Manajemen objek wisata sejarah pada kawasan Benteng Marlborough :: Peran SDM dalam pengelolaan kawasan
ALMIDIANTO, Dr.Ir. Arya Ronald
2007 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur (Arsitektur dan Perencanaan PBenteng Marlborough sebagai kawasan wisata sejarah, perlu dikelola secara tepat, agar keberadaan dan pemanfaatan kawasan itu dapat dilakukan secara seimbang, yaitu dapat menarik wisatawan untuk berkunjung tanpa mengorbankan pelestarian benda cagar budaya. Keberhasilan pengelolaan pariwisata budaya Benteng Marlborough, dipengaruhi oleh salah satunya faktor sumberdaya manusia yang mengelola benteng itu. Oleh karena itu, dalam penelitian penulis tertarik untuk meneliti Manajemen Objek Wisata Sejarah pada Kawasan Benteng Marlborough melalui peran kualitas sumberdaya manusia terhadap keberhasilan pengelolaan kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kualitas Sumberdaya Manusia (kemampuan teknis dan manajerial) dan pengaruhnya terhadap pengelolaan objek wisata sejarah Benteng Marlborough serta mengetahui upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam pengelolaan kawasan itu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan konstuktif bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan kawasan itu. Penelitian ini dilakukan di Benteng Marlborough Kota Bengkulu, dan unit analisisnya adalah sumberdaya manusia pengelola Benteng Marlborough. Untuk mengumpulkan data, metode yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif-kualitatif untuk mengungkap secara lebih mendalam tentang fenomena yang muncul, dan analisis tabulasi silang untuk mengetahui besarnya pengaruh sumberdaya manusia terhadap keberhasilan pengelolaan objek wisata sejarah Benteng Marlborough. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut : Besarnya kualitas sumberdaya manusia pada pengelolaan objek wisata sejarah Benteng Marlborough yaitu sebesar 43,33%. Hal itu menunjukkan bahwa kualitas sumberdaya manusia memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap pengelolaan Benteng Marlborough. Pengaruh itu bersifat positif, artinya ada kecenderungan semakin tinggi tingkat Kualitas Sumberdaya Manusia akan menyebabkan semakin tinggi tingkat Pengelolan Benteng Marlborough maupun sebaliknya di lingkungan Benteng Marlborough. Pengaruh itu terjawantahkan dalam diri pegawai atau petugas yang bertugas mengelola Benteng Marlborough, yaitu melalui:kemampuan teknis dan manajerial. Upaya peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia dapat dilakukan dengan strategi pengembangan kapasitas sumberdaya manusia yang bertugas dalam pengelolaan Benteng Marlborough, terdiri dari : kemampuan di bidang manajemen konservasi melalui pendidikan dan pelatihan fungsional Kepurbakalaan dan sejarah nilai tradisional; bidang manajemen birokrasi melalui pendidikan dan pelatihan kepemimpinan secara struktural; dan manajemen pariwisata melalui baik pendidikan formal perencanaan pariwisata serta pendidikan dan pelatihan teknis pemandu wisata dan tenaga promosi.
Fort Marlborough is a historical tourist object that needs effective methods of development by creating balance in exploiting the tourist object, namely increasing tourists without neglecting the efforts to preserve it. Human resource is one of the factors in managing Fort Marlborough successfully. Therefore, the writer is interested to learn the role of human resource in the management of Fort Marlborough. This research intents to learn how far the role of human resource quality (technical and managerial ability) influence the development of Fort Marlborough and the ways of enhancing the human resource quality in developing the tourist object. It is the writer’s hope that the results of this research make valuable contribution to the future development of the tourist object. The writer conducted the research at Fort Marlborough, Bengkulu and aims to learn the human resource of those developing the tourist object. Questioners, interview, observation and documentation are the methods of gathering the necessary data. The writer uses descriptive –qualitative data analysis to describe the research problem more comprehensively. Besides, the writer uses cross tabulation to learn how far the human resources influence the success in developing Fort Marlborough. The result of discussion shows that: The quality rate of human resource in the development of Fort Marlborough is 43, 33%. It shows that human resources quality strongly influences the development of Fort Marlborough. The influence is positive. It means that the higher the human resource quality is, the better the quality of developing Marlborough will be. The influence is reflected in the job performance of those developing the tourist object (technical and managerial ability). Enhancing the quality rate of human resources can be carried out by improving the personal ability of those developing the tourist object which included the ability in conservation management and bureaucracy management. To achieve the ability, guidance and training on conservation and history about traditional value are really needed. To achieve the ability in management bureaucracy, training on structural leadership is urgent to carry out. In addition, carrying out tourism management in formal education, tourism plan, technical education and training on guiding are necessary
Kata Kunci : Obyek Wisata Sejarah,Benteng Marlborough,Manajemen Pelestarian,Management, Heritage Tourism Object, Human Resource