Analisis standar keselamatan landasan pacu penerbangan dengan studi kasus pengembangan Bandara Adisutjipto
WIJAYA, Rony, Ir. Sunarno, .Eng.,Ph.D
2007 | Tesis | S2 Teknik Fisika (Magister Rekayasa Keselamatan InPengembangan Bandara Adisutjipto saat ini tetaplah dilematis. Satu sisi, pilihan pengembangan bandara yang ada terkendala lahan, yang ujung-ujungnya akan membatasi masuknya pesawat berbadan besar seperti Boeing 747. Tetapi memilih alternatif memindahkan bandara ke tempat baru membutuhkan biaya yang cukup besar, yaitu minimal 3 triliun rupiah, yang tidak dapat ditanggung APBD maupun APBN. Alternatif pengembangan bandara Adisutjipto adalah perpanjangan runway dari semula 2.200 meter agar mampu didarati pesawat jenis Boeing 747-400 secara penuh Untuk mendaratkan pesawat jenis B-747 dengan ketinggian dataran landasan pacu Bandara Adisutjipto yaitu 107 meter dari permukaan laut maka dipakai acuan ‘sea level’, dengan perkiraan bobot optimum pesawat saat mendarat dan lepas landas sebesar 120.000 kilogram, maka diperlukan landasan 2.000 meter, selanjutnya untuk melakukan lepas landas Boeing 747 diperlukan landasan sepanjang 2.750 meter. Perkiraan tadi diasumsikan bahwa pendaratan dan lepas landas pesawat dilakukan pada ‘standard day’ artinya suhu lingkungan berkisar 22 oC sampai 35 oC, keadaan landasan saat itu dalam kondisi basah. Maka jika akan dilakukan lepas landas pesawat jenis Boeing 747 diperlukan perpanjangan landasan pacu sepanjang 550 meter lagi, sedangkan total ketersediaan lahan sepanjang 820 meter.
The development of Adisutjipto airport currently remain dilemmatic due to limited areal availability. The government can not afford moving the airport location which requires 3 trillion rupiahs fund. Increasing the runway length previously 2.200 meters, to make capable for Boeing 747-400 type plane’s landing can be an alternative solution The estimated runway location is on altitude 107 meters, so “sea level†standard is used. With optimum weight 120.000 kg, the Boeing 747-400 plane landing will requires 2.000 meters, while take off needs 2.750 meters. The estimation assumed that plane landing and take off is performed in standard day, means the ambient temperature is 22 oC to 35 oC and the runway is wet. the runway expansion requires 550 meters area in length, while 850 meters have been available now.
Kata Kunci : Standar Keselamatan Bandara,Pesawat,Landasan Pacu, airport, runway, plane, Adisutjipto