dan spesifisitas 95% (IK-95% : 93-99), nilai duga positif 82% (IK-95% : 72-92), nilai duga negatif 93% (IK-95% : 89-96), rasio kecenderungan positif 14,20 (IK-95% : 7,87-25,61), rasio kecenderungan negatif 0,24 (IK-95% : 0,16-0,38). Deteksi hiperoksemia menggunakan pulse oximetri pada cut off point 97% memberikan sensitivitas 81% (IK-95% : 74-88) dan spesifisitas 79% (IK-95% : 72-86), nilai duga positif 76% (IK-95% : 69-83), nilai duga negatif 83% (IK-95% : 77-90), rasio kecenderungan positif 3,84 (IK-95% : 2,78-5,31), rasio kecenderungan negatif 0,24 (IK-95% : 0,17-0,35). Pulse oximetri mempunyai validitas yang cukup baik dalam mendeteksi hipoksemia pada neonatus dan anak, juga deteksi hiperoksemia pada anak, tetapi kurang baik dalam menilai hiperoksemia pada neonatus.

Pulse oximetry has been proposed as a non-invasive continuous method for monitoring oxygen saturation. Hypoxemia has life threatening in neonatal and children, so requirement for continuous monitoring of oxygen saturation was needed. The purpose of this study was to assess the validity of pulse oximetry for detecting hypoxemia and hyperoxemia in neonatal and children. This research designed is a diagnostic test. The sample of the research is neonates between 0-28 days in Neonatal Intensive Care Unit (NICU) and children between 1 month – 14 years in Pediatric Intensive Care Unit (PICU), Sardjito Hospital, who needed blood gas analysis, from April 1st 2006 until June 30st 2007. Sample who fulfill the inclusion and exclusion criteria will be enrolled for this study. Hypoxemia and hyperoxemia were obtained by using Nellcor R pulse oximetry, at the same time as Blood Gas Analysis Rochee AVL OMNI-6 was obtained as a gold standart. There were 240 sample from neonates enrooled in this study. Pulse oximetry test with cut off point 91% for detecting hypoxemia have sensitivity 81% (95% CI 70- 91) and specificity 79% (95% CI 73-85), positive predictive value 54% (95% CI 44-65), negative predictive value 93% (95% CI 89-97), positive likelihood ratio 3,79 (95% CI 2,79-5,14), negative likelihood ratio 0,25 (95% CI 0,14-0,42). Pulse oximetry test with cut off point 95% for detecting hyperoxemia have sensitivity 78% (95% CI 71-85) and specificity 66% (IK 95% 56-75), positive predictive value 77% (95% CI 54-71), negative predictive value 66% (95% CI 70-84), positive likelihood ratio 2,26 (95% CI 1,69-3,02), negative likelihood ratio0,34 (95% CI ,24-0,47).There were 268 sample children enrooled in this study. Pulse oximetry test with cut off point 90% for detecting hypoxemia have sensitivity 80% (95% CI 58-83) and specificity 95% (95% CI 93-99), positive predictive value 82% (95% CI 72-92), negative predictive value 93% (95% CI 89-96), positive likelihood ratio 14,20 (95% CI 7,87-25,61), negative likelihood ratio 0,24 (95% CI 0,16-0,38). Pulse oximetry test with cut off point 97% for detecting hyperoxemia have sensitivity 81% (95% CI 74-88) and specificity 79% (95% CI 72-86), positive predictive value 76% (95% CI 69-83), negative predictive value 83% (95% CI 77-90), positive likelihood ratio 3,84 (95% CI 2,78-5,31), negative likelihood ratio 0,24 (95% CI 0,17-0,35). Pulse oximetry has a fairly good validity for detection hypoxemia in neonates and children, also detection hyperoxemia in children, however it is not good enough when used to assess hyperoxemia in neonates.

Kata Kunci : Hipoksemia,Pulse Oksimetri,Neonatus, blood gas analysis, pulse oximetry, oxygen saturation, hypoxemia, hyperoxemia, diagnostic test.