Keberlanjutan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) :: Studi di Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul
PURWANTO, Hadi, Dr. Suharko
2005 | Tesis | S2 Sosiologi (Kebijakan dan Kesejahteraan Sosial)Keberlanjutan program adalah kunci keberhasilan program dalam rangka meningkatkan dan menguatkan kemandirian dan keswadayaan masyarakat khususnya warga miskin agar mampu tumbuh atas kekuatannya sendiri. Bahkan selama ini kita menyaksikan aspek keberlanjutan belum banyak menjadi perhatian birokrasi pemerintah dan manajer program/proyek sehingga sebagian besar program/proyek menghadapi masalah keberlanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana tingkat keberlanjutan program dan mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberlanjutan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) di Pantai Baron Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Kerangka berfikir penelitian ini adalah bahwa keberlanjutan program PEMP dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan digali dalam penelitian ini yaitu faktor pemberdayaan kelompok sasaran, relevansi program dengan kebutuhan dan aspirasi kelompok sasaran, dan desentralisasi dalam pengelolaan program. Teori yang digunakan bersumber dari pendapat David C Korten, Michael Cernea tentang keberlanjutan program dan Pembangunan Yang Bertumpu pada Sumber Daya Lokal serta pendapat para ahli lainnya yaitu tentang konsep pemberdayaan masyarakat, teori proses belajar sosial, dan desentralisasi dalam pengelolaan program dari Rondinelli. Metode penelitian yang dipakai adalah metode deskriptif kualitatif. Untuk kepentingan pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan metode observasi, wawancara, dan wawancara mendalam dengan orang-orang kunci yang meliputi: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan, Konsultan Pendamping, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Perikanan, Camat, Pengelola LEPP-M3, Kelompok Penerima Manfaat (KMP) , dan Tokoh Masyarakat Desa sebanyak 16 (enam belas) orang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di Pantai Baron bahwa tingkat keberlanjutan Program PEMP masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh masih rendahnya rate of return dari dana PEMP yang disalurkan kepada kelompok sasaran. Meskipun kelompok sasaran sudah mendapatkan manfaat program tetapi arus manfaat yang diterima oleh kelompok sasaran masih kurang optimal karena tingkat perguliran dana itu sendiri yang masih rendah sehingga ada kelompok pemanfaat program yang terpaksa harus menunggu giliran untuk mendapatkan dana PEMP. Rendahnya tingkat keberlanjutan juga dipengaruhi oleh masih rendahnya derajat pemberdayaan kelompok sasaran, kurangnya relevansi program dengan kebutuhan kelompok sasaran, dan juga rendahnya tingkat desentralisasi di dalam pengelolaan program. Untuk meningkatkan dan memperbaiki keberlanjutan PEMP pada masa yang akan datang disarankan sebagai berikut: Pertama, para pendamping dan pelaksana agar meningkatkan upaya pemberdayaan yang sejati dan lebih intensif dengan menekankan pada aspek partisipasi, penumbuhan kesadaran kelompok sasaran, pelatihan dan pendidikan cara orang dewasa (andragogi) seperti teknik PRA dan lain-lain. Kedua, Keberlanjutan dipengaruhi oleh faktor relevansi program dengan kebutuhan dan prioritas kelompok sasaran, program PEMP agar lebih memperhatikan input yang harus disediakan oleh petani nelayan dan memperhatikan kecocokan/kompatibilitas program dengan kondisi sosiokultural masyarakat nelayan itu sendiri. Hanya apabila aspek kebutuhan dan prioritas kelompok sasaran ini diperhatikan maka dalam jangka panjang keberlanjutan program akan lebih terjaga dengan baik. Ketiga, keberlanjutan program PEMP dipengaruhi oleh tingkat desentralisasi, hanya jika dalam pelaksanaan program terjadi pendelegasian kekuasaan dan wewenang kepada kelompok sasaran dalam management program yang meliputi pengelolaan dan pencairan dana keberlajutan PEMP akan terjaga dengan baik dimasa mendatang.
Sustainability of programme is the key to long term success of a programme in term enhancing and strengthening self help, self sustaining capacity, self sufficient, self reliance of the community especially poor group in the context of sustainable development. All often programme are rarely too sufficient thought given the problem of sustainability. The objectives of this research are to find out what’s the factors affecting the sustainability of the programme under “Empowering of Economic of Coastal Community in Baron Beach Area Tanjungsari (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir) ini Baron Beach Area Tangjungsari sub district Gunungkidul Regency. The method of this research is qualitative method. Researcher proposed framework that the sustainability of programme is influenced by the empowering the target group (coastal area community especially the fisherman), the relevancy of programme with the needs and aspiration of the target group, and the decentralization in management of programme. The theory was cited from David C Korten and Michael Cernea about the theory of sustainability and Community Based Resource Development (CBRD), and theory of social learning process, community empowerment, and decentralization in management programme from others. This research was performed by observing and interviewing the key persons related to the empowering economic of coastal area community such as: Local Agency For Fishery in Gunungkidul, The Consultant Agency in the programme, local government for fishery officer that working in the subdictrict (PPL), Head of Sub District (Camat), LEPP-M3, Community Organization of Benefeciaries the Programme, Fishery Association in Gunungkidul, Informal Leader and the coastal area community theirshelf. Total of key person are 16 people. Based of the research gained form Baron Beach Area, the factors affecting the long term of sustainability of empowering economic of coastal area community are: the empowering itself, the relevancy of programme with target group’s needs, and the decentralization. The important overriding criterion of sustainability are the continuity of benefits after the project finished. In reality, the degree of sustainability of the programme is low. This is supported by data that the degree of rate of return, the flow of benefit to the target group, and the revolving fund is very low. The low of sustainability is influenced by low of empowering the target group, minimal relevancy of programme with target group needs, and low of decentralization in management of programme. In order to improve it’s sustainability of programme with the above mentioned it is recommended that : Firstly, the fasilitator and the implementation improve the empowerment in related with focus on participation with handling over the stick from bureacrats and facilitators to the target group, making critical consiousness, training and education with andragogy method such as PRA. Secondly, the sustainability is affected by the relevancy of programme with the target group’s needs. Only if the target group’s needs and priorities are put first can true support and participation be secured, and without there can be no long sustainability empowering economic of coastal area community. Thirdly, the sustainability is affected by degree of decentralization only if the project giving power and authority to the target group in the management of programme, the sustainability can be seccure.
Kata Kunci : Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir,Kebutuhan Kelompok Sasaran, Sustainability of programme, empowering economic of coastal area community, relevancy of programme, decentralization)