Pengaruh penambahan ekstrak perasan buah ketimun (Cucumis sativus, L) terhadap aktivitas tabir surya Oksibenson secara in vitro

SAMSUDIN, Devi Hariyani, Prof.Dr. Marchaban, DESS.,Apt

2007 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Kulit merupakan target potensial kerusakan oksidatif karena kulit tersusun dari berbagai senyawa dengan struktur yang mudah teroksidasi oleh oksigen konsentrasi tinggi, radiasi sinar UV dan visibel. Kerusakan akibat sinar UV dapat diminimalkan dengan tabir surya. Salah satu bahan yang dapat dipergunakan sebagai tabir surya adalah oksibenson tetapi tabir surya tidak dapat melindungi kerusakan akibat agen oksidatif selain radiasi sinar UV. Antioksidan dapat mengurangi reaksi oksidasi akibat agen oksidatif selain sinar UV, karena itu antioksidan dapat melindungi kulit akibat radikal bebas. Antioksidan banyak terkandung dalam tumbuhan misalnya vitamin E, vitamin C, beta karoten dan flavonoid. Tujuan penelitian ini menguji kandungan antioksidan yang meliputi pengujian dengan kromatografi lapis tipis (KLT), perbandingan inhibisi pada fotodegradasi tirosin dan penetapan kandungan fenolik totalnya, serta mengkaji pengaruh ekstrak perasan buah ketimun (Cucumis sativus, L) terhadap nilai SPF (Sun Protection Factor), %transmisi eritema dan %transmisi pigmentasi apabila ditambahkan dalam sediaan tabir surya mengandung bahan aktif oksibenson secara in vitro. Melakukan 3 tahap ekstraksi buah ketimun untuk memperoleh ekstrak terbaik, kemudian diuji secara kualitatif dengan KLT untuk memastikan ekstrak itu mengandung antioksidan dengan disemprot reagen asam fosfomolibdat. Uji inhibisi fotodegradasi tirosin menggunakan metode Millon, penetapan kandungan fenolik totalnya dengan metode Folin-Ciocalteu, pengaruh terhadap nilai SPF dengan metode spektrofotometri cara Petro, serta pengaruh terhadap %transmisi eritema dan %transmisi pigmentasi dengan metode spektrofotometri cara Cumpelik. Ekstrak diuji dengan KLT, hasil positif sebagai antioksidan setelah disemprot dengan asam fosfomolibdat dan bercak yang dihasilkan berwarna biru abu-abu. Penambahan 100 μl ekstrak 0,15% dapat menginhibisi fotodegradasi tirosin yang diinduksi oleh ketoprofen namun aktivitasnya 0,449 kali daripada vitamin C, dimana penghambatan ekstrak 40% dan vitamin C 86,7% serta kadar fenolik total ekstrak dengan metode Folin-Ciocalteu adalah 0,33 ± 0,014% EAG. Nilai SPF formula 6 (8,43) lebih besar dari formula 7 (7,56) dan formula 8 (6,16) dimana F hitung sebesar 128,42 lebih besar dari F tabel (pada aras 0,05 dan 0,01), disimpulkan ada perbedaan bermakna dengan penambahan antioksidan. Pada nilai %transmisi eritema F hitung sebesar 2,49 dan nilai %transmisi pigmentasi F hitung sebesar 1,94 dimana keduanya lebih kecil dari F tabel (pada aras 0,05 dan 0,01), disimpulkan tidak ada perbedaan bermakna antara formula 6, formula 7 dan formula 8 dengan penambahan antioksidan. Semakin tinggi kadar ekstrak belum tentu nilai SPF akan meningkat serta eritema dan pigmentasi akan turun, hal ini diduga karena interaksi antara oksibenson dengan komponen tertentu yang ada didalam ekstrak. Terlihat jelas setelah dilakukan intrapolasi terhadap nilai SPF, %transmisi eritema dan %transmisi pigmentasi.

Skin is a potential target of oxidation damage. It is because skin is formed by several compounds that are easyly oxidized by high-concentrated oxygen, under UV and visible radiation. The damage to UV radiance can be minimized by sun screen substances such as oxybenzon. In addition anti-oxidant can reduce photo-oxidation indicated by UV light. Hence, anti-oxidant can protect the skin to form free radical. There for anti-oxidant that usually found in plant such as vitamin E, vitamin C, beta carotene, and flavonoid can enhance the activity of sun screen. The aims of this research are to examine the contents of anti-oxidant that includes examine with thin layer chromatography (TLC), to compare the inhibition in tyrosine photo degradation, to determine the contents of the total phenolics, to examine the effect of cucumber extract in the SPF (Sun Protection Factor), the erythema transmission percent and the pigmentation transmission percent if the extract is added into the sun screen that contains oxybenzon active by in vitro. To perform 3 step extraction cucumber for result the best extract and the examined by qualitatif using KLT to the extract contains anti-oxidant with spray reagent phosphomolibdat acid. Examined inhibit the tyrosine photodegradation with Millon method, the total phenolic level of the extract with Folin-Ciocalteu method, effect in the SPF with spectrophotometer method by Petro, and then effect in the erythema transmission percent and pigmentation transmission percent with spectrophotometer by Cumpelik. Extract is examined by using TLC. Positive result as an anti-oxidant was indicated when sprayed with phosphomolibdat acid and the color gave grayish-blue spots. The increasing of 100μl extract 0.15% can inhibit the tyrosine photo degradation that is induced by ketoprofen but the activity is 0.449 times less than vitamin C which extract obstruction is 40% and vitamin C obstruction is 86.7% and the total phenolic level of the extract with Folin-Ciocalteu method is 0.33 ± 0.014% EAG. The level of SPF formula 6 (8,43) is greater than formula 7 (7,56) and 8 (6,16) which F counted is 128.42 greater that F table (in the limit of 0.05 and 0.01). It is concluded that there is no significant difference between among formula 6, formula 7, and formula 8 with the increasing of anti-oxidant. It does not mean that the higher extract level added, the higher SPF contained that will cause the decreasing of erythema and pigmentation. Perhaps, it is because of the interaction between oxybenzon and certain compounds in the cucumber extract. This is to see after intrapolation in the SPF, erythema transmission percent, and pigmentation transmission percent

Kata Kunci : Antioksidan,Tabir Surya,Ekstrak Buah Mentimun, oxybenzon, tyrosine, ketoprofen, distillation extract of cucumber (Cucumis sativus, L), photodegradation, SPF (Sun Protection factor), erythema transmission percent, pigmentation transmission percent