Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) sebagai faktor risiko epilepsi pada anak

SUKIANDRA, Riki, dr. Damodoro Nuradyo, SpS(K)

2008 | Tesis | PPDS I Ilmu Penyakit Saraf

Background: Epilepsy are the most common neurologic disorder in child age. The causes of epilepsy are multifactorial that involving neuron or intercellular communication pathways in brain. In previous study, children with ADHD tend to get seizure, related to lack of norepinephrine neurotransmitter in brain, that cause attenuating of the GABA effect. Attention-Deficit / Hyperactivity Disorder is one of the risk factor epilepsy in children are still controversy. Objective: To assess ADHD as risk factor of epilepsy. Methods: A case-control study, involving 35 newly diagnosed epilepsy patients, were matched to the same sex and age categories, who come to Neuropediatric Department Sardjito General Hospital, J ogjakarta. Results: A history of ADHD was 3,3 fold more common among children with newly diagnosed epilepsy, OR 3,33(95% CI : 1,23 - 8,99; p=0,02). The association type of ADHD with event of seizures, found in ADHD predominantly inattentive type 2,67(95% CI : 1,24 - 15,65;p=0,02). Conclusions: Children with ADHD tend to get epilepsy, 3,3 fold compare with children without ADHD.

Latar Belakang : Epilepsi adalah gangguan neurologis paling sering pada anak. Berbagai penyebab yang melibatkan jalur komunikasi neuron maupun interscluler di otak dapat menimbulkan terjadinya kejang. Penelitian sebelumnya. ditemukan anak dengan ADHD memiliki kecenderungan mengalami kejang tanpa provokasi. Hal ini berhubungan dengan berkurangnya kadar neurotransmiter Norepinefrin, yang bcrfungsi sebagai antikonvulsan endogen. Attention-Deficit / Hyperactivity Diwrder (ADHD) sebagai faktor risiko epilepsi pada anak masih merupakan kontroversi Tujuan : Untuk menilai ADHD sebagai faktor risiko cpilepsi pada anak. Metode: Studi kasus kontrol, melibatkan 35 kasus baru epilepsi, yang dilakukan penyesuaian jenis kelamin dan kategori umur dengan kelompok kontrol. Sampel adalah penderita yang kontrol di lnstalasi rawat jalan saraf anak Rumah Sakit Umum DR. Sardjito, Jogjakarta. Hasil : Riwayat ADHD terdapat 3,3 kali Iebih banyak pada kasus baru cpilepsi. OR 3,33(95% Cl : 1,23 - 8,99; p=0,02). Jenis ADHD-l adalah tipe yang paling banyak ditemukan OR 2,67(95% CI : 1,24 - 15.65;p=0,02). Kesimpulan : Riwayat ADHD ditemukan 3,3 kali Iebih banyak pada kasus baru epilepsi, dibanding kontrol.

Kata Kunci : Epilepsi,Faktor Resiko,ADHD, Epilepsy, Attention-Deficit/ Hyperactivity Disorder, risk factor, children, case control.