Penambangan emas tanpa ijin :: Eksploitasi dan kerusakan ekologi di Mandor, Kalimantan Barat
ANSARI, Isa, Dr. Pujo Semedi H.Y., MA
2007 | Tesis | S2 AntropologiEkspansi pertambangan ke daerah-daerah pedalaman memberikan implikasi yang besar terhadap perubahan struktur dan budaya tempatan. Di satu sisi keuntungan ekonomi memang cukup dirasakan oleh masyarakat setempat, namun di sisi lain kerusakan ekologi dan kultur tempatan teramat parah. Pemerintah sebagai â€pemilik†kekayaan sumber daya alam bawah tanah tersebut tidak dapat berbuat banyak atas kerusakan yang terjadi. Penelitian yang dilakukan ini adalah untuk melihat lebih jauh mengapa dan bagaimana struktur sosial masyarakat penambang tersebut berpeluang menyebabkan terjadinya eksploitasi terhadap penambang dan alam? Struktur sosial yang ada di lokasi PETI di Mandor ini terbentuk dalam relasi yang cukup longgar dan tidak rigid. Seharusnya dengan struktur tersebut penambang dapat hidup lebih layak dan terbebas dari proses eksploitasi. Namun yang terjadi di Mandor sebaliknya, karena justru dengan longgarnya relasi antar struktur tersebut memperluas proses eksploitasi yang terjadi. Artinya eksploitasi melalui proses keseharian masyarakat yakni dengan dihadirkannya mesin tambang yang berkapasitas besar dan pemberian hutang. Selain itu hadirnya produk budaya kapitalis semakin memperbesar proses eksploitasi yang terjadi. Disinilah mereka melihat dunia tanpa batas (dunia frontier), di mana Mandor adalah bagian dari dunia tersebut yakni suatu wilayah baru yang menjanjikan dan harus mereka kuasai. Pandangan kultural masyarakat penambang sebagai masyarakat frontier inilah yang kemudian mereproduksi proses eksploitasi yang terjadi di Mandor, yang secara tidak langsung dilegalisir oleh para penambang ditengah-tengah keberadaan mereka yang illegal dan liar. Untuk menjawab persoalan tersebut saya mencoba untuk terlibat dalam aktifitas penambangan agar dapat mendengar, melihat, merasakan untuk kemudian merekam dan mencatat konsepsi-konsepsi, interaksi dan berbagai hal yang dapat dijadikan sebagai sumber data primer dalam penelitian ini. Saya juga memanfaatkan bahan-bahan tulisan yang didapatkan melalui perpustakaan ataupun internet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur sosial yang longgar di Mandor cenderung semrawut dan tidak tertata, sehingga tidak ada kontrol yang jelas. Penambangan sebagai dunia kapitalis membentuk budaya pasar, sehingga struktur sosial yang ada juga cenderung mengikuti kategori pasar (tauke/cukong, karyawan, penjual, pembeli, bandar, pejudi dan lain-lain). Sementara itu posisi negara yang berada di luar struktur mereka semakin memperkuat proses ekspoitasi yang ada di lokasi tambang. Hal inilah yang menyebabkan eksistensi eksploitasi di Mandor.
The expansion of mining in inland areas has a great effect on the changes of local structure and culture. On the one hand, the economic advantage can be fairly enjoyed by the local community, but on the other hand, the destruction of local ecology and culture is very severe. The government as the “owner†of the underground natural resource richness cannot do much to overcome the destruction. This study is aimed at further investigating how the available social structure in a miner community tends to destroy the environment in Mandor. The social structure is a new form on the basis of work relation so that the nature in which they live is also viewed as part of their work world. Here they view a borderless world (frontier) where Mandor is part of such a world, namely a new promising area that they have to control. To answer such problems I tried to be involved in mining activities to listen to, see, feel, and then record and note conceptions, interactions and a variety of things that can serve as sources of primary data in this study. I also utilized written materials available in the library and internet. The research findings show that the social structure in the mining area tends to be horizontally exploitative and penetrates into miners’ daily life, such as the provision of high-capacity machines, loan provision, prostitution, and entertainment activities. This is continually reproduced by them due to the weak control from the government and mutualism with the local community.
Kata Kunci : Masyarakat Penambangan,Kerusakan Ekologi,Penambangan Ilegal, Illegal Mining, Exploitation, Ecological Destruction