In the Grip of Dark Heritage :: Surviving Psychological Trauma
SUPARTINI, Ninik, Prof.Dr. Johana E. Prawitasari
2007 | Tesis | S2 PsikologiPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap trauma psikologis, koping, dan outcomes anak-anak para tahanan politik 1965 yang tinggal di daerah Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Penelitian ini dilakukan selama lebih dari 4 tahun dari 2002-2006. Subjek penelitian ini berjumlah 33 orang berusia antara 11-77 tahun yang di dapat dengan menggunakan teknik snowball sampling. Data didapat melalui interview etnografi yang semi terstruktur berdasarkan life history dengan fokus pada pengalaman traumatis, respon, gejala, kondisi sebelum trauma, dukungan sosial, strategi koping, functioning saat ini, dan harapan bagi masa depan. Triangulasi data dipakai untuk mendapatkan data yang lebih lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trauma yang dialami oleh anak-anak tahanan politik 1965 meliputi aspek fisik, psikologis, sosial, ekonomi, politik, dan spiritual dengan stigma sebagai salah satu stressor terhebat yang dialami oleh sebagian besar subyek. Trauma tersebut bersifat kronis, pribadi dan antar generasi. Koping ditentukan oleh faktor-faktor pendukung yang meliputi kondisi sebelum trauma, dukungan keluarga, nilai-nilai dalam keluarga, pemaknaan nilai budaya, cara pandang terhadap diri sendiri (self-schematization), keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan yang konstruktif, cara pandang dan penerimaan terhadap peristiwa yang menimpa, dan harapan. Koping bersifat terus-menerus, dalam bentuk siklus dimana semua aspek kehidupan dan pengalaman, termasuk tahapan perkembangan, memainkan peranan penting. Sublimasi dipandang sebagai cara yang sangat ampuh untuk koping jangka pendek dan menengah, namun penerimaan, kemampuan memaafkan, dan keikhlasan dipandang sebagai cara yang lebih baik untuk mendapatkan outcomes yang lebih positif. Kemampuan mencari hikmah dibalik peristiwa yang menimpa juga dipandang sebagai sumbangan yang menentukan dalam penyembuhan.
The purpose of this study is to describe the psychological trauma, pathways of coping, and outcomes of the children of the 1965 political prisoners living in Yogyakarta and Klaten, Central Java, Indonesia. The study was conducted for over four years, from 2002 – 2006. Thirty-three subjects aged 11-77 years were recruited using snowball sampling technique. The data were obtained using life history, semi-structured ethnographic interviews focusing on the traumatic experiences, responses, symptoms, preexisting conditions, social support, coping strategies, present functioning, and hope for the future. The triangulation method of data was applied. The study found that trauma undergone by children of 1965 political prisoners encompassed physiological, psychological, social, economical, political, as well as spiritual aspects of their life with stigma served as one of the biggest stressors experienced by most subjects. The trauma was chronic, personal and inter generational. Their coping was determined by mediating factors involving pre-existing conditions, family support, familial values, translation of cultural values, self-schematization, engagement in constructive activities, outlook/acceptance of what happened, and hope. Their coping was an on- going, cyclic process where all aspects of their life and experience, including their developmental stages, played significant roles. Sublimation was regarded a powerful tool for short to medium period of coping, yet, acceptance, forgiveness, and letting go were believed to have promoted healthier outcomes. Search in meanings of what happened was also regarded as contributory to recovery.
Kata Kunci : Trauma Psikologis,Koping,Anak,anak Tapol 1965,ethnographic, psychological trauma, mediating factors, coping, outcomes