Laporkan Masalah

Perancangan laboratorium campuran semi Flexible Pavement dengan penggunaan Viscocrete-10 pada Mortar Semen dan Gilsonite pada aspal

ABDULKADIR, Mohammad Luthfi, Dr.Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc

2007 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Perkerasan semi flexible yaitu campuran aspal porous yang rongga udaranya (air void) diinjeksi (grouting) dengan mortar semen, dengan modulus mendekati perkerasan rigid namun masih memiliki kelenturan, untuk itu campuran semi-flexible merupakan salah satu alternatif jenis perkerasan jalan yang dapat dikembangkan karena memiliki stabilitas yang tinggi untuk memikul beban lalulintas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan pengaruh penggunaan bahan tambah (additive) viscocrete–10 pada mortar dan additive gilsonite untuk aspal pada campuran semi flexible pavement dengan pengujian Marshall (Marshall Test) dan Uji Tarik Tak Langsung (ITS). Penelitian ini dilakukan dengan merancang campuran semi flexible dengan gradasi terbuka, sehingga campuran agregat-aspal mempunyai rongga yang besar sehingga dapat di grouting dengan spesi mortar. Penelitian dilakukan dengan membuat 72 benda uji dengan variasi kadar aspal 2,5%, 3% dan 3,5% dengan komposisi campuran agregat kasar, agegat halus, filler, semen dan aspal.,kemudian ditambahkan kadar additive gilsonite pada aspal sebesar 0,3% dan kadar additive viscocrete-10 pada mortar sebesar 0,8%, 0,9%, 1,0% dan 1,1%. Penelitian diawali dengan uji pendahuluan untuk mendapatkan kadar void yang besar yang dapat di grouting dengan spesi mortar. Setelah agregat, filler dan aspal dicampur serta diberikan additive pada aspal kemudian dipadatkan dengan 35 kali tumbukan, setelah itu benda uji di didiamkan selama 1 hari dan setelah itu dibuat campuran mortar yang ditambahkan additive viscocrete-10 kemudian benda uji flexible digrouting dengan spesi mortar untuk mendapatkan campuran semi flexible. Campuran semi flexible setelah selesai maka didiamkan dalam bak perawatan selama 14 hari dan kemudian dilakukan uji Marshall untuk mengetahui karakteristik campuran meliputi stabilitas, flow, density dan Marshall Quotient (MQ) serta dilakukan perhitungan untuk mendapatkan sifat campuran, serta pengujian ITS. Hasil penelitian menunjukkan variasi kadar aspal dan kadar additive pada campuran semi flexible dengan menggunakan additive gilsonite pada aspal dan additive viscocrete-10 pada mortar sangat mempengaruhi terhadap nilai karakteristik marshall dan nilai ITS.Campuran semi flexible dengan kadar aspal 3,5% dan kadar additive viscocrete 0,8% merupakan nilai stabilitas tertinggi sebesar 2275 kg dan stabilitas akan menurun apabila penambahan tiap kadar additive viscocrete. Pada kadar aspal 3,0% dengan kadar additive viscocrete 1,1% merupakan nilai flow terendah sebesar 0,25 mm, hal ini menunjukkan bahwa nilai flow campuran dipengaruhi oleh kadar aspal dan kadar additive. Nilai Marshall Quotient pada kadar aspal 3,0% cenderung naik dengan penambahan tiap kadar additive viscocrete, dan padar kadar additive 1,1% merupakan nilai Marshall Quotient tertinggi sebesar 9937,98 kg/mm.Secara umum perkerasan semi flexible dapat dilakukan untuk melayani beban lalulintas, karena nilai kekuatan yang tinggi dalam memikul beban lalulintas.

Semi flexible pavement is porous asphalt mixture using air void grouting with cement mortar, nearly rigid modulus but still have flexibility, therefore its proper to road pavement for their high stability to bear traffic load. The study purposed to recognize characteristic and effects of additive viscocrete-10 on mortar and additive Gilsonite for asphalt in semi flexible pavement using Marshall Test and Indirect Tensile Strength test (ITS). The study designed by using semi flexible mixture with opened gradation, hence it comes porous asphalt-aggregate mixture to grouted with mortar. It comprised the establishment of 72 specimens with asphalt content of 2.5%, 3%, and 3.5% using mixture composition as coarse aggregate, fine aggregate, filler, cement and asphalt, then poured with additive gilsonite of 0.3% and additive viscocrete-10 by 0.8%, 0.9%, 1.0% and 1.1% on mortar. The study begins with initial test to obtain void content to be grouted with mortar. After aggregate, filler and asphalt is mixed and poured with additive then compacted by 2x35 Marshall hammer store for a day. Subsequently it made mortar mixture poured with additive viscocrete-10 then grouted to get semi flexible mixture and cured for 14days. Furthermore, the mixture undergoing Marshall test to recognize its characteristic including stability, flow, density and Marshall Quotient (MQ) and ITS test. The results suggested that asphalt and additive level within semi flexible mixture using additive Gilsonite and additive viscocrete-10 in asphalt and mortar, respectively, is highly impacts on values of Marshall characteristic and ITS values. Semi flexible mixture with 3.5% asphalt and 0.8% additive has a highest stability of 2275kg and declining along with addition of additive viscocrete. Furthermore, in 3.0% asphalt content and additive viscocrete at 1.1% it reach the lowest flow value of 0.25mm, suggesting that mixture flow influenced by asphalt and additive level. Marshall Quotient value in asphalt content of 3.0% tend to increase along with addition of additive viscocrete, and within 1.1% additive content it reach highest MQ value of 9937 kg/mm. In general, semi flexible pavement can be established to bear traffic load, relied upon their stability and strengths.

Kata Kunci : Perkerasan Jalan, Viscocrete 10, Gilsonite, Semi flexible pavement, Viscocrete-10, Gilsonite, Open Graded Asphalt (OGA).


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.