Peningkatan rendemen minyak kelapa sawit dalam rangka implementasi Program transformasi bisnis PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

HARIYANTO, Dr.Ir. Slamet Hartono, SU.,M.Sc

2008 | Tesis | Magister Manajemen Agribisnis

Perkebunan kelapa sawit dinilai kinerjanya antara lain berdasarkan produktivitas minyak dan inti, yang merupakan hasil dari proses produksi semenjak tandan buah segar (TBS) dipanen, sampai proses ekstraksi di pabrik. Manajemen Panen Angkut dan Olah (PAO) merupakan aspek kritis dalam agribisnis kelapa sawit. Kematangan buah adalah aspek yang pengaruhnya paling menonjol terhadap kuantitas dan kualitas minyak. Oleh sebab itu menentukan waktu yang tepat untuk panen seyogyanya disingkronkan dengan saat tercapainya kondisi tepat matang tersebut. Perlakuan berikutnya yang kritikal adalah perlakukan TBS selama pengangkutan, yang dapat mempengaruhi meningkatnya kenaikan asam lemak bebas (ALB). Aspek kritikal berikutnya adalah pengendalian proses untuk meminimalisasi lossis di pabrik. Grup Unit Usaha III (GUU-III) adalah salah satu bagian dari struktur organisasi PTP Nusantara IV (Persero). Dibentuk pada 01 Sepetember 2003 dan mengelola budidaya kelapa sawit seluas 40.909 Ha. Sampai tahun 2003, capaian rendemen minyak sawit PTP Nusantara IV (Persero) tidak pernah mencapai target. Sejalan dengan program transformasi bisnis perusahaan, pada tahun 2004 GUU-III melakukan transformasi peningkatan rendemen minyak sawit dengan cara memperbaiki input yaitu bahan baku dan proses yang meliputi instalasi pabrik serta proses pengolahan. Metode yang dilakukan adalah dengan penerapan ketentuan yang ada secara konsisten dan melakukan evaluasi kinerja setiap hari. Khusus mengenai perbaikan bahan baku dilakukan perubahan terhadap sistem panen yang ada. Sedangkan untuk proses dilakukan continuous improvement mengenai instalasi pabrik dan proses pengolahan. Dengan adanya transformasi tersebut, capaian rendemen minyak sawit di GUU-III sejak tahun 2004 s/d 2006 selalu dapat mencapai target dan cenderung terus naik yaitu tahun 2004 = 22.15% dan tahun 2006 = 23.19%. Capaian ini tentu belum maksimal karena pada tahun 2007 (s/d Nopember) bisa dicapai 23.50%. Penggalian potensi terus dilakukan masih ada masalah potensial yang perlu segera diatasi yaitu mengenai ketepatan pengadaan barang dan perbaikan jalan produksi.

The performance of an oil palm plantation is evaluted,among other things, based on the productivity oil and kernel resulted from the process of pruduction from the harvest of fresh fruit bunches (FFB) to the process of extraction in the factory.Harvest, Transport and Process (PAO) management is a critical aspect in oil-palm agribusiness. The ripeness of the fruit has the most obvious influence on the quantity and synchronize with right time of when the fruit is perfectly repened. The critical treatment should be paid attention is when transportin bunches of fresh fruit because if it is not carried out well it can increase the degree of free faty acid. The next critical aspect is the cintrol of process of extraction in the factory to minimize losses. Grup Unit Usaha III (Business Unit Group III), estabilished on September 01,2003, is one of the parts of the structure of organization of PTP Nusantara IV (Limited Liabilty Company) managing oil-palm plantation with the area of 40.909 hectares. Up to 2003, PTP Nusantara IV never reaced the rendement of palm-oil targeted. In line with the company’s program of business transformation, in 2004, Business Unit Grup III carried out the transformation of increasing palm-oil randement by improving the input including raw material, factory installation and processing process. The method used was the consistently apply the existing regulations and tu evaluate the daily performance. Especially for the improvement of raw material, the existing harvest system was improved and factory installation and processing process were constinuously improved. With the transformation, from 2004 to 2006, the rendement of palm-oil under Busines Unit Group III was increasing (22.15% in 2004 and 23.19% in 2006) and always reached the target. Up to November 2007,the increas of rendemet rached was not maximum yet (only 23.50%). The potential available keeps being dug and the punctuality of goods supply and the betterment of production road still need improvement.

Kata Kunci : Perkebunan Kelapa Sawit,Program Transformasi Bisnis,Rendemen Minyak Kelapa Sawit, extraction process, free faty acid, business tranformation, harvest system.