Evaluasi Quick DASH pada penanganan dislokasi anterior sendi bahu dengan metode Kocher
SURYATMOKO, Ign, Prof.dr. H. Armis, SpB.,SpOT.,FICS
2008 | Tesis | PPDS I Ilmu BedahLATAR BELAKANG: Dislokasi anterior sendi bahu dapat menyebabkan robeknya otototot rotator cuff, fraktur tuberkulum mayus humeri, cedera saraf, cedera pembuluh darah, kekakuan sendi serta risiko terjadinya dislokasi berulang. Hal tersebut dapat menimbulkan penurunan fungsi sendi bahu. Setiap tahun terjadi 17 dislokasi sendi bahu per 100.000 penduduk dan sebanyak 80% sampai 95% adalah dislokasi anterior. Metode Kocher adalah metode reduksi dislokasi anterior sendi bahu yang sering digunakan dengan tingkat keberhasilan tinggi. Diperlukan perangkat evaluasi untuk menilai fungsi sendi bahu setelah reduksi dengan metode Kocher. Quick DASH memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai secara evaluasi Quick DASH penggunaan metode Kocher pada reduksi dislokasi anterior sendi bahu BAHAN DAN CARA: Rancangan penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Semua pasien yang mengalami dislokasi anterior sendi bahu dan mendapatkan penanganan dengan metode Kocher dari Januari 2005 sampai dengan April 2007, dimasukkan dalam populasi penelitian. Semua karakteristik subyek dan outcome dinilai dan dianalisis dengan SPSS versi 13.0. T test digunakan untuk menentukan signifikansi antara karakteristik dan outcome. HASIL DAN PEMBAHASAN: Terdapat 39 pasien dengan dislokasi anterior sendi bahu yang datang di UGD dan poliklinik Bedah Orthopedi RS Dr Sardjito dari Januari 2005 sampai dengan April 2007. Semua pasien dilakukan reduksi dengan metode Kocher dalam anestesi umum. Jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah 20 pasien. Rasio laki-laki : perempuan adalah 1,22 : 1. Umur rata-rata dislokasi anterior sendi bahu adalah 41,65 tahun. Umur rata-rata pada laki-laki adalah 34,36 tahun, sedangkan pada perempuan 50,56 tahun (p<0,05). Dislokasi terjadi sebagian besar pada umur < 55 tahun (85%) karena kelompok usia produktif memiliki mobilitas lebih tinggi. Rasio dislokasi kanan : kiri adalah 3 : 1. Sebanyak 13 pasien (65%) dislokasi sendi bahu disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Hal ini berkaitan dengan mekanisme trauma yang sebagian besar disebabkan kecelakaan sepeda motor. Disiplin dan infrastruktur transportasi yang kurang baik juga menyebabkan kecelakaan lalu lintas di Indonesia lebih tinggi dibandingkan di negara maju. Rata-rata nilai Quick DASH adalah 5,21 dengan nilai rentang antara 0 – 13,6. Terdapat 7 pasien (35%) yang fungsi ekstremitas atas kembali normal setelah reduksi (nilai Quick DASH=0). Tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara nilai Quick DASH dengan jenis kelamin, umur, sisi dislokasi, pendidikan, pekerjaan dan mekanisme trauma (p>0,05). KESIMPULAN: Rata-rata nilai Quick DASH pada penanganan dislokasi anterior sendi bahu dengan metode Kocher adalah 5,21 (good), dengan nilai rentang antara 0 – 13,6
Background: Complication of anterior dislocation of shoulder joint are rupture of rotator cuff muscles, fracture of major tuberosity, injury of nerves and blood vessels, joint contracture and risk of reccurent dislocation that could decreased the functions of shoulder joint. Insidence of shoulder dislocation is 17 cases of 100.000 people each year, and 80%-95% of all dislocations is anterior dislocation. Kocher methode is one of reduction methods which often used with good result. Quick DASH is one of shoulder evaluation instrument with good validity and reliability. The aim of this study is to evaulate Quick DASH skor in reduction of anterior shoulder dislocation with Kocher methode. Material and Methode: This is a cross sectional study that performed in Sardjito General Hospital. Population of study is all patient with anterior shoulder dislocation whose reducted by Kocher Methode from January 2005 to April 2007. Characteristics of subyects and outcome were analized by SPSS version 13.0 and t test was used to evaluate statistical relation among characteristics and outcome. Result and Discussion: There are 39 patients with anterior shoulder dislocation who came to emergency room and orthopaedic clinic of Sardjito General Hospital from January 2005 to April 2007. All of the patient was underwent reduction with Kocher methode in general anaesthesia. Sample of this study is 20 patient. Ratio of man : women is 1,22 : 1. Mean of age is 41,65 years. Mean of age of male patients is 34,36 years and female is 50,56 years (p<0,05). Most of dislocations (85%) was happened to productive age (<55 year) because people in productive age has higher mobility than others. Ratio of right : left side dislocation is 3 : 1. Anterior shoulder dislocation in 13 patient (65%) was due to traffic accident because taransportation system in our country is still worse than in developed country. Mean of Quick DASH score is 5,21 (0-13,6) and 7 patients (35%) have normal function of shoulder joint after reduction (quick DASH score=0). There are no statistical relation between gender, age, site of dislocation, level of education, occupation and mechenism of injury with Quick DASH score (p>0,05). Conclusion: Mean of quick DASH score after reduction of anterior dislocation of shoulder joint is good (5,21).
Kata Kunci : Dislokasi Anterior Sendi Bahu,Quick DASH,Metode Kocher, quick DASH, anterior shoulder dislocation, Kocher methode