Laporkan Masalah

Obesitas sebagai faktor risiko gangguan kognitif pada populasi lanjut usia di Kecamatan Gondokusuman Kotamadya Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta

HUTAHAEAN, Yetty Octavia, Dr.dr. Sri Sutarni, Sp.S(K)

2008 | Tesis | PPDS I Ilmu Penyakit Saraf

Latar Belakang: Usia harapan hidup (life expectancy) rata-rata penduduk dunia secara bertahap meningkat, sehingga jumlah penduduk lanjut usia (lansia) yang menjadi demensia juga pasti akan meningkat secara proporsional. Obesitas merupakan salah satu masalah utama yang harus dihadapi dalam sistem kesehatan di negara-negara maju maupun yang sedang berkembang pada saat ini dengan peningkatan prevalensi terutama pada populasi lansia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obesitas adalah faktor risiko gangguan kognitif pada populasi lansia, namun terdapat satu penelitian yang menunjukkan tidak adanya hubungan obesitas dengan gangguan kogntif pada populasi lansia. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi gangguan kognitif pada populasi lansia di Kecamatan Gondokusuman Kotamadya Yogyakarta dan untuk mengetahui apakah prevalensi gangguan kognitif pada populasi lansia dengan obesitas lebih tinggi dibangdingkan yang tanpa obesitas. Metode: Penelitian rancangan cross-sectional berbasis populasi. Obesitas sentral ditentukan dengan mengukur rasio lingkar pinggang-lingkar panggul (waist-hip ratio = WHR). Status kognitif dinilai dengan mini-mental stase examination (MMSE). Adanya gangguan kognitif pada tiap subjek ditentukan berdasarkan nilai normal MMSE menurut usia dan lama pendidikan secara individual. Hasil: Terdapat 214 subjek yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang terlibat dalam penelitian. Prevalensi gangguan kognitif pada populasi lansia di Kecamatan Gondokusuman adalah 33,64%. Analisis univariat menunjukkan bahwa prevalensi gangguan kognitif pada populasi dengan obesitas maupun hipertensi secara signifikan lebih tinggi dibanding populasi lansia normal. Analisis multivariate menunjukkan adanya hubungan independent antara obesitas dengan gangguan kognitif (RP = 2,59; 95% CI 1,43-4,69, p=0,002), juga antara hipertensi dengan gangguan kognitif (RP= 2,14; 95%CI 1,18-3,87, p= 0,012). Pada analisis stratifikasi hubungan obesitas dengan gangguan kognitif menurut jenis kelamin, tampak bahwa prevalensi gangguan kognitif pada populasi lansia obesitas lebih tinggi dari pada populasi lansia normal hanya pada kelompok subjek laki-laki (RP= 3,03; 95% CI 1,85-4,97, p= 0,001). Simpulan: Prevalensi gangguan kognitif pada populasi lansia di Kecamatan Gondokusuman Kotamadya Yogyakarta adalah 33,64% dan tidak ada perbedaan bermakna antara laki-laki dan perempuan. Prevalensi gangguan kognitif pada populasi lansia dengan obesitas yang merupakan faktor risiko gangguan kognitif terbukti secara bermakna lebih tinggi dibanding prevalensi gangguan kognitif pada lansia tanpa obesitas, namunhanya terbukti pada populasi lansia laki-laki.

Background: Mean life expectancy of world population has increased, that the prevalence of cognitive impairment as the most common health problem in elderly also increases proportionally. Obesity has become a major challenge facing health systems in developed and developing countries, with an increasing prevalence worldwide and has become particularly high in the elderly population. There have been few studies suggested that obesity is a risk factor of cognitive impairment in elderly population, and there is a study suggested that obesity was not associated with cognitive impairment in elderly. Objective: To know the prevalence of cognitive impairment in elderly population in Kecamatan Gondokusuman Kotamadya Yogyakarta and to determine whether the prevalence of cognitive impairment in obese elderly population is higher compare with non-obese. Method: This is a population based study with cross-sectional design. Waist-hip ratio of each subjects were calculated to define the central obesity. Mini mental state examination (MMSE) was used to evaluate the cognitive status. The cognitive impairment was define individually of each subjects based on the age and long of education. Results: There were 214 subjects eligible with the inclusion & exclusion criteria of this study. The prevalence of cognitive impairment is 33,64%. The univariate analysis showed that the prevalence of cognitive impairment in elderly population with either obesity or hypertension were significantly higher if compare with elderly with no obese nor hypertension. The multivariate analysis showed the independent association between obesity and cognitive impairment (RP = 2,59; 95% CI 1,43-4,69, p=0,002) either between hypertension and cognitive impairment (RP= 2,14; 95%CI 1,18-3,87, p= 0,012). While the analysis was stratified based on sex as a confounding factor, the prevalence of cognitive impairment was significantly higher in the obese subjects only in men group (RP= 3,03; 95% CI 1,85-4,97, p= 0,001), but not in women. Conclusion: The prevalence of cognitive impairment in elderly population in Kecamatan Gondokusuman Kotamadya Yogyakarta was 33,64% and there was no significant difference of prevalence between men and women. The prevalence of cognitive impairment was significantly higher in obese elderly population compare with non-obese, but only in men group, not in women.

Kata Kunci : Obesitas,Gangguan Kognitif,Lanjut Usia, Obesity, cognitive impairment, elderly, waist-hip ratio, MMSE


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.