Laporkan Masalah

Analisis faktor pengali Frekuensi (FM) pada persamaan pembebanan NIOSH

MARASABESSY, Rapiah Sarfa, Ir. Subagyo, Ph.D

2007 | Tesis | S2 Teknik Mesin (Magister Sistem Teknik-Teknik Ind

Manual Material Handling (MMH) merupakan kegiatan pengangkatan material yang dilakukan secara manual. MMH memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam penanganan beban – beban ringan bila dibandingkan dengan penanganan material menggunakan alat. Namun, MMH teridentifikasi dapat menimbulkan cedera pada otot rangka (musculoskeletal disorders). Untuk meminimalisasi terjadinya cedera pada otot rangka, National Institut of Occupational Safety and Health (NIOSH) merekomendasikan sebuah persamaan pembebanan yaitu Recommended Weight Limit. Persamaan ini dibuat berdasarkan data pekerja wanita Amerika sehingga dalam penggunaannya di Indonesia, perlu diadakan penyesuaian karena terdapat perbedaan antropometri, psikofisik dan fisiologi antara orang Indonesia dengan orang Amerika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan batas beban maksimum dan faktor pengali frekuensi (FM) berdasarkan antropometri pekerja wanita Indonesia. FM diperoleh dengan cara membandingkan batas beban maksimum pada setiap frekuensi pengangkatan dengan batas beban maksimum yang paling tinggi nilainya. Pendekatan yang digunakan untuk menentukan batas beban maksimum dalam penelitian ini adalah pendekatan psikofisik, fisiologi dan biomekanika. Hasil perhitungan FM menunjukkan rata – rata FM berdasarkan antropometri wanita Indonesia lebih rendah 3 % sampai 17 % dibandingkan dengan FM yang direkomendasikan NIOSH

Manual Material Handling (MMH) refers to any handling task involving the human body (muscle power) as the power source. MMH allows a high flexibility in handling light loads compared with the use of tools or the equipment. However, it has potential to cause musculoskeletal disorders. In order to minimize such incidence, the National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) recommends Recommended Weight Limit (RWL) equation. The data used to formulate the equation were female American workers. Therefore, before it is applied in Indonesia, several adjustment should be made because there are anthropometric, psychophysical, and physiologic differences between American and Indonesian workers. The research aimed to determine the maximum weight limit and frequency multiplier (FM) based on the anthropometry of female Indonesian workers. FM value was obtained by comparing the value of maximum load limit at any frequency of lifting with the value of the highest maximum load limit reached. The research adopted by psychophysical, physiologic, and biomechanical approach to determine the maximum weight limit. FM computation showed that based on the anthropometry of female Indonesian workers, average FM value is 3% to 17% smaller than the value recommended by NIOSH.

Kata Kunci : Produktivitas Kerja,Manual Material Handling,Batas Beban Maksimum,NIOSH,Manual Material Handling, Recommended Weight Limit, Musculoskeletal disorders, Maximum weight limit, Frequency Multiplier


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.