Laporkan Masalah

Analisis kadar High-Sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) pada sindroma koroner akut dan dislipidemia

SIANIPAR, D.T. Rosalina, dr. Setyawati, SpPK(K)

2007 | Tesis | PPDS I Patologi Klinik

Penyakit Jantung Koroner (PJK) dengan manifestasi klinik yang utama Sindroma Koroner Akut (SKA) telah menjadi penyebab kesakitan dan kematian di negara maju maupun negara berkembang. Petanda yang dapat digunakan untuk melihat adanya kerusakan jaringan salah satunya adalah CRP, namun pemeriksaan CRP hanya dapat mendeteksi kerusakan jaringan yang berat. Sedangkan untuk PJK dimana kerusakan jaringan yang terjadi hanya sedikit (small injury) CRP tidak dapat digunakan sebagai petanda dini kerusakan jaringan, sehingga saat ini dikembangkan suatu pemeriksaan yang disebut hs-CRP. hs–CRP digunakan untuk mendeteksi secara dini PJK ataupun penderita dengan risiko SKA karena dapat mengukur kadar CRP dalam kuantitas yang kecil dan diukur dengan metode yang sangat sensitif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran hasil kadar hs-CRP penderita SKA dan dislipidemia serta hubungannya dengan kadar kolesterol total, Low-Density Lipoproteins (LDL), High-Density Lipoproteins (HDL), trigliserid, riwayat merokok, riwayat DM, riwayat hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah “Cross-Sectional Design” dengan membandingkan 3 kelompok secara paralel, kelompok 1 dengan SKA (n=27) dan kelompok 2 tanpa SKA dengan dislipidemia (n=27) serta kelompok 3 tanpa SKA dan tanpa dislipidemia (n=27). Diharapkan hasil analisis kadar hs-CRP pada penderita SKA dan dislipidemia pada penelitian ini menambah pengetahuan kita lebih mendalam mengenai peran pemeriksaan hs-CRP khususnya pada SKA dan mereka yang berisiko. Teknik analisa yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini adalah One-Way ANOVA/Uji Kruskall-wallis, Uji Korelasi Spearman, Chi Square dan Uji Kolmogorov Smirnov. Dengan tingkat kemaknaan bila p<0,05. Hasil penelitian ini mendapatkan median kadar hs-CRP lebih tinggi pada kelompoik SKA dibanding kelompok dislipidemia dan non dislipidemia. Rerata kadar glukosa dan asam urat lebih tinggi pada kelompok SKA dibanding kelompok dislipidemia dan non dislipidemia. Rerata kadar kolesterol, LDL dan trigliserida lebih tinggi pada kelompok dislipidemia dibanding kelompok SKA dan non dislipidemia. Rerata kadar HDL lebih tinggi pada kelompok non dislipidemia dibanding kelompok SKA dan dislipidemia.Empat puluh enam koma tujuh persen kelompok dengan SKA memiliki kadar hs-CRP ≥1 mg/L. Kelompok dengan dislipidemia dan non dislipidemia seluruhnya memiliki kadar hs-CRP <1 mg/L. Hasil penelitian ini mendapatkan adanya hubungan yang signifikan antara kadar hs-CRP dengan riwayat merokok.

Coronary Heart Disease is the main outcome that raised morbidity and mortality either in developed and developing countries. Coronary Heart Disease has traditionally been considered to be multifactor diseases. Inflammation is believed to be involved in every step of atherosclerosis. However more recent molecular biology studies, free radical and immunologic theories become a single pathogenesis involving a number of factors. The basic concept of atherosclerosis leading to CHD was endothelial injury, lipid infiltration, free radical and inflammatory cytokine. One of the biomarkers that can detect tissue damage is CRP, nevertheless CRP can detect severe tissue damage only. Otherwise, Coronary Heart Disease or Acute Coronary Syndrome there is only mild tissue damage (small injury) that made CRP cannot be used as an early biomarker for tissue damage, therefore hs-CRP is developed to resolve this problem. hs-CRP is used because of the ability to measure CRP in small quantity and to be measured by the sensitive method. The aims of this study is to analyze the hs-CRP concentrations and some chemistry parameter in Acute Coronary Syndrome patient and dislipidemia populations. This study used a cross sectional design. First group is Acute Coronary Syndrome including Unstable Angina Pectoris and Miocardial Infarction, the second group is non Acute Coronary Syndrome who has risk factor of CHD and the third group is apparently healthy people. The dependent variable is Acute Coronary Syndrome. The independent variable is hs-CRP. To analyze these results we used One-Way ANOVA/Kruskall-wallis test, Spearman Correlation, Chi Square test and Kolmogorov Smirnov test with degree of level significancy p<0,05. This results show that median of hs-CRP concentration is higher in ACS than dislipidemic and non dislipidemic populations. Mean concentration of glucose and uric acid are higher in ACS than dislipidemic and non dislipidemic population. In contrast cholesterol, LDL and HDL are higher in dislipidemic population than in ACS and non dislipidemic population. Forty six point seven prosen in ACS had hs-CRP concentration more than 1 mg/L and 100 % population of dislipidemic and non dislipidemic population had hs-CRP concentration less than 1 mg/L. In this research we found association between hs- CRP concentration with history of smoking.

Kata Kunci : Penyakit Jantung Koroner,Sindroma Koroner Akut,hs CRP, hs-CRP, Risk factor, CHD, ACS, cross-sectional study


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.