Apeksifikasi gigi molar pertama kanan maksila menggunakan Mineral trioxide Aggregate disertai restorasi mahkota penuh porselin fusi metal pasak fiber

WULANSARI, Rini, drg. Sri Daradjati S., SU.,SpKG(K)

2008 | Tesis | PPDGS I Ilmu Konservasi Gigi

Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan MTA (Mineral Trioxide Aggregate) sebagai bahan apeksifikasi, serta restorasi mahkota penuh porselin fusi metal inti resin komposit pasak fiber pada gigi molar pertama kanan maksila yang mengalami pulpa nekrosis, sehingga dapat mempertahankan gigi dan mengembalikan fungsi gigi. Sebelum dilakukan penempatan bahan pada bagian apikal akar gigi untuk merangsang pembentukan osteosementum, maka perlu dilakukan pembersihan, pembentukan, penghilangan lapisan smear dan disinfeksi saluran akar terlebih dahulu. Mula-mula, apeksifikasi dilakukan dengan menggunakan Ca(OH)2 (kalsium hidoksida). Ca(OH)2 (kalsium hidroksida) merupakan bahan antibakteri yang efektif dan dapat menciptakan lingkungan yang dapat merangsang pembentukan jaringan keras. Penggunaan Ca(OH)2 dalam jangka waktu lama dapat memperlemah dentin, walaupun demikian, penggunaan Ca(OH)2 dalam waktu singkat tetap dianjurkan, diikuti dengan penempatan MTA, yang dapat menginduksi terbentuknya barier apikal yang keras pada teknik apeksifikasi dan menciptakan lingkungan alkalin di sekitar jaringan. Setelah perawatan saluran akar dan apeksifikasi dengan MTA, perlu dilakukan teknik bonding dentin, untuk mempertahankan struktur akar gigi dan mencegah terjadinya fraktur akar, serta dilakukan restorasi yang tepat, yaitu mahkota penuh porselin fusi metal dengan inti resin komposit pasak fiber, untuk mengembalikan fungsi gigi. Pemeriksaan subjektif, objektif dan radiografis yang dilakukan 2 bulan kemudian menunjukkan kerapatan tepi restorasi mahkota penuh porselin fusi metal baik, gigi molar pertama kanan maksila dapat berfungsi normal kembali, kelainan periapikal pada akar palatal tampak lebih mengecil dan pasien merasa puas dengan perawatan yang telah dilakukan.

The aim of this case report is to evaluate the use of MTA (Mineral Trioxide Aggregate) as a hard apical barrier in apexification procedure of maxillary right first permanent molar, with porcelain fused to metal crown and fiber posts restoration. Apexification is a procedure when dental pulp has undergone demise before full root formation. This procedure requires complete canal cleaning, shaping, removal of smear layer and disinfection before the apical placement of a material to promote osteocementum (apical bridge) formation. Traditionally, placement of this material is accomplished using Ca(OH)2 (calsium hydroxide). The Ca(OH)2 kills bacteria and creates an environment conductive to hard tissue formation. The use of Ca(OH)2 over a long period may weaken the dentin, therefore, its short term use is recommended for bacterial control, followed by the placement of a plug or barrier of MTA, which has been shown to induce hard apical barrier in apexification procedure with the benefit of a continuous alkaline state of the surrounding tissue. Restoration after placement of the apical plug of MTA must be designed to strengthen the tooth as much as possible and prevent root fracture. The use of newer dentinal bonding techniques has been shown to strengthen endodontically treated teeth to levels close to that of intact teeth. Full coverage with dentin-bonded cores and supported by fiber posts are indicated, because significant destruction of tooth structure exists. The result of anamnesis, clinical and radiographic examination after 2 months showed an improving periapical condition, good marginal fit restoration, tooth function can be restored and the patient feel satisfied.

Kata Kunci : Apeksifikasi Gigi,MTA,Pasak Fiber, apexification, Ca(OH)2 (calsium hydroxide), MTA (Mineral Trioxide Aggregate), open apices, periapical healing, porcelain fused to metal crown, dentin-bonded cores, fiber post.