Efisiensi pengelolaan Program-program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman
FAIHAAH, Iih, Dr. Samodra Wibawa
2008 | Tesis | Magister Administrasi PublikKemiskinan merupakan masalah yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas. Berbagai kebijakan yang bersifat sektoral sudah banyak diimplementasikan oleh pemerintah melalui beberapa Departemen seperti Departemen Pertanian, Departemen Kimpraswil, Departemen Kesehatan, BKKBN, dan sebagainya. Namun jumlah penduduk miskin masih saja terus meningkat jumlahnya. Salah satu daerah yang jumlah penduduk miskinnya terus meningkat dari tahun ke tahun adalah Kabupaten Sleman. Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah melaksanakan berbagai program penanggulangan kemiskinan yang secara teknis dilakukan oleh beberapa dinas yang ada, namun pendekatan yang selama ini dilaksanakan oleh setiap dinas masih belum mengedepankan prinsip-prinsip efisiensi dan koordinasi yang baik sehingga banyak program yang saling tumpang tindih dan tidak terpadu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan efisiensi birokrasi dalam mengelola program-program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman, untuk menunjukkan kualitas koordinasi antar dinas yang terlibat dalam program-program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman, dan untuk menunjukkan tingkat overlapping program dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman. Penelitian ini bersifat kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan dan tertulis yang diamati dari orang-orang yang diteliti, teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melaksanakan program-program penanggulangan kemiskinan setiap dinas belum melaksanakan koordinasi dengan baik sehingga berakibat pada ketumpangtindihan program, orientasi birokrasi masih belum sepenuhnya pada pemecahan masalah sehingga berimplikasi pada ketidakefisienan dalam pengelolaan program-program penanggulangan kemiskinan.
Poverty has been a problem that is unsolved completely to this date. Various sectoral policies has also been implemented yet through several departments such as Department of Agriculture, Department of Kimpraswil (Regional Housing and Infrastructure), Department of Health, BKKBN (National Family Planning Coordination Agency), etc. However, total poor population is increasing in number. One of regions with increasing number of its poor population from time to time is Sleman district. The Sleman government has already performed various poverty alleviation programs technically conducted by several available offices; however, approaches that individual office performs has not emphasizes good principles of efficiency and coordination; and hence, overlapping and un-integrated numerous programs are resulted in. The present research aimed to describe the efficiency of bureaucracy in managing the poverty alleviation programs in Sleman district, coordination quality among the offices involved in the poverty alleviation programs of Sleman district, and indicated the level of overlapping programs in alleviating poverty in Sleman district. This was qualitative research resulting in descriptive data in terms of spoken and written forms of research subjects. Data was collected through in-depth interviews and documentation studies. Results indicated that poverty alleviation programs the individual office performed had not implemented good coordination yat; therefore, it resulted in program overlapping. The bureaucracy orientation had not optimally solved the problem and it implied in inefficient management of poverty alleviation program.
Kata Kunci : Efisiensi Birokrasi,Pengelolaan Program,Kemiskinan, poverty, coordination, bureaucracy orientation, efficiency.