Laporkan Masalah

Analisis volume pemeliharaan tahunan jalan rel berdasarkan Passing Tonnage dan klasifikasi jalan kereta api :: Studi kasus Lintas Yogyakarta-Solo

RAIS, M. Qodri Nasrullah, Ir. Djoko Murwono, M.Sc

2008 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Jalan rel jalur ganda lintas Yogyakarta – Solo sepanjang 59,267 kilometer yang berada di dalam wilayah Daerah Operasi/DAOP VI Yogyakarta, dalam pelayanannya akan mengalami penurunan kualitas kinerja yang akan berpengaruh terhadap keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu perjalanan kereta api. Untuk itu maka diperlukan pemeliharaan tahunan jalan rel yang tepat dan efisien sesuai dengan standar kebutuhan volume pemeliharaan tahunan jalan rel berdasarkan daya angkut lintas/passing tonnage dan klasifikasi jalan kereta api di lintas tersebut agar kinerja jalan rel tetap dalam kondisi normal dan aman untuk dilewati kereta api selama umur pelayanan jalan rel. Dalam penelitian ini dilakukan analisis volume pemeliharaan tahunan jalan rel yang sesuai dengan standar kebutuhan volume pemeliharaan tahunan jalan rel berdasarkan daya angkut lintas/passing tonnage dan klasifikasi jalan kereta api (Golongan UIC/Union Internationale des Chemins de fer dan Kelas Jalan Rel Indonesia) di lintas Yogyakarta – Solo, yaitu dengan menganalisis kebutuhan volume pemeliharaan tahunan jalan rel untuk : penggantian rel, penggantian bantalan, penambahan balas, dan frekuensi pemecokan. Analisis indeks kualitas geometri jalan rel/Track Quality Index (TQI) dari hasil pengukuran dengan Kereta Ukur EM-120 juga dilakukan untuk mengetahui kategori kondisi geometri jalan rel dan menentukan prioritas dari petak/koridor yang memerlukan perbaikan geometri jalan rel. Dari hasil analisis indeks kualitas jalan rel/Track Quality Index (TQI) lintas Yogyakarta – Solo dari pengukuran jalan rel dengan kereta ukur EM-120 pada bulan Agustus 2007 diperoleh hasil bahwa kondisi geometri jalan rel pada jalan rel lintas Yogyakarta – Solo mayoritas (47,270 %) berada dalam kondisi baik dan perbaikan geometri jalan rel dengan kategori 4 (buruk/kritis) berturutturut adalah : petak antara Stasiun Maguwo – Gawok , Maguwo – Lempuyangan, Gawok – Maguwo, dan Lempuyangan – Maguwo. Dari hasil analisis daya angkut lintas tahunan/passing tonnage pada jalan rel lintas Yogyakarta – Solo diperoleh hasil bahwa nilai daya angkut lintas tahunan (passing tonnage) = 16,322 juta ton/tahun, maka jalan rel lintas Yogyakarta – Solo termasuk dalam Golongan UIC 4 dan Kelas Jalan II pada Kelas Jalan Rel Indonesia. Dari hasil analisis kebutuhan volume pemeliharaan tahunan jalan rel berdasarkan passing tonnage dan klasifikasi jalan kereta api pada lintas Yogyakarta – Solo diperoleh hasil bahwa : volume penggantian rel R.42 sepanjang 23 meter/tahun, rel R.50 sepanjang 325 meter/tahun, dan rel R.54 sepanjang 3.402 meter/tahun. Volume penggantian bantalan kayu sejumlah 529 batang/tahun dan bantalan beton sejumlah 3.811 batang/tahun. Volume penambahan balas sebanyak 11.778 m3/tahun. Volume frekuensi pemecokan sebanyak 1,18 kali/tahun.

Double tracks of Yogyakarta – Solo line along 59,267 kilometers located in operation region/DAOP VI Yogyakarta, in the service will experience deterioration of performance quality which will have an effect to safety, security, comfort, and precision of train’s journey time. Therefore it required efficient and correct annual track maintenance as according to standard of annual track maintenance volume requirement based on passing tonnage and track classification in the line to keep track performance in safe and normal condition to be passed by train during lifetime of track service. This research analyzed the annual track maintenance volume as according to standard of annual track maintenance volume requirement based on passing tonnage and track classification (Faction UIC/Union Internationale des Chemins de fer and Indonesian Track Class) in Yogyakarta – Solo line, which is analyzing annual track maintenance volume requirement for : replacement of rail, replacement of sleeper, addition of ballast, and tamping frequency. Analysis of Track Quality Index (TQI) from measured result with measuring train EM-120 also done to know category of track geometry condition and determine priority from coridor which required track geometry reparation. From analysis result of Track Quality Index (TQI) at Yogyakarta – Solo line from track measured result with measuring train EM-120 in August 2007 obtained result that majority (47,270%) condition of track geometry at Yogyakarta–Solo line was in good condition and reparation of track geometry which category of 4 (critical condition) successively were : Maguwo – Gawok, Maguwo – Lempuyangan, Gawok – Maguwo, and Lempuyangan – Maguwo. From annual passing tonnage analysis result at Yogyakarta – Solo line gave result that annual passing tonnage value = 16,322 million tons/year, hence Yogyakarta – Solo line track included in Faction UIC 4 and Track Class II at Indonesian Track Class. From analysis of annual track maintenance volume requirement based on passing tonnage and track classification at Yogyakarta – Solo line obtained result that : volume of replacement of R.42 rail along 23 meters/year, R.50 rail along 325 meters/year, and R.54 rail along 3.402 meters/year. Replacement volume of wood sleeper was 529 sleepers/year and concrete sleeper was 3.811 sleepers/year. Addition volume of ballast was 11.778 m3/year. And frequency volume of tamping was 1,18 once/year.

Kata Kunci : Jalan Kereta Api,Pemeliharaan Jalan Rel,Passing Tonnage dan Klasifikasi Jalan Kereta Api, Yogyakarta – Solo line, track maintenance, passing tonnage, track classification


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.