Analisis stabilitas tegangan sistem tenaga listrik sistem Sumbagteng (SUmatera Bagian Tengah)
EFFENDI, Asnal, Dr.Ir. Sasongko Pramono Hadi, DEA
2007 | Tesis | S2 Teknik ElektroPenelitian ini menitikberatkan kepada hubungan antara tegangan dan daya dari sistem tenaga listrik . Hubungan antara daya dan tegangan digambarkan dalam bentuk metode kurve P-V dan kurve Q-V. Kedua metode ini digunakan untuk mengetahui pada kondisi daya total berapa tegangan berada pada titik kritis. Sistem tenaga listrik yang di pakai dalam penelitian ini sistem tenaga listrik pada sistem Sumbagteng (Sumatera Bagian Tengah). Sistem ini terinterkoneksi dengan sistem Sumatera melalui saluran udara 150 kV. Sistem Sumbagteng memiliki beban puncak dengan data pada aliran daya tanggal 26 April 2007 jam 19.30 Wib dengan daya aktif 591,65 MW dan reaktif 217,10 MVar. Pada sistem Sumbagteng terdiri atas subsistem Padang, subsistem Bukittinggi, subsistem Riau, dan subsistem Jambi. Metodologi penelitian ini dilakukan melalui simulasi dengan menggunakan program aplikasi EDSA (Electrical Distribution and Transmission System Analysis). Simulasi dilakukan pada saat sistem dalam kondisi, beban puncak, beban bertambah 5%, 10%, 15% dari beban puncak Pengaruh variasi kenaikan beban yang diakibatkan oleh perubahan beban daya aktif, terhadap stabilitas tegangan melalui kurve P-V dan Q-V, dapat dilihat pada kondisi beban total (MW) dan (MVAR), yang mengakibatkan tegangan pada masing bus ada yang melewati batas titik kritis. Pengaruh kenaikan beban sampai 10% dari beban puncak menyebabkan semua bus pada subsistem Riau mengalami kondisi tegangan titik kritis yaitu berada dibawah batas tegangan tegangan nominal ( < 10 % V nominal). Total daya aktif sistem mengalami kenaikan sebesar 650,82 MW, dan total daya reaktif sebesar 238,81 MVar.
This research focuses to analyze voltage and power relation of electrical power system . This relation is depicted in the P-V and Q-V curve method . This methods applied to know the condition of total power with critical voltage point condition. The system application to Sumbagteng interconnected power system (system consists of Padang, Bukikttinggi, Riau, and Jambi subsistem) 150 kV system, that has peak load with power flow at 19.30 WIB, on 26th April 2007 with active power 591.65 MW and reactive 217.10 MVAR. The Influence of various increase loading that resulted from transformation of active power loading, to strain stability line through P-V and Q-V curve, visible at condition of total loading (MW) and (MVAR), the results strain that there are many voltage buses have pass critical point of normally voltage. From the result of simulation at condition of influence of increase till 10% condition from peak load causes Garuda Sakti bus has critical voltage 134.79 kV with total active power system 650.82 MW and reactive 238.81 MVAR, and caused all buses at Riau subsystem have critical voltage, that is residing in under nominal voltage ( < 10 % V nom).
Kata Kunci : Stabilitas Tegangan,Sistem Tenaga Listrik, Voltage Stability, P-V Curve, Q-V Curve