Tinjauan penggunaan Slag Nikel sebagai pengganti agregat kasar pada campuran Hot Rolled Sheet-Binder Course (HRS-BC)
ACHMAD, Salwiah, Dr.Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc
2007 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik TransportasiSlag nikel merupakan agregat bahan sisa hasil pembuangan dari pembakaran dapur listrik yang dihasilkan oleh PT. Aneka Tambang Pomalaa, Kabupaten Dati II Kolaka, Sulawesi Tenggara. Penggunaan bahan sisa berupa slag nikel sebagai bahan pengganti agregat kasar pada campuran Hot Rolled Sheet – Binder Course merupakan salah satu alternatif solusi pengadaan material agregat kasar yang sulit diperoleh di Sulawesi, serta sebagai bentuk pemanfaatan limbah yang secara ekomomis mampu meminimalisir dampak negatif berupa pencemaran lingkungan dan fenomena sosial di masyarakat. Pada penelitian ini, dilakukan uji tekan Marshall (Marshall Compression) untuk mengetahui nilai volumetrik campuran agregat-aspal panas dan durabilitas campuran (Marshall immersion) dengan perendaman 0,5 jam dan 24 jam sesuai persyaratan dan spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum (2005). Campuran dibedakan menjadi 5 (lima) variasi kondisi agregat kasar yaitu variasi I menggunakan 100% slag nikel dengan KAO 5,95%; variasi II menggunakan 75% slag nikel dengan KAO 6,05%; variasi III menggunakan 50% slag nikel dengan KAO 6,0%; variasi IV menggunakan 25% slag nikel dengan KAO 6,10% dan variasi V menggunakan 0% slag nikel dengan KAO 6,15%. Selanjutnya dilakukan daur ulang (recycling) dari benda uji lama yang telah mengalami kerusakan akibat perendaman maupun pembebanan dan melakukan Marshall test yang sama seperti sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variasi campuran memenuhi spesifikasi teknis yang disyaratkan oleh Departemen Pekerjaan Umum (2005) sebagai campuran HRS-BC. Nilai MQ pada perendaman 0,5 jam tertinggi pada variasi V sebesar 519,4 kg/mm dan terendah pada variasi II sebesar 378 kg/mm. Nilai MQ pada perendaman 24 jam tertinggi pada variasi V sebesar 443,9 kg/mm dan terendah pada variasi II sebesar 328,8 kg/mm. Kondisi teknis dari campuran setelah mengalami daur ulang terlihat bahwa beberapa variasi tidak masuk dalam spesifikasi dengan nilai stabilitas pada perendaman 0,5 jam tertinggi pada variasi V sebesar 1887 kg dan terendah pada variasi III sebesar 1554 kg. Nilai MQ pada perendaman 0,5 jam tertinggi pada variasi II sebesar 695 kg/mm dan terendah pada variasi III sebesar 426 kg/mm. Nilai MQ pada perendaman 24 jam tertinggi pada variasi IV sebesar 441 kg/mm dan terendah pada variasi III sebesar 374 kg/mm. Penggunaan slag nikel dikombinasikan dengan batu pecah dapat digunakan sebagai pengganti agregat kasar untuk lalulintas sedang., sehingga variasi yang paling baik digunakan setelah daur ulang dilakukan adalah variasi III (50% slag nikel – 50% batu pecah) dan variasi IV (25% slag nikel – 75% batu pecah). Pada uji refusal density, nilai VIM yang dihasilkan terlalu kecil secara berturut-turut nilainya adalah 0,1%, 0,3%, 0,5%, 0,4% dan 0,3%. Apabila campuran diaplikasikan di lapangan maka pemanfaatan slag nikel sebagai pengganti agregat kasar diperuntukkan khusus untuk perkerasan dengan lalulintas sedang (jalan Kabupaten), umur rencana perkerasan diturunkan, mengevaluasi kinerja perkerasan secara periodik (setiap tahun) serta membatasi berat maksimum kendaraan yang dapat melewati jalan tersebut agar kinerja perkerasan yang diinginkan dalam penggunaan material ini dapat tercapai.
Nickel slag is waste aggregate materials of the thrown result from PT. Aneka Tambang’s burning process in Pomalaa, Kolaka Regency, South East Sulawesi. The use of waste input of nickel slag as raw aggregate material subtitute on Hot Rolled Sheet – Binder Course mixed which is one of alternative solution of the supplying course aggregate materials that hard to find in Sulawesi, and also for the use for the waste economically that can be minimize the negative impact in the form of environment pollution and social phenomenon in the society. In this research, Marshall Compression Test is involved in order to get volumetric value of the hot aggregate asphalt and durability mixed ( Marshall Immersion) with soaking between 0,5 hours to 24 hours witch s suit with the Ministry of Public Work (2005). The mixed is divided into 5 (five) variation which is 1st variation that used 100% nickel slag with KAO 5,95%; 2nd variation that used 75% nickel slag with KAO 6,05%; 3rd variation used that used 50% nickel slag with KAO 6,0%; 4th variation used that used 35% nickel slag with KAO 6,10%; 5th variation used that used 0% nickel slag with KAO 6,15%. Furthemore, the mixture would be recycled with the origin tester that have been soaking and burdening. Then Mashall Test with be occur again to that mxed agregate. The results show that all the variation are fulfill the technical secification of the Ministry of Public Works (2005) as the mixed of HRS-BC. MQ value after immersing 0,5 hours is highest on 5th variation with 519,4 kg/mm and the lowest on 2nd variation with 378 kg/mm. MQ value on soaking 24 hours is highest on 5th variation with 443,9 kg/mm and the lowest on 2nd variation with 328,8 kg/mm. Technical condition the mixed have been recyclied that shown variation was not satisfied in the specfication with the stability value in the soaking of 0,5 hours that is highest on 5th variation with 1887 kg and the lowest is 3rd variation with 1554 kg.MQ value on the immersing of 0,5 hours is the highest on 2nd variation with 695 kg/mm and the lowest on 3rd variation with 426 kg/mm. MQ value on the soaking of 24 hours is the highest on 4th variaton with 441 kg/mm ang the lowest on 3rd variation with 374 kg/mm. Nickel slag than combine with aggregate that can be used as the alternative of the course aggregate for the medium traffic transportation; which is the best varation after recycling is the 3rd variation ( 50 % nickel slag – 50 % aggregate) and the 4th variation (25 % nickel slag – 75% aggregate). In refusal density test, VIM alue that happen are too low with value are 0,1%, 0.3%, 0,5%, 0,4% and 0,3%. If the mixed is be applicated in the project, so the use of the as the substitute of the raw agregate is specially used for medium traffic transportation (regency roads), years of stern planning are lower, evaluating the sterring periodically and also limit the maximum of the vehicles that can pass that roads can be reach.
Kata Kunci : slag nikel, HRS-BC, Marshall test, recycling, nickle slag