Laporkan Masalah

Faktor yang mempengaruhi perilaku pengemudi melanggar di perlintasan sebidang kereta api kontribusinya terhadap kecelakaan

SULESURYANA, Rudy Saptari, Prof.Dr.Ir. Siti Malkhamah, M.Sc

2007 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Perlintasan sebidang antara jalan raya dengan jalur kereta api dibuat dengan prinsip tidak sebidang, pengecualian terhadap prinsip tidak sebidang hanya bersifat sementara yang dapat dilakukan dalam hal tidak membahayakan dan membebani serta mengganggu kelancaran operasi kereta api dan lalulintas jalan. Terjadinya kecelakaan di perlintasan sebidang serta banyaknya perilaku pengemudi yang melanggar aturan tatacara berlalulintas di perlintasan seperti menerobos pintu perlintasan, berhenti setelah garis henti, menerobos antrian dan berhenti pada arah berlawanan, melintas pada arah berlawanan dan mendahului di daerah perlintasan yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya kecelakaan. Diperlukan adanya suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh dari faktor internal manusia, perlengkapan jalan, lama penutupan pintu perlintasan dan penegakan hukum terhadap terjadinya perilaku pengemudi melanggar di perlintasan sebidang, sehingga dapat diambil suatu tindakan yang lebih efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Penelitian dilakukan di perlintasan sebidang JPL 349 jalan Ipda Tut Harsono Yogyakarta dengan melakukan pengamatan menggunakan video recorder untuk mengetahui karakteristik perilaku pengemudi melanggar yang terjadi dan kuesioner untuk mengetahui tanggapan pengemudi terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku melanggar. Survai karakteristik lalulintas juga dilakukan untuk mengetahui volume lalulintas, tingkat kedatangan kendaraan untuk setiap penutupan pintu perlintasan dan lama penutupan pintu perlintasan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda untuk mencari hubungan antara perilaku pengemudi melanggar di perlintasan sebidang kereta api (Y) yang dipengaruhi oleh faktor manusia (X1), perlengkapan jalan (X2), lama penutupan pintu perlintasan (X3), dan penegakan hukum (X4), dengan pengambilan data variabel bebas dan variabel terikat dilakukan pada waktu yang bersamaan. Selain itu dianalisis juga kontribusi perilaku pengemudi melanggar terhadap potensi terjadinya kecelakaan. Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh faktor manusia, perlengkapan jalan, lama penutupan pintu perlinasan dan penegakan hukum terhadap perilaku melanggar dapat di jelaskan oleh persamaan Y = 2,554 + 0,263(faktor manusia) + 0,185(perlengkapan jalan) + 0,152(lama penutupan pintu perlintasan) + 0,174(penegakan hukum) dengan nilai ( R²) R Squared = 0,434 dan nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,659. Rata-rata tingkat kontribusi perilaku melanggar terhadap potensi kecelakaan sebesar 9,387 kejadian.

Level crossings between highway and railway were made under the principles of unlevel crossings. An exception of these principles should only apply in temporary situations, and if there was a certainty that this exception would not endanger, gave over load, or disturb neither the trains’ operation nor the highway traffic. The occurrence of traffic accidents at level crossings and numerous drivers’ infractions at these areas (e.g. driving through a closed railway gate, stopping after the stop line, forcedly penetrate the queue, and waiting on the wrong lanes) which could contribute to these accidents signify the importance to do a study to identify the effects of human internal factors, road furniture, gate closing duration, and law enforcement, toward drivers’ infraction behavior at level crossings. It was expected that with the understanding of this issue an effective approach could be taken to prevent future accidents. This study was conducted at JPL 349 Jalan Ipda. Tut Harsono Yogyakarta level crossing by using video recorder observation and questioners. The video recorder observation was performed to identify the characteristics of the actual drivers’ infraction behaviors, while the questioners was administered to gather drivers’ responses regarding factors which effects the infraction behaviors. Traffic characteristic survey was also performed to determine traffic volume, vehicles arrival level on each gate closing periods, and the gate closing durations. Multiple linear regressions was utilized to finds the relationship between drivers’ infraction behavior (Y), human factors (X1), road furniture (X2), gate closing duration (X3), and law enforcement (X4), independent and dependent variable will take in the same time. Furthermore, contribution of drivers’ infraction behavior on the accidents occurrence possibility was also analyzed. This study concluded that the effects of human factors, road furniture, gate closing duration, and law enforcement on drivers’ infraction behaviors could be expressed as Y = 2,554 + 0,263(human factors) + 0,185(road furniture) + 0,152(closing duration) + 0,174(law enforcement), with the value of R square (R2) = 0.434, and multiple regression coefficient (R) = 0.659. The average contribution level of drivers’ infraction behaviors factor toward accident occurence posibility was 9.387 events.

Kata Kunci : Perilaku Pengemudi,Pelanggaran Perlintasan Kereta Api,Kecelakaan, infraction behaviors, level crossing, contribution to accident occurrence


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.