Analisis simpang bersinyal dengan arus melampaui jenuh :: Studi kasus di Kuta Bali
PERMANA, Made Agung Rai, Prof.Dr-Ing.Ir. Ahmad Munawar, M.Sc
2007 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik TransportasiSejak diluncurkan tahun 1984, seperti dikutip dalam User Manual aaSIDRA 2.0, penggunaan program aaSIDRA meningkat setiap tahunnya. Pada bulan Maret 2002 tercatat 1.480 lokasi di 70 negara telah menggunakan program aaSIDRA. Di Indonesia masih dalam taraf penelitian, apakah program aaSIDRA cocok diterapkan ataukah sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini menganalisis faktor emp dan arus jenuh yang tepat dan berguna dalam aplikasi progam aaSIDRA 2.0 untuk pengaturan simpang bersinyal dengan arus melampaui jenuh, mengaplikasikan dalam pengaturan simpang bersinyal dengan arus melampaui jenuh, dan membandingkan keluaran aaSIDRA 2.0 dengan kondisi di lapangan dan perhitungan berdasarkan MKJI 1997. Pengumpulan data dilakukan pada dua simpang bersinyal di Kuta Bali, yaitu simpang 4 Imam Bonjol dan simpang 3 Patung Ngurah Rai. Pengumpulan data survai meliputi survai geometrik simpang, volume lalulintas di ruas jalan, pergerakan membelok di persimpangan, survai sinyal lalulintas dan panjang antrian. Pengolahan data dilakukan mengunakan program aaSIDRA 2.0, Microsoft Excel, dan SPSS 11.0. Hasil penelitian menunjukkan adanya arus yang melampaui jenuh pada kedua simpang baik dengan metoda MKJI 1997 maupun aaSIDRA 2.0 dilihat dari antrian yaitu pendekat Imam Bonjol untuk simpang 4 dan pendekat By Pass Nusa Dua untuk simpang 3, sedangkan dengan uji Chi Kuadrat, untuk metoda MKJI 1997 ada tiga pendekat yang berbeda signifikan yaitu Imam Bonjol, Sunset Road Legian dan By Pass Nusa Dua. Untuk metoda aaSIDRA 2.0 ada dua pendekat yang berbeda signifikan yaitu Imam Bonjol dan By Pass Nusa Dua. Dari hasil penelitian ini, program aaSIDRA 2.0 dapat diaplikasikan untuk simpang bersinyal dengan arus yang melampaui jenuh.
Since its first release in 1984, the use of aaSIDRA has grown steadily over the years to make aaSIDRA a best-selling software package. In March 2002, it was in use in over 1480 sites in 70 countries. In Indonesia still in research level, is program aaSIDRA applied is compatible or on the contrary. Intention of this research is to analyze emp factor and saturation flow which have a correct value and useful in the application of aaSIDRA 2.0 program for arrangement of signal intersection with oversaturated flow, applied aaSIDRA 2.0 program in arrangement of signalized intersection with oversaturated flow, and compare the output of aaSIDRA 2.0 with condition of the field and calculation based on MKJI 1997. Data collection was carried out at two signalized intersection in Kuta Bali, Imam Bonjol intersection 4th and Patung Ngurah Rai intersection 3rd. The Surveys consisted of geometric intersection, traffic counting, classified traffic movement counting, signalized traffic and vehicle queues. Done by data-processing is used program aaSIDRA 2.0, Microsoft Excel, and SPSS 11.0. Research show the existence of oversaturated flow at both intersection with MKJI 1997 method and aaSIDRA 2.0 program at the Imam Bonjol for intersectin 4th and By Pass Nusa Dua for intersection 3rd which can be seen from the queues. While with chi square test, for MKJI 1997 method, there are three arm which different significant; Imam Bonjol, Sunset Road Legian and By Pass Nusa Dua. For the aaSIDRA 2.0 program, there are two arm which have significant different; that are Imam Bonjol and By Pass Nusa Dua. From this research result, aaSIDRA 2.0 program can be applied in the signalized intersection with oversaturated flow.
Kata Kunci : Simpang Bersinyal,Arus Jenuh,Program aaSIDRA 20,saturation flow, oversaturated flow, aaSIDRA 2.0 program, MKJI 1997 and queues