Laporkan Masalah

Aplikasi sistem injeksi bahan bakar pada motor dua langkah dengan Programmed Fuel Injection

SUTIMAN, Ir. Purnomo, MSME.,Ph.D

2007 | Tesis | S2 Teknik Mesin

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan motor 2 langkah dengan mengaplikasikan sistem injeksi bahan bakar Programmed Fuel injection (PGMFI). Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan sistem bahan bakar pada unjuk kerja motor dan emisi gas buang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi industri otomotif terutama untuk mengembangkan motor 2 langkah dan mengurangi emisi gas buang. Penelitian ini menggunakan motor Yamaha F1Z-R (110 cc) dan mengaplikasikan sistem injeksi bahan bakar Programmed Fuel Injection (PGMFI) milik Honda Supra-X. Injektor dipasang pada lubang bilas dengan variasi 900 (samping) dan 1800 (berseberangan) terhadap lubang buang. Variasi timing injeksi berada pada 100 BBDC, BDC dan 100ABDC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi sistem bahan bakar dapat meningkatkan unjuk kerja motor. Pada semua variasi tekanan bahan bakar dan timing injeksi terjadi perbaikan karakteristik, yaitu peningkatan daya sebesar 5,96%, penurunan bsfc 32,74%. Pada emisi gas buang juga terdapat perbaikan yaitu penurunan CO sebesar 67.08% dan HC sebesar 42.09%. Karakteristik motor terbaik diperoleh pada posisi injektor 900 terhadap lubang buang dengan tekanan 3,5 bar dan timing injeksi 100 ABDC

The research was aimed to develop two-stroke engine by applying Programmed Fuel Injection System (PGM-FI). The experiment was conducted to recognize influences of fuel system changes to the engine performances and exhaust gas emission. The results were expected to be useful for automotive industry, mainly for improving the two-stroke engine and reducing air pollution due to its exhaust gas emission. The research used Yamaha F1Z-R engine (110 cc) and applied Fuel Injection System designed for Honda Supra X PGM-FI. The injector was installed on the scavenging port with variation position 900 (left) and 1800 (opposite) toward their exhaust port. The change of the injection timing was 10o BBDC, BDC and 10o ABDC. The results show that the modification of the system has positiv impacts to the engine characteristics. In all fuel pressure variations and injection timing, there is an improved performance, i.e. in the power up to 5.96%, and is decreasing bsfc 32.74%. The exhaust gas emission were also improved, indicated by 67.08% reduction of CO and 42.09% reduction of HC. The best engine characteristic is obtained from the injector position 900 toward the exhaust port with 3.5 bar fuel pressure and timing injection 10o ABDC.

Kata Kunci : Motor 2 Langkah,Sistem Injeksi Bahan Bakar,PGM FI,Two-stroke engine, fuel injection system, exhaust gas emission


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.