Laporkan Masalah

Faktor-faktor yang mempengaruhi wajib pajak menggunakan jasa konsultan pajak :: Studi persepsi terhadap wajib pajak orang pribadi pada KPP Cirebon di Kota Cirebon

CAHYONO, Kristiawan Budi, Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP

2008 | Tesis | Magister Administrasi Publik

Governance and Decentralization Survey (GDS) tahun 2002 mengungkapkan begitu banyak masalah yang dihadapi birokrasi publik di Indonesia diantaranya hierarki pelayanan yang panjang, prosedur pelayanan publik yang rumit dan melelahkan serta ketidakpastian pelayanan yang amat tinggi. Hal-hal tersebut telah menumbuhsuburkan penjual jasa perantara (biro jasa pelayanan) di hampir semua birokrasi pelayanan. Dalam penelitian ini secara khusus jasa perantara (biro jasa pelayanan) yang menarik untuk diteliti adalah konsultan pajak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang melatar belakangi WP OP di kota Cirebon memanfaatkan jasa konsultan pajak serta mempelajari hubungan faktor-faktor tersebut terhadap pemanfaatan jasa konsultan pajak oleh WP. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder di KPP Cirebon tahun 2006. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei. Data yang terkumpul dalam proses penelitian ini dianalisa menggunakan analisa deskriptif. Melalui analisa tersebut dibangun penjelasan mengenai faktor-faktor serta mekanisme yang menyebabkan terjadinya fenomena yang diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis untuk memperoleh gambaran-gambaran mengenai keadaan terkait dengan tujuan penelitian di atas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan jasa konsultan pajak (Y) adalah persepsi sistem perpajakan yang baik dan sederhana (X1), kualitas aparat pajak (X2), dan motivasi pribadi WP (X3). Namun demikian diantara ketiga variabel independen tersebut ternyata yang mempunyai korelasi adalah persepsi kualitas aparat pajak (X2) terhadap pemanfaatan jasa konsultan pajak (Y), sedangkan persepsi sistem perpajakan yang baik dan sederhana (X1) terhadap pemanfaatan jasa konsultan pajak (Y) dan motivasi pribadi WP (X3) terhadap pemanfaatan jasa konsultan pajak (Y) tidak berkorelasi.

In 2002, Governance and Decentralization Survey (GDS) stated that there were many problems which was faced by public bureaucracy in Indonesia such as a long service hierarchy public service procedure that was complicated and tiring and also uncertainty in service that was very high. Those cause many service scalpers to grow in most public service bureaucracy. Based on this research, tax consultants turned out to be an interesting subject to search. The research aimed to identify the factors which influenced the used of tax consultant service. Also, it explained the corellation between the factors with the used of a tax consultant service. The data used in this research was primary and secondary data in Cirebon Tax Payer Office (Kantor Pelayanan Pajak/KPP) in 2006. The data gathering technique was conducted by survey. The collected data in the research were analized by descriptive analysis. Through a descriptive analysis, factors and mechanism which caused the phenomenon was built. Meanwhile, descriptive analysis too was used to describe the research data according to researched variables with a hypothesis testing as to acquire the descriptions of the research objectives above. The result of the research showed that the factors which influenced the use of tax consultant (Y) was the perception of a qualified and simple tax system (X1), the quality of tax officer (X2), and the tax payer's personal motivation (X3). Among those three independent variables, only the perception of a qualified and simple tax system (X1) corellated with the use of tax consultant (Y). Another variables, the quality of tax officer (X2) and the tax payer's personal motivation (X3) did not corellated with the use of tax consultant (Y).

Kata Kunci : Pelayanan Publik,Pajak,Perilaku Birokrasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.